Modul Ajar Antropologi 2, Ruang Lingkup Antropologi
MODUL AJAR 2 RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI Nama Penyusun Amalia Fatmarini,S.Pd Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/Semester 2025/2026/1 Mata Pelajaran Antropologi Jenjang Madrasah Aliyah Kelas XI Alokasi Waktu 21 Pertemuan […]

MODUL AJAR 2 RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI | |
Nama Penyusun | Amalia Fatmarini,S.Pd |
Sekolah | MAN 1 Bandar Lampung |
Tahun Ajaran/Semester | 2025/2026/1 |
Mata Pelajaran | Antropologi |
Jenjang | Madrasah Aliyah |
Kelas | XI |
Alokasi Waktu | 21 Pertemuan (53 JP @45 menit) |
Tahapan | Fase F |
Konten Utama | Ruang Lingkup Antropologi |
Identitas Modul | Modul ajar ini dirancang untuk Bab 2: Ruang Lingkup Antropologi. Pembelajaran akan mengajak peserta didik untuk menjelajahi cabang-cabang utama antropologi, yaitu Antropologi Ragawi, Arkeologi, dan Etnologi-Bahasa. Dengan pendekatan Deep Learning, modul ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang mendalam tentang keragaman manusia dari sisi fisik, peninggalan sejarah, dan kekayaan bahasa, serta mengasah kepekaan dan sikap saling menghargai. |
Identifikasi Murid | |
Pengetahuan Awal | Peserta didik telah memahami konsep dasar antropologi sebagai ilmu dari Bab 1. Mereka diasumsikan memiliki rasa ingin tahu tentang asal-usul manusia, bendabenda kuno, dan keragaman bahasa, namun belum memiliki kerangka analisis ilmiah untuk memahaminya secara mendalam. |
Minat | Minat peserta didik mungkin terbagi; sebagian tertarik pada aspek biologis dan forensik (Antropologi Ragawi), sebagian lain pada petualangan dan penemuan artefak kuno (Arkeologi), dan lainnya tertarik pada keunikan bahasa dan dialek daerah (Etnologi-Bahasa). |
Kebutuhan Belajar | Peserta didik membutuhkan aktivitas yang visual dan interaktif (misalnya, tur museum virtual, analisis gambar artefak, pemetaan dialek). Mereka perlu dibimbing untuk menghubungkan temuan-temuan dari setiap cabang ilmu ini kedalam sebuah pemahaman yang utuh (holistik) tentang manusia dan kebudayaannya, serta melatih nalar kritis dalam membedakan fakta ilmiah dari mitos atau miskonsepsi (misalnya tentang ras). |
Materi Pelajaran | Antropologi Ragawi: ○ Evolusi dan adaptasi manusia (studi kasus Homo floresiensis). ○ Konsep genetika (genotipe & fenotipe) dalam keragaman manusia. ○ Keanekaragaman manusia dan dekonstruksi konsep “ras” secara ilmiah. ○ Penerapan Antropologi Ragawi: Antropologi Forensik. ● Arkeologi: ○ Pengantar Arkeologi dan jenis data (Artefak, Ekofak, Fitur, Situs). ○ Analisis Artefak: fungsi dan makna peninggalan budaya material. ○ Analisis Ekofak: rekonstruksi lingkungan dan pola hidup masa lalu. ○ Analisis Fitur dan Situs: memahami pemukiman dan struktur sosial kuno. ● Etnologi-Bahasa (Antropologi Linguistik): ○ Bahasa sebagai unsur kebudayaan. ○ Keragaman bahasa dan dialek di Indonesia. ○ Hubungan antara bahasa, pikiran, dan budaya (Hipotesis Sapir-Whorf). ○ Penerapan Etnolinguistik dalam memahami makna budaya. |
Dimensi Profil Lulusan | Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, & Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global , Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif |
Topik Kurikulum Berbasis Cinta | • CINTA ILMU • CINTA SESAMA MANUSIA • CINTA TANAH AIR |
