Modul Ajar Antropologi 3, Etnografi: Memahami Kebudayaan dari Dekat
Modul Ajar Antropologi 3, Etnografi: Memahami Kebudayaan dari Dekat Nama Penyusun Amalia Fatmarini,S.Pd. Nama Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Mata Pelajaran Antropologi Jenjang Madrasah Aliyah Kelas XI Alokasi Waktu 20 […]

Modul Ajar Antropologi 3, Etnografi: Memahami Kebudayaan dari Dekat | |
Nama Penyusun | Amalia Fatmarini,S.Pd. |
Nama Sekolah | MAN 1 Bandar Lampung |
Mata Pelajaran | Antropologi |
Jenjang | Madrasah Aliyah |
Kelas | XI |
Alokasi Waktu | 20 Pertemuan (50 JP @45 menit) |
Tahapan | Fase F |
Konten Utama | Bab 3: Etnografi: Memahami Kebudayaan dari Dekat |
Identitas Modul | Modul ajar ini dirancang untuk Bab 3: Etnografi, yang merupakan jantung dari metode penelitian antropologi. Fokus utama adalah membekali peserta didik dengan pemahaman konseptual dan keterampilan praktis untuk melakukan penelitian etnografi sederhana. Melalui pendekatan Project-Based Learning yang mengintegrasikan Deep Learning, peserta didik akan mengalami langsung proses menjadi seorang “etnografer”, mulai dari merancang, mengumpulkan data, menganalisis, hingga melaporkan temuan tentang sebuah fenomena budaya di lingkungan sekitar mereka. |
Identifikasi Murid | |
Pengetahuan Awal | Peserta didik telah memahami konsep-konsep dasar antropologi dari Bab 1 & 2. Mereka telah diperkenalkan pada perspektif emik-etik dan pentingnya observasi. Namun, mereka belum memiliki pengalaman terstruktur dalam merancang dan melakukan sebuah penelitian sosial. |
Minat | Minat peserta didik akan sangat menentukan topik penelitian yang mereka pilih. Sebagian mungkin tertarik meneliti budaya populer (komunitas game, penggemar K-Pop), subkultur sekolah (tradisi angkatan, bahasa gaul), atau praktik budaya di keluarga (ritual hari raya, kebiasaan makan). |
Kebutuhan Belajar | Peserta didik membutuhkan bimbingan langkah-demi-langkah yang jelas dan praktis. Mereka perlu melatih keterampilan lunak (soft skills) seperti komunikasi (wawancara), empati, kepekaan observasi, dan etika penelitian. Pembelajaran harus menekankan proses dan refleksi, bukan hanya hasil akhir, untuk membangun kepercayaan diri mereka sebagai peneliti pemula. |
Materi Pelajaran | ● Konsep Dasar dan Kedudukan Etnografi: ○ Pengertian Etnografi: sebagai produk (tulisan) dan proses (penelitian). ○ Tujuh Unsur Kebudayaan sebagai objek kajian etnografi. ○ Ciri utama, kegunaan, dan etika seorang etnografer. ● Analisis Laporan Hasil Penelitian Etnografi: ○ Sejarah dan perkembangan etnografi (dari klasik ke kontemporer). ○ Jenis-jenis etnografi (realis, kritis, autoetnografi). ○ Keterampilan membaca dan menganalisis karya etnografi. ● Langkah-Langkah Penelitian Etnografi Sederhana (Proyek Utama): ○ Menentukan masalah dan pertanyaan penelitian. ○ Memilih informan dan lokasi penelitian. ○ Teknik pengumpulan data: Observasi Partisipan dan Wawancara Mendalam. ○ Menyusun Catatan Lapangan (Field Notes). ○ Analisis data dan menemukan tema budaya. ○ Menyusun laporan etnografi sederhana. ● Netnografi: Etnografi dalam Masyarakat Digital: ○ Pengantar Netnografi sebagai metode penelitian budaya di ruang digital |
Dimensi Profil Lulusan | Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, & Berakhlak Mulia , Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif. |
Topik Kurikulum Berbasis Cinta | • Cinta ilmu • Cinta sesama • Cinta tanah air |
Insersi Materi KBC | • Cinta Ilmu → siswa diajak mencintai pengetahuan melalui penelitian etnografi, mengasah rasa ingin tahu, dan menghargai proses ilmiah. • Cinta Sesama Manusia → menumbuhkan empati dan penghargaan terhadap perspektif orang lain (emik), serta etika dalam menjaga kerahasiaan informan. • Cinta Tanah Air → mengaitkan hasil penelitian etnografi dengan pelestarian nilai-nilai budaya lokal Indonesia sebagai identitas nasional |
Capaian Pembelajaran Fase F | Peserta didik dapat memahami dan meningkatkan keterampilan inquiry dalam ruang lingkup antropologi, sehingga mampu menumbuhkan pemikiran kritis dan kesadaran kebhinekaan lokal saat mencermati beragam fenomena di sekitarnya. |
Tujuan Pembelajaran BAB 3 | 1. Memahami etnografi sebagai metode penelitian khas antropologi.2. Menganalisis sebuah laporan hasil penelitian etnografi.
