Home Mata Pelajaran Diah Fuji Lestari Kadir, S.Pd . Guru Pendidikan Pancasila MAN 1 Bandar Lampung
Mata Pelajaran

Diah Fuji Lestari Kadir, S.Pd . Guru Pendidikan Pancasila MAN 1 Bandar Lampung

Di Bandar Lampung, pada 19 Mei 1989, lahirlah seorang anak perempuan yang kelak mendedikasikan hidupnya untuk dunia pendidikan. Ia adalah Diah Fuji Lestari Kadir, anak bungsu dari lima bersaudara, yang […]

Di Bandar Lampung, pada 19 Mei 1989, lahirlah seorang anak perempuan yang kelak mendedikasikan hidupnya untuk dunia pendidikan. Ia adalah Diah Fuji Lestari Kadir, anak bungsu dari lima bersaudara, yang kini akrab disapa “Ibu Diah” oleh murid-muridnya. Di balik sosoknya sebagai seorang Istri dan seorang ibu dari dua anak dan kegemarannya menonton Film Horor , tersimpan sebuah panggilan jiwa yang kuat untuk menanamkan cinta tanah air kepada generasi penerus bangsa.

Ia menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Pengajaran, SMP Negeri 9 Bandar Lampung, SMA Negeri 3 Bandar Lampung, dan Kuliah di Universitas Lampung mengambil jurusan Pendidikan PPKn.

Kecintaan Ibu Diah pada bangsa dan negara sudah bersemi sejak kecil. Ayahnya sering membacakan kisah-kisah pahlawan yang gagah berani, sementara ibunya tak pernah lelah mengingatkan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Benih-benih nasionalisme itu tumbuh subur, diperkuat oleh pengalamannya saat aktif di OSIS. Diskusi tentang isu-isu sosial di sekitarnya, seperti cara mengatasi perundungan atau membantu teman yang sedang kesulitan, membuka matanya akan tanggung jawab sebagai seorang warga negara.

Kesadaran inilah yang membawanya mantap memilih jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Universitas Lampung. Baginya, PPKn bukan sekadar mata pelajaran. “PPKn adalah pilihan yang tepat untuk menjadi pribadi yang berjiwa Pancasila,” . Ia ingin memahami secara mendalam bagaimana membangun masyarakat yang berintegritas dan berbudaya, berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa.

Kini, sebagai seorang Sarjana Pendidikan (S.Pd.), Ibu Diah memandang profesi guru sebagai sebuah panggilan mulia. Ia percaya bahwa menjadi guru adalah ladang amal kebaikan yang pahalanya akan terus mengalir. Dengan warna ungu kesukaannya yang melambangkan kebijaksanaan dan spiritualitas, ia melangkah dengan satu harapan besar.

Ia sangat bersyukur menjadi seorang guru yang dapat meneladani, menginspirasi, dan menjadi jembatan bagi murid-murid untuk meraih cita-cita mereka,. Sebuah cita-cita tulus dari seorang pendidik yang lahir dari kecintaan mendalam terhadap negerinya.

Previously

Galeri Kebumian Club MAN 1 Bandar Lampung

Next

Rencana Pembelajaran V : Rumus Kimia dan Persamaan Reaksi

MDC

MDC