Home Mata Pelajaran Modul Pembelajaran Geografi 1: Konsep, Prinsip, Pendekatan Geografi
Mata Pelajaran

Modul Pembelajaran Geografi 1: Konsep, Prinsip, Pendekatan Geografi

MODUL AJAR 1 : Konsep, Prinsip, Pendekatan Geografi Satuan Pendidikan:  Man 1 Bandar Lampung Guru Pengampu: Putri Nadia,M.Pd Kelas/Semester: X/1 Alokasi Waktu:  3 x 45 menit Mata Pelajaran:  Geografi Tahun […]

MODUL AJAR 1 : Konsep, Prinsip, Pendekatan Geografi
Satuan Pendidikan:  Man 1 Bandar Lampung
Guru Pengampu: Putri Nadia,M.Pd
Kelas/Semester: X/1
Alokasi Waktu:  3 x 45 menit
Mata Pelajaran:  Geografi
Tahun Ajaran:  2025-2026/ 1
Alokasi Waktu:   3 JP (3×3= 9 JP), 1 JP = 45 Menit
Tahapan: Fase E
IDENTIFIKASI 
Murid: 
  • Murid kelas X MAN 1 Bandar Lampung telah memiliki pengetahuan awal tentang fenomena alam dan sosial. Mereka perlu memahami 10 konsep dasar geografi sebagai landasan berpikir geografer. Kesiapan belajar cukup baik, terutama jika materi disajikan dengan contoh konkret dari lingkungan sekitar mereka.
  • Murid kelas X MAN 1 Bandar Lampung telah memiliki pemahaman tentang konsep dan objek studi geografi. Namun, mereka perlu bimbingan untuk menguasai empat prinsip geografi sebagai landasan berpikir analitis dalam mengkaji fenomena geosfer. Kesiapan belajar cukup baik, terutama jika materi disajikan dengan studi kasus yang membutuhkan analisis mendalam.
  • Murid kelas X MAN 1 Bandar Lampung telah memiliki pemahaman dasar tentang objek studi geografi. Namun, mereka perlu bimbingan lebih lanjut untuk mengaplikasikan tiga pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan) dalam menganalisis fenomena geosfer. Kesiapan belajar cukup baik, terutama jika materi disajikan melalui studi kasus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Materi Pelajaran: 
  • 10 Konsep Dasar Geografi (Lokasi, Jarak, Keterjangkauan, Pola, Morfologi, Aglomerasi, Nilai Kegunaan, Interaksi/Interdependensi, Diferensiasi Area, dan Keterkaitan Keruangan).
  • Prinsip Geografi (Prinsip Persebaran, Prinsip Interelasi, Prinsip Deskripsi, dan Prinsip Korologi).
  • Pendekatan Geografi (Keruangan, Kelingkungan, dan Kewilayahan).
Dimensi Profil Lulusan:
  • Penalaran Kritis
  • Kreatif
  • Kolaborasi
Tema Kurikulum Berbasis Cinta:
  • Cinta Ilmu
  • Cinta Lingkungan
Materi Insersi KBC:
  • Cinta Ilmu: Memahami konsep-konsep geografi membantu kita mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah di bumi, sebagai wujud kecintaan pada ilmu pengetahuan.
  • Cinta Lingkungan: Menerapkan konsep-konsep seperti Keterkaitan Keruangan dan Nilai Kegunaan untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam
  • Cinta Ilmu: Menggunakan prinsip geografi adalah cara sistematis untuk memahami fenomena bumi, yang merupakan wujud dari kecintaan pada ilmu pengetahuan.
  • Cinta Lingkungan: Menerapkan prinsip Interelasi dan Korologi untuk memahami hubungan sebab-akibat antarfenomena alam dan manusia, sehingga menumbuhkan kesadaran untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
  • Cinta Ilmu: Menggunakan pendekatan geografi untuk memahami fenomena bumi secara mendalam adalah wujud dari kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
  • Cinta Lingkungan: Menerapkan pendekatan geografi, terutama pendekatan kelingkungan, untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan memecahkan masalah lingkungan.
Desain Pembelajaran
  • Capaian Pembelajaran: Murid mampu mengidentifikasi dan mengaplikasikan 10 konsep dasar geografi untuk menganalisis fenomena geosfer di lingkungan sekitar.
  • Lintas Disiplin Ilmu:
    • Ekonomi: Untuk menganalisis konsep Aglomerasi dan Nilai Kegunaan.
    • Sosiologi: Untuk memahami Pola permukiman dan Interaksi sosial.
  • Tujuan Pembelajaran:
    • Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik (Audience) mampu menjelaskan 10 konsep dasar geografi (Behavior) dengan contoh yang relevan (Degree) melalui diskusi kelompok (Condition).
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu mengaplikasikan konsep-konsep geografi untuk menganalisis suatu fenomena (Behavior) dengan tepat (Degree) melalui kegiatan observasi (Condition).
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu membuat laporan observasi (Behavior) dengan terstruktur (Degree) melalui penugasan individu dan kelompok (Condition).
  • Topik Pembelajaran:
    • Definisi dan Contoh Konsep Lokasi, Jarak, Keterjangkauan, Pola, dan Morfologi.
