MEGA BINZIRIA, M.Si.
MEGA BINZIRIA, M. Si., GURU KIMIA Mega Binziria dilahirkan di TanjungKarang 54 tahun yang lalu tepatnya pada bulan Maret 1970 dari pasangan Abati Nadirsyah Anoem dan ummi Mas A’ini. Mega […]
MEGA BINZIRIA, M. Si., GURU KIMIA
Mega Binziria dilahirkan di TanjungKarang 54 tahun yang lalu tepatnya pada bulan Maret 1970 dari pasangan Abati Nadirsyah Anoem dan ummi Mas A’ini. Mega memiliki 3 orang kakak dan 1 orang adik yang semuanya tinggal di kota tercinta kota Bandar Lampung. Menjalani hidup dengan penuh bahagia dan rukun bersama saudara-saudaranya. Banyak kenangan indah yang tidak bisa dilupakan dari masa kecilnya, Mega kecil selalu mengikuti kakak laki-laki nya bermain dari main kelereng, adu pecah buah kedondong, maupun main layangan.
Masa SD Mega selalu berpindah-pindah mengikuti umminya yang bekerja sebagai guru dan lanjut sebagai kepala sekolah. Pendidikannya di SD di mulai dari SD 7 Kedaton, di SD ini Mega hanya sampai di kelas 2 , kemudian ikut pindah ke SD Kampung Sawah dan berakhir di SD 30 Jagabaya tahun 1982. Dimasa SD Mega selalu bersaing dengan temannya yaitu Nani dan Nasir untuk mendapatkan peringkat rengking 1-3, persaingan itu tidak meimbulkan perselisihan tetapi mempererat persaudaraan diantara mereka bertiga. Walaupun Mega hanya menduduki di peringkat ke 3 tetapi sudah membuatnya bahagia.
Mega melanjutkan pendidkan di SMPN 1 Rawa Laut. Di SMP Mega mempunyai teman dekat yaitu Tien Yulianti dan Muhammad Thohir. Tidak banyak kegiatan yang diikuti oleh Mega dimasa SMP. Mega lebih suka mengikuti berbagai les dari pada kegiatan ekskul lainnya. Muhammad Thohir merupakan teman sekaligus rival prestasi bagi Mega, setiap semester Mega dan Thohir selalu bersaing untuk menduduki rangking 1 dan 2. Walaupun Mega sedikit pendiam dan berkesan serius tapi tetap memiliki kenangan indah dengan teman-teman SMPnya. Mega menyelesaikan pendidikan SMP tahun 1985.
Masa SMA mega diselesaikan di SMAN 1 Rawa Laut, kebiasan SMP tetap berlanjut Mega labih suka mengikuti les dari kegiatan lainnya. Di SMA Mega mempunyai guru favorit yaitu Pak Subiyanto guru fisika pandai dalam menyampaikan materi fisika membuat fisika menjadi pelajaran favorit . Naik kelas 2 pelajaran favorit Mega menjadi bertambah yaitu pelajaran kimia, Pak Turbudianto guru kimia yang tidak pernah marah dan sangat sabar dalam mengajar membuat pelajaran kimia yang sulit menjadi lebih mudah di mengerti. Mega lulus SMA pada tahun 1988.
Diakhir kelas 3 SMA Mega mendapat undangan untuk kuliah di Universitas Jambi ( UNJA) melalui program Penelusuran Minat dan Bakat ( PMBK). Di UNJA mega hanya sampai di semester 2, semester 3 Mega mengikuti seleksi mahasiswa pindahan ke IKIP Bandung dan Mega menyelesaikan pendidkan S.1 di Bumi Parahiangan tepatnya di IKIP Bandung yang sekarang lebih dikenal dengan UPI Bandung pada tahun 1995. Tahun 1996 mega mencoba bekerja di luar dunia pendidikan tetapi tetap di bidang kimia sebagai analisis limbah di pabrik great river selama 1 tahun, 1997 Mega melebarkan langkahnya terbang ke pulau Kalimantan untuk mencari pengalaman bekerja di bidang Pengembangan Perumahan real estate. Tahun 2000 Mega kembali ke Lampung untuk mencoba mengikuti Tes PNS dan ditahun tersebut Mega memulai kariernya sebagai guru kimia di MAN Liwa, Lampung Barat. Selama 4 tahun menjadi guru kimia di MAN 1 Liwa tepatnya di jalan Gunung Sugih. Tahun 2004 Mega pindah mengajar ke MAN 1 Kedoondong selama 14 tahun.
Pada tahun 2009 Mega mendapat Beasiswa BUD untuk melanjutkan sekolah S2 di IPB dengan bidang studi Kimia Murni. Selama 20 bulan mega menyelesaikan sekolah S2 di IPB dan 2011 kembali lagi aktif mengajar di MAN 1 Kedondong. Tahun 2016 Mega pindah mengajar ke MAN 1 Bandar Lampung. Dengan berpindah-pindah mengajar membuat bertambah juga teman dan saudara seperjuangan yang sampai sakarang masih terjalain silahturahmi walau hanya sekedar menyapa melalui dunia maya.
Mengajar merupakan dunia yang menyenangkan dibandingkan 2 pengalaman kerja yang pernah Mega lakukan. Dengan mengajar Mega dapat berbagi pengetahuan dan ilmu bersama anak- anak, memberi motivasi, dan memberikan arahan, dan selalu mengingatkan kepada anak- anak untuk berbuat semaksimal mungkin dengan motto” Tidak ada anak yang bodoh tetapi hanya ada anak yang malas dan tidak mau menggali kepintarannya, karena sumua anak dilahirkan dalam keadan yang sempurna dan pintar”.