3. Merancang dan melaksanakan sebuah penelitian etnografi sederhana secara etis. 4. Mengkomunikasikan hasil penelitian etnografi secara lisan dan tulisan. |
Praktik Pedagogis (Pendekatan Deep Learning) | Model Pembelajaran: Project-Based Learning (PjBL).Metode:
•Meaningful Learning: Peserta didik memilih topik penelitian yang relevan • Joyful Learning: “Festival Etnografi” di akhir bab sebagai • Mindful |
Pemanfaatan Digital | Penggunaan perekam suara (ponsel) untuk wawancara, kamera untuk dokumentasi visual, perangkat lunak pengolah kata untuk menulis laporan, dan platform blog atau media sosial kelas untuk mempublikasikan hasil akhir. |
Pertemuan 1-6Persiapan Menjadi Etnografer | Pertemuan 1-4 (10 JP): Apa itu Etnografi & Merancang Penelitian ○ Kegiatan Awal (Meaningful): Guru bertanya, “Jika kalian ingin tahu ‘rasanya’ menjadi seorang suporter sepak bola fanatik, apa yang akan kalian lakukan?” Jawaban siswa akan mengarah pada ide “terlibat langsung”. ○ Kegiatan Inti (Joyful & Meaningful): 1. Guru memperkenalkan Etnografi sebagai metode “terlibat langsung” tersebut. Membedah contoh etnografi singkat. 2. Peluncuran Proyek Etnografi: Guru menjelaskan bahwa seluruh bab ini adalah proyek untuk menjadi etnografer. 3. Workshop “Menemukan Topik”: Siswa melakukan brainstorming topik penelitian di lingkungan sekitar mereka (sekolah, keluarga, komunitas hobi). 4. Workshop “Merumuskan Pertanyaan”: Siswa dibimbing untuk mengubah topik menjadi pertanyaan penelitian yang fokus dan bisa diteliti. (misal: dari “Anak tongkrongan” menjadi “Bagaimana bahasa dan simbol digunakan untuk membangun solidaritas dalam sebuah kelompok tongkrongan?”). (Lembar Kerja 3.1 – 3.6). ○ Kegiatan Penutup (Mindful): “Tuliskan satu kekhawatiran dan satu semangatmu dalam memulai proyek ini.” ● Pertemuan 5-6 (5 JP): Etika dan Keterampilan Dasar ○ Kegiatan Awal (Meaningful): Studi kasus tentang pelanggaran etika penelitian (misal: peneliti yang memanipulasi data atau merugikan informan).○ Kegiatan Inti (Joyful & Mindful): 1. Diskusi tentang prinsip etika: informed consent, anonimitas, dan ‘do no harm’.2. Role-playing Wawancara: Siswa berlatih melakukan wawancara mendalam secara berpasangan, satu menjadi pewawancara, satu menjadi informan. Fokus pada cara bertanya yang terbuka dan mendengarkan secara empatik. 3. Latihan Observasi: Siswa melakukan observasi 15 menit di area sekolah (misal: kantin) dan mencoba menulis Catatan Lapangan pertama mereka, memisahkan antara deskripsi (apa yang dilihat/didengar) dan refleksi (perasaan/interpretasi awal). (Lembar Kerja 3.7). ○ Kegiatan Penutup (Reflektif): “Apa bagian tersulit dari mewawancarai atau mengamati tanpa menghakimi?” |