Insersi Materi KBC | • Cinta Ilmu → siswa diajak mencintai pengetahuan antropologi ragawi, arkeologi, dan linguistik untuk memahami manusia secara utuh. • Cinta Sesama Manusia → siswa belajar menghargai keragaman fisik, bahasa, dan budaya tanpa diskriminasi. • Cinta Tanah Air → siswa menyadari pentingnya melestarikan situs sejarah, bahasa daerah, dan budaya Indonesia sebagai identitas nasional. |
Capaian Pembelajaran Fase F |
Peserta didik dapat memahami dan meningkatkan keterampilan inquiry dalam ruang lingkup antropologi, sehingga mampu menumbuhkan pemikiran kritis dan kesadaran kebhinekaan lokal saat mencermati beragam fenomena di sekitarnya |
Tujuan Pembelajaran Bab 2 |
1. Mendeskripsikan cakupan Antropologi Ragawi, Arkeologi, dan EtnologiBahasa.2. Menganalisis keragaman manusia dari perspektif fisik, peninggalan sejarah, dan bahasa secara kritis. 3. Menghubungkan temuan dari berbagai cabang antropologi untuk membangun pemahaman yang holistik tentang kebudayaan. 4. Mengaplikasikan konsep-konsep dari ruang lingkup antropologi untuk memahami fenomena di lingkungan |
Praktik Pedagogis (Pendekatan Deep Learning) |
Model Pembelajaran: Discovery Learning, Inquiry-Based Learning.Metode:• Meaningful Learning: Mengunjungi situs sejarah lokal (jika memungkinkan) atau museum virtual, menganalisis bahasa yang digunakan dalam lagu daerah, menghubungkan konsep evolusi dengan berita penemuan fosil di Indonesia. • Joyful Learning: • Mindful Learning: Latihan observasi detail pada artefak, mendengarkan dengan saksama variasi aksen dalam bahasa, refleksi tentang bagaimana bahasa membentuk cara kita melihat dunia |
Pemanfaatan Digital |
Tur virtual Museum Nasional Indonesia atau Museum Sangiran, video dokumenter tentang penemuan arkeologi, aplikasi peta untuk memetakan sebaran bahasa, database daring tentang bahasa daerah (misal: Peta Bahasa Kemdikbud). |
Pertemuan 1-6(Antropologi Ragawi – Memahami Keragaman Fisik Manusia) | ● Pertemuan 1-3 (8 JP): Evolusi, Genetika, dan Adaptasi Manusia ○ Kegiatan Awal (Meaningful): Guru menampilkan gambar fosil Homo floresiensis (“Hobbit” dari Flores). Pertanyaan pemantik: “Apa yang membuat manusia purba ini berbeda dari kita? Bagaimana ia bisa bertahan hidup?” ○ Kegiatan Inti (Joyful & Meaningful): 1. Diskusi tentang konsep evolusi dan adaptasi, bukan sebagai kontroversi, tetapi sebagai penjelasan ilmiah tentang perubahan. 2. Guru menjelaskan konsep dasar genetika (genotipe dan fenotipe) menggunakan contoh sederhana (warna mata, bentuk rambut). 3. Aktivitas “Peta Keragaman”: Siswa secara anonim menuliskan ciri-ciri fisik (fenotipe) mereka di post-it, lalu menempelkannya di papan tulis untuk melihat spektrum keragaman di dalam kelas. 4. Mengerjakan Lembar Kerja 2.1 & 2.2 untuk menganalisis kasus Homo floresiensis dan hubungan genetika dengan antropologi ragawi. ○ Kegiatan Penutup (Mindful): Refleksi: “Keragaman apa yang paling membuatmu takjub hari ini? Mengapa?”Pertemuan 4-6 (5 JP): Dekonstruksi Konsep Ras dan Antropologi Forensik ○ Kegiatan Awal (Meaningful): Guru menampilkan gambar orang-orang dari berbagai belahan dunia. Pertanyaan: “Bagaimana biasanya kita mengelompokkan orang-orang ini? Apa dasar pengelompokan itu?” ○ Kegiatan Inti (Joyful & Meaningful): 1. Debat terstruktur: “Apakah ‘ras’ itu konsep biologis atau sosial?” Guru memfasilitasi dengan data ilmiah yang menunjukkan bahwa perbedaan genetik antar “ras” sangat kecil. 2. Guru menjelaskan bagaimana antropologi modern memandang ras sebagai konstruksi sosial, bukan kategori biologis yang kaku (Lembar Kerja 2.3). 3. Guru memperkenalkan penerapan positif antropologi ragawi: Antropologi Forensik, dengan studi kasus identifikasi korban bencana (Lembar Kerja 2.4 & 2.5). ○ Kegiatan Penutup (Reflektif): “Bagaimana pemahaman ilmiah tentang ‘ras’ dapat membantu kita melawan rasisme?” |
