Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Sosiologi
A. Sejarah Kelahiran Sosiologi Sosiologi berasal dari bahasa Latin socius (teman, kawan) dan bahasa Yunani logos (ilmu, pembelajaran). Jadi secara harfiah, sosiologi adalah ilmu tentang pertemanan atau masyarakat. Sosiologi lahir […]
A. Sejarah Kelahiran Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin socius (teman, kawan) dan bahasa Yunani logos (ilmu, pembelajaran). Jadi secara harfiah, sosiologi adalah ilmu tentang pertemanan atau masyarakat. Sosiologi lahir pada abad ke-19 di Eropa sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan besar dalam masyarakat Barat. Beberapa faktor utama yang mendorong lahirnya sosiologi antara lain:
- Revolusi Industri (abad ke-18 – 19)
a. Mengubah struktur ekonomi dan sosial masyarakat Eropa, dari masyarakat agraris ke industri.
b. Urbanisasi besar-besaran menyebabkan masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, dan kesenjangan sosial.
c. Perubahan ini menciptakan kebutuhan akan pemahaman ilmiah terhadap struktur dan dinamika masyarakat. - Revolusi Prancis (1789)
a. Mengubah sistem politik dari monarki absolut ke republik yang menjunjung hak asasi manusia.
b. Memunculkan gagasan baru tentang kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan (liberté, égalité, fraternité).
c. Menggeser otoritas tradisional seperti gereja dan bangsawan, digantikan oleh hukum dan akal budi. - Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Filsafat Pencerahan (Enlightenment)
a. Mendorong cara berpikir rasional, empiris, dan kritis terhadap masyarakat.
b. Ilmu-ilmu alam berkembang pesat dan memberi inspirasi untuk mengkaji masyarakat secara ilmiah.
c. Positivisme menjadi metode ilmiah yang dominan—dipelopori oleh Auguste Comte.
Tokoh utama yang dianggap sebagai “Bapak Sosiologi” adalah Auguste Comte (1798–1857). Beliau adalah filsuf Prancis yang pertama kali menggunakan istilah sociology dalam karyanya Course of Positive Philosophy (1838).
B. Perkembangan Sosiologi di Indonesia
Sosiologi mulai dikenal di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, terutama setelah pendirian Perguruan Tinggi Rechtshoogeschool di Batavia (sekarang Jakarta) pada 1924. Namun, perkembangan yang signifikan baru terjadi setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945.
Perkembangan penting:
- Tahun 1950-an: Sosiologi mulai diajarkan secara formal di perguruan tinggi, terutama di Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.
- Prof. Dr. Selo Soemardjan dianggap sebagai pelopor sosiologi Indonesia. Ia adalah orang pertama yang menyandang gelar doktor sosiologi dari Indonesia dan berperan penting dalam mengenalkan sosiologi sebagai alat pembangunan nasional.
- Tahun 1960-an hingga sekarang: Sosiologi berkembang pesat dalam berbagai bidang seperti pendidikan, pembangunan, kebijakan sosial, dan politik. Sosiologi juga menjadi mata pelajaran penting di tingkat SMA dan menjadi bagian dari berbagai jurusan di perguruan tinggi.
Sosiologi Indonesia kini tidak hanya berorientasi pada teori-teori Barat, tetapi juga berupaya mengembangkan pendekatan dan teori yang sesuai dengan realitas sosial Indonesia.
Daftar Pustaka:
- Soekanto, Soerjono. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
- Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: UI Press, 1964.
- Ritzer, George. Teori Sosiologi Klasik. Jakarta: Prenadamedia Group, 2012.
- Comte, Auguste. Course of Positive Philosophy. (terjemahan bebas dan referensi dalam banyak buku sosiologi).
- Martono, Nanang. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