    • Definisi dan Contoh Konsep Aglomerasi, Nilai Kegunaan, Interaksi, Diferensiasi Area, dan Keterkaitan Keruangan.
  • Praktek Pedagogik:
    • Model: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
    • Strategi: Observasi lingkungan dan diskusi kelompok
    • Metode: Diskusi, presentasi, dan penugasan
  • Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain untuk menyusun studi kasus lintas disiplin.
  • Lingkungan Pembelajaran:
    • Ruang Fisik: Kelas yang kondusif, proyektor, serta media visual.
    • Ruang Virtual: Google Classroom untuk membagikan materi dan contoh-contoh.
    • Budaya Belajar: Budaya eksplorasi, kolaboratif, dan saling menghargai.
  • Pemanfaatan Digital:
    • Penggunaan Google Maps untuk menganalisis konsep Lokasi dan Jarak.
    • Penggunaan Google Docs atau Slides untuk penyusunan laporan.
  • Capaian Pembelajaran: Murid mampu menganalisis fenomena geosfer menggunakan empat prinsip geografi secara terpadu.
  • Lintas Disiplin Ilmu:
    • Sosiologi: Untuk memahami prinsip Persebaran dan Interelasi dalam konteks sosial.
    • Fisika/Kimia: Untuk menganalisis proses Interelasi di atmosfer atau hidrosfer.
  • Tujuan Pembelajaran:
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu menjelaskan empat prinsip geografi (Behavior) dengan contoh yang relevan (Degree) melalui diskusi interaktif (Condition).
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu menganalisis fenomena geosfer (Behavior) dengan mengaplikasikan empat prinsip geografi secara terpadu (Degree) melalui studi kasus kelompok (Condition).
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu membuat laporan analisis (Behavior) dengan terstruktur (Degree) melalui penugasan kelompok (Condition).
  • Topik Pembelajaran:
    • Prinsip Persebaran dan Prinsip Interelasi
    • Prinsip Deskripsi dan Prinsip Korologi
  • Praktek Pedagogik:
    • Model: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
    • Strategi: Studi kasus dan diskusi kelompok
    • Metode: Diskusi, presentasi, dan penugasan
  • Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain untuk menyusun studi kasus lintas disiplin.
  • Lingkungan Pembelajaran:
    • Ruang Fisik: Kelas yang kondusif, papan tulis, proyektor, serta media visual seperti peta.
    • Ruang Virtual: Google Classroom untuk membagikan materi dan studi kasus.
    • Budaya Belajar: Budaya diskusi yang konstruktif dan saling menghargai.
  • Pemanfaatan Digital:
    • Penggunaan Google Docs atau Slides untuk penyusunan laporan.
    • Mengakses artikel berita, video, atau peta digital sebagai sumber data.
  • Capaian Pembelajaran: Murid mampu menganalisis fenomena geosfer menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan secara terpadu.
  • Lintas Disiplin Ilmu:
    • Ekonomi: Untuk menganalisis aspek keruangan dari kegiatan ekonomi.
    • Sosiologi: Untuk memahami interaksi sosial dalam suatu wilayah.
  • Tujuan Pembelajaran:
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu menjelaskan konsep pendekatan geografi (Behavior) dengan tepat (Degree) melalui diskusi interaktif (Condition).
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu menganalisis fenomena geosfer (Behavior) dengan mengaplikasikan tiga pendekatan geografi secara terpadu (Degree) melalui studi kasus kelompok (Condition).
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu membuat laporan analisis studi kasus (Behavior) dengan terstruktur (Degree) melalui penugasan individu dan kelompok (Condition).
  • Topik Pembelajaran:
    • Konsep Dasar Pendekatan Geografi
    • Aplikasi Pendekatan Keruangan, Kelingkungan, dan Kewilayahan
  • Praktek Pedagogik:
    • Model: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
    • Strategi: Studi kasus dan diskusi kelompok
    • Metode: Diskusi, presentasi, dan penugasan
  • Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain untuk menyusun studi kasus lintas disiplin.
  • Lingkungan Pembelajaran:
    • Ruang Fisik: Kelas yang kondusif, papan tulis, proyektor, serta media visual.
    • Ruang Virtual: Google Classroom untuk membagikan materi dan studi kasus.
    • Budaya Belajar: Budaya diskusi yang konstruktif dan saling menghargai pendapat.
  • Pemanfaatan Digital:
    • Penggunaan Google Docs atau Slides untuk penyusunan laporan kelompok.
    • Mengakses artikel berita atau video dari YouTube yang relevan dengan studi kasus.
Pengalaman Belajar Langkah-langkah Pembelajaran

