Rina Indra Sari, S.Pd., Guru Biologi MAN 1 Bandar Lampung
Rina Indra Sari, S.Pd., Guru Biologi MAN 1 Bandar Lampung Rina Indra Sari lahir di Bandar Lampung pada tahun 1983. Sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara, ia tumbuh menjadi pribadi […]
Rina Indra Sari, S.Pd., Guru Biologi MAN 1 Bandar Lampung
Rina Indra Sari lahir di Bandar Lampung pada tahun 1983. Sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara, ia tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tidak manja. Hal ini tak lepas dari pengalamannya diasuh oleh kakek dan neneknya sejak kecil di Desa Kedondong, Kabupaten Pesawaran, yang lokasinya cukup jauh dari tempat tinggal kedua orang tuanya. Kehidupan di desa tersebut juga menumbuhkan kedekatannya dengan alam serta pemahamannya akan suka duka kehidupan seorang cucu petani.
Sejak kecil, ketika ditanya tentang cita-citanya oleh keluarga dan orang-orang di sekitarnya, ia selalu menjawab, “Saya ingin menjadi seorang guru.” Takdir Allah membawanya menggapai impiannya itu, dan kini ia menjadi guru mata pelajaran Biologi di madrasah yang sangat populer, MAN 1 Bandar Lampung.
Perjuangannya menggapai cita-cita tidaklah mudah, penuh lika-liku yang telah ia lewati. Dimulai dari bersekolah di SDN 1 Langkapura, sekolah dasar yang cukup diminati di daerah Kemiling, Tanjung Karang Pusat. Sebagai siswa SDN 1 Langkapura, ia sangat aktif dalam berbagai kegiatan, baik akademik maupun non-akademik. Ia selalu terpilih untuk mewakili sekolah dalam setiap perlombaan dan telah menorehkan banyak prestasi. Pendidikan selanjutnya ia tempuh di SLTPN 9 Bandar Lampung dan SMUN 2 Bandar Lampung, yang merupakan sekolah-sekolah favorit di Bandar Lampung. Demi menggapai cita-citanya, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung dengan memilih Jurusan Pendidikan Biologi pada tahun 2001.
Setelah meraih gelar Sarjana Pendidikan pada tahun 2006, ia memulai kariernya di dunia pendidikan dengan bergabung di Lembaga Pendidikan non-formal Medica Lampung. Kemudian, ia sempat bekerja di Medica Medan selama setahun sebelum melanjutkan ke Quantum Brain di Jakarta Barat. Di Quantum Brain, pengalamannya bertambah tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai manajer, posisi yang dipercayakan kepadanya oleh pimpinan. Setelah dua tahun di Quantum Brain, ia kembali ke Lampung atas permintaan ayahnya. Meskipun berat meninggalkan Jakarta, ia memilih kembali ke Lampung sebagai wujud baktinya kepada orang tua. Sekembalinya, ia bergabung dengan Lembaga Pendidikan non-formal Primagama Lampung, di mana ia mendapatkan pengalaman sebagai pengajar sekaligus sebagai front officer.
Setelah berkecimpung di dunia pendidikan non-formal, ia mencoba berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa di pendidikan formal dengan mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2008. Usahanya membuahkan hasil; atas ridho Allah SWT dan restu orang tua, ia lulus seleksi CPNS 2008 dan ditempatkan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Lampung Tengah di Terbanggi Besar, terhitung sejak 1 Januari 2009. Di madrasah inilah ia berupaya mengerahkan segala kemampuannya untuk berperan aktif dalam mencerdaskan anak bangsa di dunia pendidikan formal.
Selama 16 tahun, ia terus aktif berperan sebagai guru yang selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam mendidik dan membimbing siswa-siswinya. Meskipun jarak tempuh ke MAN 1 Lampung Tengah sangat jauh dari tempat tinggalnya, memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan, ia tidak pernah mengeluh. Ia berusaha selalu profesional dalam mengemban tugasnya, menyadari bahwa ini adalah jalan yang ia pilih dan takdir dari Allah Yang Maha Kuasa. Hingga akhirnya, karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk terus bekerja di tempat yang jauh, ia memutuskan untuk mengajukan mutasi ke madrasah yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya di Bandar Lampung.
Syukur Alhamdulillah, berkat kuasa Allah SWT, keinginan dan doa untuk dapat bertugas di madrasah di Bandar Lampung terkabul. Ia pun ditempatkan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandar Lampung mulai tanggal 1 Maret 2025, dengan waktu tempuh dari rumahnya yang hanya sekitar 15 menit. Di tempat yang baru ini, ia tetap memegang teguh komitmennya untuk terus aktif berkontribusi dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa di dunia pendidikan, selaras dengan cita-citanya sejak kecil yang selalu ingin menjadi seorang guru.