Pertemuan 7-13(Terjun ke Lapangan) | i adalah fase di mana sebagian besar pekerjaan dilakukan di luar kelas, dengan sesi workshop di kelas untuk konsultasi dan pemecahan masalah. ● Pertemuan 7-13 (15 JP): Pengumpulan Data dan Konsultasi ○ Kegiatan Inti (Meaningful & Mindful): 1. Peserta didik mulai melakukan pengumpulan data (observasi dan wawancara) untuk proyek mereka di luar jam pelajaran. 2. Sesi di kelas digunakan sebagai “Klinik Etnografi”. Guru berkeliling memberikan konsultasi individual atau kelompok kecil. 3. Topik workshop di kelas meliputi: cara membangun hubungan baik dengan informan (rapport), cara mengatasi kendala di lapangan, dan cara menulis catatan lapangan yang kaya detail (Lembar Kerja 3.8). 4. Sesi berbagi pengalaman antar siswa: “Apa temuan menarik minggu ini? Apa tantangannya?” |
Pertemuan 14-20(Analisis data dan Penulisan Laporan) | Pertemuan 14-17 (10 JP): Analisis Data dan Penulisan Laporan ○ Kegiatan Awal (Meaningful): Guru menunjukkan tumpukan “data mentah” (misal: transkrip wawancara dan catatan lapangan) dan bertanya, “Bagaimana cara mengubah ini menjadi sebuah cerita yang bermakna?” ○ Kegiatan Inti (Meaningful & Mindful): 1. Guru memperkenalkan teknik analisis data kualitatif sederhana: membaca berulang, memberi kode (coding), dan mencari tema/pola yang muncul. 2. Workshop Analisis Data: Siswa membawa data mereka ke kelas dan berlatih melakukan coding pada data mereka sendiri dengan bimbingan guru (Lembar Kerja 3.9). 3. Guru memberikan kerangka penulisan laporan etnografi sederhana dan siswa mulai menyusun draf laporan mereka (Lembar Kerja 3.10). 4. Pengenalan Netnografi sebagai metode alternatif untuk meneliti komunitas daring (Lembar Kerja 3.11). ○ Kegiatan Penutup (Reflektif): “Tema atau pola apa yang paling mengejutkan yang kamu temukan dari datamu?”Pertemuan 18-20 (10 JP): Festival Etnografi dan Evaluasi ○ Kegiatan Inti (Joyful & Meaningful): 1. “Festival Etnografi”: Kelas diubah menjadi ruang pameran. Setiap siswa/kelompok berdiri di dekat poster yang merangkum hasil penelitian mereka. 2. Siswa berkeliling mengunjungi “pameran” teman-temannya, bertanya, dan memberikan umpan balik positif menggunakan stiker atau post-it. 3. Beberapa siswa terpilih mempresentasikan temuannya secara lebih mendalam di depan kelas. ○ Kegiatan Penutup (Mindful & Meaningful): Evaluasi sumatif (penilaian laporan akhir dan presentasi) dan refleksi akhir proyek: “Setelah melalui proses ini, apa arti ‘memahami orang lain’ bagimu sekarang?” |
Asesmen | |
Asesmen Awal (Diagnostik) | – Diskusi kelas tentang pengalaman siswa dalam mengamati atau mencoba memahami sebuah kelompok/komunitas. |
Asesmen Formatif(Proses) | – Penilaian Kinerja: Rubrik untuk menilai draf pertanyaan penelitian, kualitas catatan lapangan, dan partisipasi dalam sesi konsultasi.- Peer Review: Siswa memberikan masukan pada draf laporan teman menggunakan panduan. |
Asesmen Sumatif (Akhir Bab) |
– Proyek Etnografi (Bobot Tinggi): Penilaian laporan akhir dan presentasi/poster di “Festival Etnografi” menggunakan rubrik komprehensif yang mencakup semua tahapan penelitian (perancangan, pelaksanaan, analisis, pelaporan, dan etika). |