  • Kegiatan Awal (±15 menit)
    • Guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan menanyakan kabar siswa.
    • Guru menampilkan peta sekolah dan lingkungan sekitarnya di proyektor.
    • Guru memandu diskusi dengan pertanyaan: “Di mana letak ruang kelas kalian? Berapa jaraknya dari gerbang sekolah?” dan “Mengapa kantin sekolah dibangun dekat dengan kelas?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit)
    • Memahami: Guru menjelaskan secara ringkas 10 konsep dasar geografi dengan contoh sederhana. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
    • Mengaplikasi: Setiap kelompok diberikan tugas observasi di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Mereka diminta untuk mengidentifikasi dan menganalisis fenomena yang terjadi menggunakan minimal 5 dari 10 konsep geografi. (Prinsip: Meaningful & Joyful)
    • Merefleksi: Setiap kelompok mempresentasikan hasil observasi dan analisisnya. Kelompok lain memberikan tanggapan. Guru memberikan penguatan konsep dan mengarahkan murid untuk memahami keterkaitan antarkonsep. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit)
    • Guru mengajak siswa merangkum pembelajaran hari ini.
    • Guru memberikan penguatan materi, menekankan bahwa 10 konsep ini adalah “alat” berpikir geografer.
    • Guru meminta murid membuat umpan balik singkat tentang pembelajaran dan menuliskan satu konsep yang paling mudah dipahami.
    • Guru menyampaikan refleksi: “Alhamdulillah, pembelajaran kita hari ini sangat bermakna. Semoga dengan memahami 10 konsep dasar ini, kalian dapat melihat dan menganalisis fenomena di sekitar kalian secara lebih mendalam dan peduli terhadap lingkungan.”(KBC) (Prinsip: Mindful & Meaningful)

Mendeskripsikan Pengalaman Belajar

  • Memahami: Mengamati dan menganalisis lingkungan sekitar untuk menemukan pola dan hubungan antarfenomena → berkesadaran (mindful) dan bermakna (meaningful).
  • Mengaplikasi: Menganalisis dan mempresentasikan hasil observasi → bermakna (meaningful) dan menggembirakan (joyful).
  • Merefleksi: Merangkum dan memberikan umpan balik → berkesadaran (mindful).