Pertemuan 7-15(Arkeologi – Menggali Jejak Masa Lalu) | ● Pertemuan 7-9 (8 JP): Mengenal Dunia Arkeologi (Artefak & Ekofak) ○ Kegiatan Awal (Joyful): Tur Virtual Museum Nasional. Siswa diminta “mengumpulkan” tiga benda yang paling menarik perhatian mereka. ○ Kegiatan Inti (Meaningful & Mindful): 1. Guru menjelaskan empat jenis data arkeologi (Artefak, Ekofak, Fitur, Situs). 2. Aktivitas “Detektif Artefak”: Dalam kelompok, siswa diberi gambar artefak (misal: kapak batu, gerabah, perhiasan manik-manik). Mereka harus menganalisis: terbuat dari apa, bagaimana cara membuatnya, dan apa kira-kira fungsinya? (Lembar Kerja 2.6). 3. Guru menjelaskan konsep Ekofak dan bagaimana sisa-sisa tumbuhan atau hewan dapat merekonstruksi pola makan dan lingkungan masa lalu (Lembar Kerja 2.7, 2.8, 2.9). ○ Kegiatan Penutup (Reflektif): “Jika barang-barang di kamarmu ditemukan 1000 tahun lagi, apa yang bisa disimpulkan arkeolog masa depan tentang dirimu?”● Pertemuan 10-15 (10 JP): Membaca Fitur dan Situs ○ Kegiatan Awal (Meaningful): Guru menunjukkan gambar denah situs Candi Borobudur atau Trowulan. Pertanyaan: “Apa yang bisa kita pelajari dari tata letak sebuah bangunan atau kota kuno?” ○ Kegiatan Inti (Meaningful & Joyful): 1. Guru menjelaskan konsep Fitur (misal: sisa dinding, lubang tiang, makam) dan Situs. 2. Proyek Mini “Rekonstruksi Situs”: Kelompok siswa diberi “data” berupa denah situs fiktif yang berisi sebaran artefak dan fitur. Tugas mereka adalah merekonstruksi cerita situs tersebut: ini pemukiman, tempat ibadah, atau pasar? Apa saja aktivitas yang terjadi di sana? (Lembar Kerja 2.10 & 2.11). 3. Presentasi hasil rekonstruksi dalam bentuk cerita bergambar atau diorama sederhana. ○ Kegiatan Penutup (Mindful): “Apa pentingnya menjaga situs-situs peninggalan sejarah di sekitar kita?” |
Pertemuan 16-21(Etnologi-Bahasa – Suara Kebudayaan) | ● Pertemuan 16-18 (8 JP): Keragaman Bahasa dan Dialek ○ Kegiatan Awal (Joyful): Guru memutar beberapa klip audio orang berbicara dalam dialek yang berbeda (misal: Jawa, Sunda, Batak, Papua). Siswa menebak asalnya. ○ Kegiatan Inti (Meaningful & Joyful): 1. Guru menjelaskan konsep bahasa, dialek, dan idiolek. 2. Aktivitas “Peta Dialek Kelas”: Siswa menyebutkan istilah-istilah unik dari daerah asal mereka untuk benda yang sama (misal: “jatuh”, “enak”). Hasilnya dipetakan di papan tulis. 3. Diskusi: Mengapa bahasa bisa begitu beragam? (Lembar Kerja 2.12).○ Kegiatan Penutup (Reflektif): “Bagaimana perasaanmu saat mendengar bahasamu sendiri diucapkan di tempat lain? Apa arti bahasa daerah bagimu?” ● Pertemuan 19-21 (5 JP): Bahasa dan Pandangan Dunia |
Asesmen | |
Asesmen Awal (Diagnostik) | – Tanya jawab tentang asal-usul manusia dan benda kuno.- Kuis singkat (benar/salah) tentang miskonsepsi umum mengenai ras. |
Asesmen Formatif (proses) | – Observasi: Rubrik keaktifan dalam debat dan diskusi kelompok.<br>- Penilaian Kinerja: Penilaian analisis artefak dan proyek rekonstruksi situs.- Penilaian Produk: Peta dialek kelas, presentasi kelompok. |
Asesmen Sumatif (Akhir Bab) | – Tes Tertulis: Soal esai yang meminta siswa menganalisis sebuah kasus menggunakan konsep dari ketiga cabang antropologi (ragawi, arkeologi,linguistik) untuk menunjukkan pemahaman holistik. |