Amalia Fatmarini, S.Pd merupakan guru Antropologi di MAN 1 Bandar Lampung. Ia dilahirkan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, pada tanggal 15 Juli 2001. Anak bungsu dari pasangan Bapak Rusnafi dan Ibu Salamah. Ia juga memiliki dua saudara yakni kakak tertua bernama Atikah Asry, S.Pi, dipanggil dengan sebutan Oyong yang berarti anak sulung dalam etnis melayu deli dan abang Hadi Ghafur atau Engah yang berarti anak tengah.

Amalia Fatmarini tumbuh di lingkungan keluarga besar ber-etnis melayu deli, yang merupakan etnis asli kota Medan, dengan keluarga besar yang hangat dan saling mendukung satu sama lain yang berperan penting dalam hidupnya. Amel sapaan akrabnya memiliki cita-cita mulia sedari kecil menjadi seorang guru. Hal ini dikarenakan ketika ia duduk di bangku sekolah dasar, gurunya berpesan, yang selalu terpatri di memorinya yang menyatakan bahwa profesi guru merupakan salah satu profesi yang banyak pahala, karena memberikan ilmu kepada peserta didik sehingga memiliki amal jariyah yang terus mengalir tanpa henti. Amel kecil merasa termotivasi dan semenjak saat itu ia bercita-cita menjadi seorang guru.

Perjalananan pendidikannya dimulai dari memasuki taman kanak-kanak pada usia 5 tahun di TK Citra Indonesia. Memiliki ibu yang penuh semangat untuk mendidik anak-anaknya sehingga amel kecil sudah dapat membaca dengan fasih diantara teman lainnya. Ia dipercaya menjadi MC Radio RRI kanak-kanak pada masa itu. Kemudian melanjutkan pendidikan di SD Negeri 065854 pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2012. Melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 40 Medan yang lulus pada tahun 2016. Jenjang berikutnya ditempuh di SMA Negeri 15 Medan, dengan kelulusan tahun 2019. Semasa sekolah Amalia aktif mengikuti Organisasi internal sekolah guna mengasah minat dan bakatnya.  Mendapatkan dukungan penuh dari oyongnya, Amalia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui jalur SBMPTN dan berhasil lulus pada jurusan Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial. Memiliki ketertarikan terhadap budaya menjadi alasan Amalia memilih jurusan tersebut hingga lulus pada tahun 2024.

Lulus pada tahun 2024, Amalia meniti karir profesi gurunya sebagai honorer di Madrasah Aliyah Negeri Binjai dan tutor pembelajaran pada pendidikan nonformal di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Kita. Selama menjadi guru dan tutor Amalia mengasah ketrampilannya dalam mengajar dengan membimbing dan membina peserta didik melalui kedekatan emosional. Kemudian Amalia mencoba peruntungannya dengan mengikuti seleksi CPNS pada tahun 2024 formasi di Provinsi Lampung, ia berhasil lulus dan ditempatkan di MAN 1 Bandar lampung sebagai seorang guru yang akan terus mendidik dan menghasilkan generasi penerus bangsa. Bagi Amalia seorang guru tidaklah hanya mentransfer ilmu, namun lebih dari itu, seorang guru digugu dan ditiru yakni dari depan memberi contoh, dari tengah membangun semangat, dari belakang memberi dorongan.