Langkah-langkah Pembelajaran

  • Kegiatan Awal (±15 menit)
    • Guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan menanyakan kabar siswa.
    • Guru menampilkan berita atau video tentang fenomena kebakaran hutan.
    • Guru memandu diskusi dengan pertanyaan: “Di mana saja kebakaran ini terjadi? Mengapa bisa terjadi? Apa dampaknya? Bagaimana cara kita menjelaskannya secara lengkap?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit)
    • Memahami: Guru menjelaskan secara ringkas empat prinsip geografi. murid dibagi menjadi kelompok-kelompok. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
    • Mengaplikasi: Setiap kelompok mendapatkan studi kasus yang berbeda (misalnya, masalah polusi udara, banjir bandang, atau urbanisasi). Mereka diminta menganalisis studi kasus tersebut menggunakan keempat prinsip geografi dan menyusun laporannya. (Prinsip: Meaningful & Joyful)
    • Merefleksi: Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisisnya. Kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan. Guru memberikan penguatan dan mengarahkan murid untuk memahami keterkaitan antarpendekatan. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit)
    • Guru mengajak murid merangkum pembelajaran hari ini.
    • Guru memberikan penguatan materi, menekankan bahwa prinsip geografi adalah “kerangka berpikir” untuk menganalisis fenomena secara holistik.
    • Guru meminta murid membuat umpan balik singkat tentang pembelajaran dan menuliskan satu prinsip yang paling menantang untuk diaplikasikan.
    • Guru menyampaikan refleksi: “Alhamdulillah, pembelajaran kita hari ini sangat bermakna. Semoga dengan menguasai prinsip geografi, kalian dapat menjadi pemikir yang kritis dan peka terhadap lingkungan di sekitar kalian.” (KBC) (Prinsip: Mindful & Meaningful)

Mendeskripsikan Pengalaman Belajar

  • Memahami: Membaca dan menganalisis studi kasus untuk menemukan masalah dan solusinya → berkesadaran (mindful) dan bermakna (meaningful).
  • Mengaplikasi: Menganalisis studi kasus dan mempresentasikannya → bermakna (meaningful) dan menggembirakan (joyful).
  • Merefleksi: Merangkum dan memberikan umpan balik → berkesadaran (mindful).
  • Capaian Pembelajaran: Murid mampu menganalisis fenomena geosfer menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan secara terpadu.
  • Lintas Disiplin Ilmu:
    • Ekonomi: Untuk menganalisis aspek keruangan dari kegiatan ekonomi.
    • Sosiologi: Untuk memahami interaksi sosial dalam suatu wilayah.
  • Tujuan Pembelajaran:
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu menjelaskan konsep pendekatan geografi (Behavior) dengan tepat (Degree) melalui diskusi interaktif (Condition).
    • Setelah mengikuti pembelajaran, murid (Audience) mampu menganalisis fenomena geosfer (Behavior) dengan mengaplikasikan tiga pendekatan geografi secara terpadu (Degree) melalui studi kasus kelompok (Condition).
    • Setelah mengikuti pembelajaran,  murid (Audience) mampu membuat laporan analisis studi kasus (Behavior) dengan terstruktur (Degree) melalui penugasan individu dan kelompok (Condition).
  • Topik Pembelajaran:
    • Konsep Dasar Pendekatan Geografi
    • Aplikasi Pendekatan Keruangan, Kelingkungan, dan Kewilayahan
  • Praktek Pedagogik:
    • Model: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
    • Strategi: Studi kasus dan diskusi kelompok
    • Metode: Diskusi, presentasi, dan penugasan
  • Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain untuk menyusun studi kasus lintas disiplin.
  • Lingkungan Pembelajaran:
    • Ruang Fisik: Kelas yang kondusif, papan tulis, proyektor, serta media visual.
    • Ruang Virtual: Google Classroom untuk membagikan materi dan studi kasus.
    • Budaya Belajar: Budaya diskusi yang konstruktif dan saling menghargai pendapat.
  • Pemanfaatan Digital:
    • Penggunaan Google Docs atau Slides untuk penyusunan laporan kelompok.
    • Mengakses artikel berita atau video dari YouTube yang relevan dengan studi kasus.

