Home Mata Pelajaran Perencanaan Pembelajaran Sejaeraj 2 – Perang Dingin
Mata Pelajaran

Perencanaan Pembelajaran Sejaeraj 2 – Perang Dingin

Perencanaan Pembelajaran Sejarah 2 – Perang Dingin Nampa Penyusun LENI HERLINA S.Pd. Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1 Mata Pelajaran Sejarah Jenjang Madrasah Aliyah Kelas XII Alokasi waktu […]

Perencanaan Pembelajaran Sejarah 2 – Perang Dingin
Nampa Penyusun LENI HERLINA S.Pd.
Sekolah MAN 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1
Mata Pelajaran Sejarah
Jenjang Madrasah Aliyah
Kelas XII
Alokasi waktu 6 Jam Pelajaran (3 Pertemuan @ 2 JP)
Tahapan Fase F
Konten Perang dingin
IDENTIFIKASI Peserta Didik: Siswa telah memahami latar belakang Perang Dunia II dan munculnya dua kekuatan besar dunia: Amerika Serikat dan Uni Soviet. Namun, banyak dari mereka belum memahami konflik ideologis non-fisik yang berlangsung secara global antara dua blok kekuatan ini, termasuk perang proksi, perlombaan senjata, dan dampaknya terhadap negara-negara Dunia Ketiga. Siswa menunjukkan ketertarikan pada kisah spionase, persaingan luar angkasa, tokoh-tokoh seperti Kennedy dan Khrushchev, serta kisah krisis seperti Krisis Misil Kuba. Mereka membutuhkan media visual (peta blok ideologi, dokumenter, arsip pidato), simulasi diplomasi, serta analisis kasus Perang Dingin di Asia Tenggara (misalnya Indonesia, Vietnam) untuk memperkuat pemahaman.Materi Pelajaran: Perang Dingin dan Dampaknya terhadap Politik Global

  • Jenis Pengetahuan:
    • Faktual: Blok Barat vs Blok Timur, NATO, Pakta Warsawa, tokoh-tokoh penting (Truman, Stalin, Kennedy, Khrushchev), peristiwa utama (Perang Korea, Perang Vietnam, Krisis Kuba, Runtuhnya Tembok Berlin).
    • Konseptual: Ideologi kapitalisme vs komunisme, teori domino, perlombaan senjata dan ruang angkasa, serta pengaruh Perang Dingin terhadap tatanan dunia pasca-1945.
    • Prosedural: Analisis sumber primer (arsip pidato, propaganda, dokumen resmi), pemetaan kronologi konflik, studi kasus peran negara Dunia Ketiga dalam konflik global.
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata:
    • Memahami dinamika politik global dan dampaknya terhadap kedaulatan negara-negara berkembang.
    • Meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya diplomasi, stabilitas politik, dan penanganan konflik tanpa kekerasan.
    • Mendorong sikap kritis terhadap informasi dan propaganda dalam konflik geopolitik.
  • Struktur Materi:
  1. Latar belakang Perang Dingin dan pembentukan Blok Barat dan Timur.
  2. Peristiwa penting dalam Perang Dingin (Korea, Vietnam, Kuba, Jerman).
  3. Pengaruh Perang Dingin terhadap negara Dunia Ketiga dan gerakan non-blok.
  4. Perlombaan senjata dan ruang angkasa serta dampaknya terhadap dunia.
  5. Akhir Perang Dingin dan perubahan geopolitik dunia (runtuhnya Uni Soviet).
  • Integrasi Nilai dan Karakter:
    • Rasa ingin tahu: Mengeksplorasi strategi global dan ketegangan antarnegara dalam era modern.
    • Kritis dan ilmiah: Mengevaluasi informasi sejarah dari berbagai sudut pandang, termasuk propaganda dan dokumen resmi.
    • Toleransi dan keberagaman: Menghargai posisi netral dan upaya negara-negara nonblok dalam meredakan konflik.
    • Kerja sama dan komunikasi: Melalui simulasi diplomasi internasional, debat ideologi, dan proyek kolaboratif.
DIMENSI KURIKULUM BERBASIS CINTA Dimensi Pelajaran Sejarah Kelas XII (Kurikulum Berbasis Cinta)

