Beranda Dunia Kata Mengupas Istilah “Off the Record”: Apa Arti dan Bagaimana Menggunakannya?
Dunia Kata

Mengupas Istilah “Off the Record”: Apa Arti dan Bagaimana Menggunakannya?

Mengupas Istilah “Off the Record”: Apa Arti dan Bagaimana Menggunakannya? Dalam dunia komunikasi, terutama di bidang jurnalistik atau percakapan bisnis, istilah “off the record” sering kali muncul. Namun, apa sebenarnya […]

Mengupas Istilah “Off the Record”: Apa Arti dan Bagaimana Menggunakannya?

Dalam dunia komunikasi, terutama di bidang jurnalistik atau percakapan bisnis, istilah “off the record” sering kali muncul. Namun, apa sebenarnya arti dari frasa ini? Bagaimana penggunaannya dalam percakapan, dan apa yang perlu diperhatikan saat seseorang menyebut sesuatu sebagai off the record? Artikel ini akan membahas asal-usul, penggunaan, dan relevansi istilah ini di era digital.

Apa Itu “Off the Record”?

Secara harfiah, off the record berarti “di luar catatan.” Dalam konteks komunikasi, istilah ini merujuk pada informasi yang disampaikan secara pribadi dan tidak boleh dipublikasikan atau digunakan secara resmi. Artinya, pembicaraan yang dianggap off the record bersifat rahasia, dan pihak penerima informasi (biasanya jurnalis atau pihak lain) tidak diperbolehkan membagikannya tanpa izin eksplisit dari pemberi informasi.

Contoh sederhana:
Seorang pejabat pemerintah memberikan wawancara kepada seorang jurnalis dan mengatakan, “Ini hanya off the record ya, jangan dikutip di artikel.” Dalam situasi ini, jurnalis tidak boleh mempublikasikan informasi tersebut karena telah dianggap rahasia.

Asal-Usul Istilah

Istilah off the record mulai dikenal di dunia jurnalistik pada awal abad ke-20. Awalnya, istilah ini digunakan untuk melindungi sumber informasi yang ingin berbagi informasi sensitif tanpa risiko terekspos. Dengan begitu, sumber dapat berbicara secara terbuka tanpa khawatir tentang dampaknya jika informasi tersebut tersebar luas.

Namun, istilah ini tidak terbatas pada jurnalisme. Dalam percakapan bisnis atau diplomasi, off the record juga digunakan untuk menjaga kerahasiaan informasi yang belum boleh diumumkan secara publik.

Bagaimana Off the Record Berbeda dari Istilah Lain?

Ada beberapa istilah yang mirip dengan off the record, tetapi memiliki perbedaan mendasar:

  1. On Background: Informasi dapat digunakan oleh penerima, tetapi identitas sumber harus dirahasiakan.
  2. Non-Disclosure Agreement (NDA): Sebuah perjanjian hukum yang melarang pembocoran informasi tertentu.
  3. Chatham House Rule: Informasi dapat dibagikan, tetapi identitas sumber dan afiliasi mereka tidak boleh diungkapkan.

Perbedaan utama adalah bahwa off the record tidak selalu memiliki dasar hukum seperti NDA, tetapi lebih bergantung pada kepercayaan dan etika antara pemberi dan penerima informasi.

Relevansi Off the Record di Era Digital

Di era digital, menjaga informasi tetap off the record menjadi semakin sulit. Informasi dapat dengan mudah bocor melalui media sosial, email, atau aplikasi pesan instan. Bahkan ketika seseorang mengatakan bahwa sesuatu bersifat off the record, tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut tidak akan disebarluaskan, terutama jika pihak penerima tidak menghormati kesepakatan.

Misalnya, seorang tokoh publik memberikan komentar kontroversial secara off the record. Jika komentar tersebut bocor, meskipun melanggar kesepakatan, dampaknya tetap bisa mencoreng reputasi mereka.

Tips Menggunakan dan Menghormati Off the Record

Jika Anda ingin memberikan atau menerima informasi off the record, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Klarifikasi di Awal: Pastikan kedua belah pihak sepakat bahwa informasi bersifat off the record sebelum pembicaraan dimulai.
  2. Hormati Etika: Jika Anda menerima informasi off the record, jaga kepercayaan pemberi informasi.
  3. Hindari Risiko Digital: Dalam era digital, berhati-hatilah dalam membagikan informasi, meskipun bersifat pribadi. Ingat, sekali sesuatu tersebar, sulit untuk mengontrolnya.
  4. Tulis dengan Hati-Hati: Jika Anda seorang jurnalis, hindari menulis informasi yang berpotensi mengungkapkan detail off the record.

Contoh Situasi Off the Record

  1. Dalam Jurnalisme: Seorang politisi memberikan wawancara dengan catatan bahwa informasi tertentu tidak boleh dipublikasikan sampai waktu yang disepakati.
  2. Dalam Bisnis: Seorang CEO berbagi strategi masa depan kepada timnya, tetapi meminta agar informasi tersebut tidak bocor ke publik hingga pengumuman resmi dilakukan.
  3. Dalam Diplomasi: Seorang diplomat memberikan informasi sensitif kepada wartawan, tetapi meminta agar tidak dikutip langsung karena dapat memengaruhi hubungan internasional.

Kesimpulan

Istilah off the record adalah salah satu elemen penting dalam menjaga komunikasi yang aman dan terpercaya, terutama di dunia jurnalisme, bisnis, atau diplomasi. Namun, di era digital, tantangan untuk menjaga informasi tetap rahasia menjadi semakin besar.

Dengan memahami arti dan penggunaan off the record, kita dapat lebih menghormati etika komunikasi dan membangun kepercayaan yang kokoh dalam berbagai hubungan profesional. Sebagai penerima informasi, menghormati kesepakatan off the record bukan hanya tentang menjaga rahasia, tetapi juga tentang menunjukkan integritas dalam setiap percakapan.

Sebelumnya

Feodal: Mengupas Arti, Sejarah, dan Relevansinya di Era Modern

Selanjutnya

Membedah Makna dan Relevansi Kata “Egaliter” dalam Kehidupan Modern

admin utama
Penulis

admin utama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

MDC