Langkah-langkah Pembelajaran

  • Kegiatan Awal (±15 menit)
    • Guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan menanyakan kabar siswa.
    • Guru menampilkan berita atau video tentang masalah lingkungan lokal (misalnya, tumpukan sampah di sungai).
    • Guru memandu diskusi dengan pertanyaan: “Bagaimana cara kita memahami masalah ini? Aspek apa saja yang perlu kita lihat?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit)
    • Memahami: Guru menjelaskan secara ringkas konsep pendekatan geografi: keruangan (spatial), kelingkungan (ecological), dan kewilayahan (regional). Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
    • Mengaplikasi: Setiap kelompok mendapatkan studi kasus yang berbeda (misalnya, kemacetan lalu lintas, alih fungsi lahan, atau distribusi penduduk). Mereka diminta menganalisis studi kasus tersebut dari tiga sudut pandang pendekatan geografi dan menyusun laporannya. (Prinsip: Meaningful & Joyful)
    • Merefleksi: Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisisnya. Kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan. Guru memberikan penguatan dan mengarahkan siswa untuk memahami keterkaitan antar pendekatan. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit)
    • Guru mengajak  murid pembelajaran hari ini.
    • Guru memberikan penguatan materi, menekankan bahwa pendekatan geografi adalah “cara pandang” seorang geografer.
    • Guru meminta murid membuat umpan balik singkat tentang pembelajaran dan menuliskan satu hal yang paling berkesan.
    • Guru menyampaikan refleksi: “Alhamdulillah, pembelajaran kita hari ini sangat bermakna. Semoga dengan memahami pendekatan geografi, kalian dapat lebih peka dan kritis dalam melihat berbagai fenomena di sekitar, serta menumbuhkan Cinta Lingkungan dalam diri kalian.”(KBC) (Prinsip: Mindful & Meaningful)

Mendeskripsikan Pengalaman Belajar

  • Memahami: Membaca dan menganalisis studi kasus untuk menemukan masalah dan solusinya → berkesadaran (mindful) dan bermakna (meaningful).
  • Mengaplikasi: Menganalisis studi kasus dan mempresentasikannya → bermakna (meaningful) dan menggembirakan (joyful).
  • Merefleksi: Merangkum dan memberikan umpan balik → berkesadaran (mindful).
Asesmen Pembelajaran 
  • Asesmen Awal Pembelajaran: Tanya jawab singkat untuk mengukur pengetahuan awal murid tentang fenomena spasial di lingkungan sekolah.
  • Asesmen Proses Pembelajaran:
    • Observasi keaktifan diskusi kelompok.
    • Penilaian sikap (kerja sama, tanggung jawab, dan keadilan) menggunakan rubrik.
    • Penilaian hasil kerja kelompok pada LKPD.
  • Asesmen Akhir Pembelajaran:
    • Kuis formatif secara individu melalui Google Form.
    • Tugas individu: membuat infografis atau peta sederhana yang mengaplikasikan minimal 3 konsep geografi pada suatu wilayah.
  • Asesmen Awal Pembelajaran: Tanya jawab singkat untuk mengukur pengetahuan awal murid tentang hubungan sebab-akibat dari suatu fenomena.
  • Asesmen Proses Pembelajaran:
    • Observasi keaktifan diskusi kelompok.
    • Penilaian sikap (kerja sama, tanggung jawab, dan keadilan) menggunakan rubrik.
    • Penilaian hasil kerja kelompok pada LKPD.
  • Asesmen Akhir Pembelajaran:
    • Kuis formatif secara individu melalui Google Form.
    • Tugas individu: membuat poster yang menggambarkan suatu fenomena geosfer dan dianalisis menggunakan keempat prinsip geografi.
  • Asesmen Awal Pembelajaran: Tanya jawab singkat untuk mengukur pengetahuan awal murid tentang hubungan sebab-akibat fenomena geosfer.
  • Asesmen Proses Pembelajaran:
    • Observasi keaktifan diskusi kelompok.
    • Penilaian sikap (kerja sama, tanggung jawab, dan keadilan) menggunakan rubrik.
    • Penilaian hasil kerja kelompok pada LKPD.
  • Asesmen Akhir Pembelajaran:
    • Kuis formatif secara individu melalui Google Form.
    • Tugas individu: membuat infografis tentang salah satu fenomena geosfer yang dianalisis menggunakan tiga pendekatan geografi.