  1. Dimensi Kognitif (Pengetahuan)
  • Memahami peristiwa sejarah Indonesia modern (Proklamasi, Revolusi, Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru, Reformasi).
  • Menguasai konsep sejarah dunia (Perang Dunia, Perang Dingin, Globalisasi).
  • Mengetahui tokoh-tokoh nasional dan dunia yang berpengaruh.
  • Menganalisis hubungan peristiwa sejarah dengan kondisi bangsa saat ini.
  1. Dimensi Afektif (Sikap & Cinta)
  • Menumbuhkan cinta tanah air melalui pemahaman perjuangan bangsa.
  • Menghargai perbedaan suku, agama, budaya sebagai bagian dari sejarah bangsa.
  • Menumbuhkan kepedulian sosial dengan belajar dari sejarah penderitaan dan perjuangan rakyat.
  • Meneladani nilai jujur, rela berkorban, dan gotong royong dari para pahlawan.
  1. Dimensi Psikomotorik (Keterampilan)
  • Menyusun timeline (garis waktu) sejarah Indonesia dan dunia.
  • Membuat esai, laporan, atau presentasi sejarah.
  • Melakukan studi lapangan ke museum, cagar budaya, atau situs sejarah.
  • Menggunakan teknologi digital untuk mencari, mengolah, dan menyajikan informasi sejarah.
  1. Dimensi Spiritual (Cinta kepada Tuhan)
  • Meyakini bahwa sejarah adalah bagian dari rencana Tuhan yang dapat diambil hikmahnya.
  • Menumbuhkan rasa syukur atas perjuangan para pendahulu.
  • Menyadari bahwa setiap peristiwa sejarah membawa pelajaran moral untuk hidup lebih baik.
  1. Dimensi Sosial-Emosional (Cinta kepada Sesama & Lingkungan)
  • Belajar empati terhadap penderitaan bangsa pada masa penjajahan.
  • Menumbuhkan semangat persatuan melalui refleksi sejarah.
  • Mengembangkan sikap damai dan anti-kekerasan dengan mengambil pelajaran dari konflik sejarah.
  • Menjaga warisan budaya dan lingkungan sejarah sebagai wujud cinta bangsa.
DESAIN PEMBELAJARAN Capaian PembelajaranPada Fase F, penekanan substansi diarahkan pada pemahaman sejarah dunia dengan perspektif global, keterkaitan dan pengaruhnya terhadap Indonesia, serta kontekstualisasinya dalam pembentukan keindonesiaan. Tema-tema khusus seperti sejarah kebudayaan, sejarah intelektual, sejarah teknologi, sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah politik, sejarah militer, sejarah maritim, sejarah agraria, sejarah lingkungan, sejarah pandemi, sejarah kesehatan, dan lain sebagainya dapat diajarkan secara terintegrasi dalam materi-materi esensial mulai dari peradaban-peradaban besar dunia, pemikiran-pemikiran besar dunia, revolusi-revolusi besar dunia, perang dunia I dan II, perang dingin, dan peristiwa-peristiwa kontemporer dunia sampai abad-21.

Lintas Disiplin Ilmu

Geografi: Menganalisis perubahan peta politik dunia selama dan setelah Perang Dingin, termasuk pembagian Blok Barat dan Timur, lokasi konflik proksi (Vietnam, Korea, Kuba, Afghanistan), serta pengaruh letak geografis terhadap strategi dan aliansi global.

Sosiologi: Memahami dampak Perang Dingin terhadap masyarakat dunia, seperti polarisasi ideologi, propaganda, ketakutan nuklir (culture of fear), serta dampaknya terhadap hubungan sosial, gaya hidup, dan pola pikir masyarakat di negara-negara yang terlibat langsung maupun tidak langsung.

Ekonomi: Menganalisis bagaimana perlombaan senjata, eksplorasi luar angkasa, dan pembentukan aliansi militer berdampak pada perekonomian negara-negara adidaya serta negara Dunia Ketiga yang dijadikan medan konflik atau wilayah pengaruh.

Tujuan Pembelajaran

  • Peserta didik mampu menganalisis secara kritis latar belakang, dinamika, dan dampak Perang Dingin terhadap dunia dari perspektif ideologis, politik, dan sosial.
  • Peserta didik mampu merefleksikan bagaimana ketegangan antara dua blok besar memengaruhi negara-negara berkembang, termasuk posisi Indonesia dalam Gerakan Non-Blok.
  • Peserta didik mampu menyajikan hasil kajian Perang Dingin dalam bentuk tulisan, infografis, peta konflik, atau simulasi diplomasi internasional dengan mengintegrasikan sumber sejarah dan data geopolitik.