Previously

Perencanaan Pembelajaran Ekonomi 1 : Pengantar Ilmu Ekonomi

Next

Modul Pembelajaran Geografi 2 : Peta, Pengindraan Jauh, SIG

Geografi MAN 1 BL
Author

Geografi MAN 1 BL

Ibu desty yang merupakan nama panggilan dari siswa kepadanya. Ibu desty memiliki nama lengkap Desty Yusniarti S. A., S. Pd., M. Pd. Saat ini ibu desty merupakan seorang guru yang mengampu mata pelajaran geografi di MAN 1 Bandar lampung. Desty memiliki pribadi yang ceria, lincah dan aktif. Pada tahun 2015 desty menikah dengan seorang pria yang bekerja ASN di Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan telah dimemiliki seorang bocil laki-laki, doakan yaa, nambah lagi bocilnyaa. Aamiin   Desty lahir di Bandar lampung pada tahun 1990. Sebelum ia menjadi seorang guru, Ia mengenyam pendidikan di mulai dari pendidikan SD/MI sampai S2/Strata Dua. Dimulai dari pendikan dasar di MI Al- Hidayah, dilanjutkan kependidikan menengah pertama MTsN 2 Bandar Lampung, kemudian melanjutkan ke pendidikan menengah atas di MAN 1 Bandar Lampung. Pada saat kuliah selang satu tahun desty masuk kuliah, ditahun selanjutnya desty menjalani kuliah ditempat yang berbeda dan dengan jurusan yang berbeda, dan alhamdulillahnya ia dapat menyelesaikan dengan tepat waktu, pendidikan Strata 1 prodi Geografi jurusan ilmu pengetahuan sosial di Universitas lampung (UNILA) pada awal tahun 2013 dan ia menyesaikan pendidikan D3 bahasa inggris di DCC Lampung pada tahun 2012. Kemudian pada awal tahun 2017 ia menyelesaikan studi strata 2 di Universitas Lampung (UNILA) jurusan Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada tahun 2025 ini, Ia menempuh pendidikan profesi guru (PPG) Dalam Jabatan Kementrian Agama Di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Perjalanan karir desty telah dimulai sejak tamat SMA/MAN tahun 2008 ia menjadi seorang mahasiswa sekaligus ia menjadi guru di RA Al- Hidayah, Bandar lampung hingga tahun 2013. Pada saat kuliah desty aktif berniaga di hampir semua event yang di adakan pihak kampus Unila pada saat itu. desty menjalani perannya menjadi seorang guru di MAN 1 Bandar lampung sejak tahun 2012- 2023, desty juga pernah menjadi agent asuransi AXA FINANSIAL pada tahun 2015-2016, selain itu ia pernah menjadi Make Up Artis sejak 2015-2019, dan Alhamdulillah kemudian ia diangkat menjadi Guru ASN PPPK yang ditugaskan di MAN 1 Lampung Utara selama 2 tahun dan akhirnya kembali mengabdi di MAN 1 Bandar Lampung sejak Juli 2025. desty merupakan anak semata wayang. Walaupun ia anak tunggal, desty di latih sejak kecil orang tuanya untuk berniaga dan hidup mandiri, tidak manja, tidak menyusahkan orang serta mengandalkan orang lain. Pendidikan tidak Pendidikan dimulai dari rumah di hanya terbatas di sekolah, tetapi juga merupakan proses belajar berkelanjutan yang terjadi di keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar. mana orang tua adalah pendidik pertama dan utama, serta dapat diperoleh dari pengalaman hidup, interaksi sosial, membaca buku, atau kursus dan pelatihan, termasuk melalui teknologi digital saat ini dan tidak lupa pada saat berlangsungnya pendidikan kita sebagai pendidik dapat mampu menekankan nilai-nilai positif pada setiap peserta didik, dengan harapan nilai-nilai tersebut akan melahirkan pribadi-pribadi yang mumpuni dalam keilmuan dan skill, berakhlak mulia, sehingga dapat diterima dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat.

MDC

MDC