Indikator Pencapaian Kompetensi

  • Peserta didik mampu menjelaskan latar belakang munculnya Perang Dingin setelah Perang Dunia II dan pembentukan Blok Barat (kapitalis) dan Blok Timur (komunis).
  • Peserta didik mampu mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting dalam Perang Dingin, seperti Krisis Kuba, Perang Korea, Perang Vietnam, dan runtuhnya Tembok Berlin.
  • Peserta didik mampu menganalisis peran negara-negara Dunia Ketiga dan posisi netral dalam konteks konflik ideologi global (contoh: Gerakan Non-Blok).
  • Peserta didik mampu menjelaskan pengaruh Perang Dingin terhadap dinamika politik global, seperti perlombaan senjata, pertarungan ideologi, dan perang proksi.
  • Peserta didik mampu menyajikan hasil kajian Perang Dingin dalam bentuk visual (misalnya: infografis, peta interaktif, atau kronologi digital) secara kolaboratif dan kritis.

Topik Pembelajaran

Peran aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin dan dampaknya terhadap politik dan ekonomi global

  • Perkembangan gerakan Non Blok
  • Perkembangan ASEAN
  • Kerja sama negara-negara kawasan Utara dan Selatan
  • Masalah Palestina

Praktik Pedagogis : Melalui discovery learning peserta didik dapat menganalisis dan menyajikan data mengenai keterkaitan peristiwa sejarah tentang Perang Dingin terhadap kehidupan politik global  melalui proses kolaboratif, berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikatif, rasa ingin tahu, jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tanggung jawab.

Kemitraan Pembelajaran : Guru Geografi, Sosiologi dan Ekonomi

Lingkungan Pembelajaran : lingkungan sekolah, internet dan dukungan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik

  • Media :
    • Worksheet atau lembar kerja (siswa)
    • Lembar penilaian
    • Perpustakaan sekolah
  • Alat/Bahan :
    • Penggaris, spidol, papan tulis
    • Laptop & infocus
    • Slide presentasi (ppt)

emanfaatan Digital: Pemanfaatan teknologi digital  menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual menggunakan Canva dan Kahoot.

Pertanyaan Pemantik – Materi Perang Dingin

  1. Mengapa setelah Perang Dunia II justru muncul ketegangan baru antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet?
  2. Apa perbedaan utama antara Blok Barat dan Blok Timur dalam hal ideologi dan cara memerintah?
  3. Bagaimana suatu negara bisa menjadi “medan tempur” ideologi tanpa terlibat langsung dalam perang terbuka (contohnya Korea atau Vietnam)?
  4. Jika kalian menjadi pemimpin negara netral saat Perang Dingin berlangsung, strategi apa yang akan kalian pilih agar negara tetap aman dan berdaulat?
  5. Menurut kalian, apakah dunia benar-benar “damai” selama Perang Dingin? Mengapa banyak konflik tetap terjadi meskipun tidak ada perang dunia lagi?
DIMENSI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
  • Tanggung Jawab: Peserta didik menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada kebaikan bersama. Mereka tidak hanya mengkritik masalah, tetapi juga aktif terlibat dalam menyelesaikannya.
  • Keadilan: Peserta didik menjunjung tinggi keadilan dalam setiap interaksi dan berusaha untuk memastikan bahwa setiap individu diperlakukan secara adil.
  • Kejujuran: Peserta didik dilatih untuk bersikap jujur dalam setiap tindakan dan perkataan mereka, baik dalam forum formal maupun interaksi sehari-hari.
  • Empati: Peserta didik mampu merasakan dan memahami kesulitan orang lain, yang menjadi motivasi untuk memberikan bantuan dan dukungan, bukan mencari keuntungan pribadi.
  • Dipercaya: Dengan konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila, peserta didik akan menjadi individu yang dapat dipercaya dan diandalkan di lingkungan mereka.
Capaian Pembelajaran (CP) Nomor : 32 Tahun 2024 dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Previously

Perencanaan Pembelajaran Sejaeraj 1 -PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA II

Next

MODUL AJAR INFORMATIKA 1, INFORMATIKA DAN KEMAMPUAN UMUM

MDC

MDC