Home Mata Pelajaran Modul Pembelajaran Geografi 2 : Peta, Pengindraan Jauh, SIG
Mata Pelajaran

Modul Pembelajaran Geografi 2 : Peta, Pengindraan Jauh, SIG

MODUL AJAR 2Peta, Pengindraan Jauh, SIG  Satuan Pendidikan:  Man 1 Bandar Lampung Guru Pengampu: Putri Nadia,M.Pd Kelas/Semester: X/1 Alokasi Waktu:  3 x 45 menit Mata Pelajaran:  Geografi Tahun Ajaran:  2025-2026/ […]

MODUL AJAR 2Peta, Pengindraan Jauh, SIG 
Satuan Pendidikan:  Man 1 Bandar Lampung
Guru Pengampu: Putri Nadia,M.Pd
Kelas/Semester: X/1
Alokasi Waktu:  3 x 45 menit
Mata Pelajaran:  Geografi
Tahun Ajaran:  2025-2026/ 1
Alokasi Waktu:  3 JP (3×3= 9 JP), 1 JP = 45 Menit
Tahapan: Fase E
IDENTIFIKASI 
Murid: 
  • Murid kelas X MAN 1 Bandar Lampung telah memiliki pengalaman awal melihat dan menggunakan peta. Namun, mereka perlu bimbingan untuk memahami fungsi, jenis, dan komponen peta secara mendalam, serta mampu membuat peta sederhana. Kesiapan belajar cukup baik, terutama jika materi disajikan melalui praktik langsung dan penggunaan media digital.
  • Murid kelas X MAN 1 Bandar Lampung telah memiliki pengetahuan dasar tentang teknologi dan fenomena geosfer. Mereka perlu bimbingan untuk memahami konsep dasar, komponen, dan interpretasi citra dalam penginderaan jauh. Kesiapan belajar cukup baik, terutama jika materi disajikan melalui praktik langsung dan penggunaan media digital.
  • Murid kelas X MAN 1 Bandar Lampung telah memiliki pengetahuan dasar tentang peta dan penginderaan jauh. Mereka perlu bimbingan untuk memahami SIG sebagai alat analisis geografi yang canggih. Kesiapan belajar cukup baik, terutama jika materi disajikan melalui praktik langsung dengan perangkat lunak sederhana atau aplikasi web.
Materi Pelajaran: 
  • Peta (Pengertian, Fungsi, Jenis, Komponen, dan Proyeksi Peta).
  • Penginderaan Jauh (Konsep Dasar, Komponen, Manfaat, dan Interpretasi Citra).
  • Sistem Informasi Geografis (Pengertian, Komponen, Tahapan Kerja, Data, dan Pemanfaatan).
Dimensi Profil Lulusan:
  • Penalaran Kritis
  • Kreatif
  • Mandiri
Tema Kurikulum Berbasis Cinta:
  • Cinta Ilmu
  • Cinta Lingkungan
Materi Insersi KBC:
  • Cinta Ilmu: Menguasai keterampilan membaca dan membuat peta adalah wujud kecintaan pada ilmu geografi, yang memungkinkan kita memahami dan memvisualisasikan data spasial.
  • Cinta Lingkungan: Menggunakan peta sebagai alat untuk memetakan dan merencanakan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
  • Cinta Ilmu: Menguasai teknologi penginderaan jauh adalah wujud kecintaan pada ilmu pengetahuan untuk memantau dan menganalisis kondisi bumi dari perspektif yang lebih luas.
  • Cinta Lingkungan: Menggunakan data penginderaan jauh untuk memetakan kerusakan lingkungan dan memantau konservasi alam sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
  • Cinta Ilmu: Menguasai SIG adalah wujud nyata kecintaan pada ilmu pengetahuan karena alat ini memungkinkan kita menganalisis data spasial secara mendalam untuk memecahkan masalah kompleks.
  • Cinta Lingkungan: Menggunakan SIG untuk memetakan dan merencanakan pengelolaan sumber daya alam, memantau perubahan tata ruang, dan mitigasi bencana sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
Desain Pembelajaran
  • Capaian Pembelajaran: Murid mampu memahami pengertian, fungsi, dan jenis peta. Murid juga mampu membuat peta sederhana yang sesuai dengan kaidah kartografi.
  • Lintas Disiplin Ilmu:
    • Matematika: Untuk memahami skala dan proyeksi peta.
    • Seni Rupa/Desain: Untuk membuat peta yang informatif dan estetis.
  • Tujuan Pembelajaran:
    • Pertemuan 1: Melalui diskusi kelompok (Condition), peserta didik (Audience) mampu menjelaskan pengertian, fungsi, dan jenis peta (Behavior) dengan tepat dan ringkas (Degree), sehingga menumbuhkan Cinta Ilmu.
    • Pertemuan 2: Setelah mengidentifikasi berbagai contoh peta (Condition), peserta didik (Audience) mampu menganalisis dan mengidentifikasi semua komponen-komponen peta (Behavior) dengan benar (Degree).
    • Pertemuan 3: Dengan mengerjakan latihan soal (Condition), peserta didik (Audience) mampu menghitung skala dan menentukan jenis proyeksi peta yang sesuai (Behavior) dengan akurat (Degree).
    • Pertemuan 4: Berdasarkan data observasi lingkungan sekitar (Condition), peserta didik (Audience) mampu membuat peta tematik sederhana (Behavior) dengan rapi dan informatif (Degree), sebagai wujud Cinta Lingkungan.
  • Topik Pembelajaran:
    • Pertemuan 1: Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta.
    • Pertemuan 2: Komponen-Komponen Peta.
    • Pertemuan 3: Skala dan Proyeksi Peta.
    • Pertemuan 4: Membuat Peta Tematik Sederhana.
  • Praktek Pedagogik:
    • Model: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
    • Strategi: Studi kasus, diskusi, dan praktik langsung.
    • Metode: Diskusi, presentasi, dan penugasan.
  • Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain (misalnya Matematika) untuk memperdalam materi skala.
  • Lingkungan Pembelajaran:
    • Ruang Fisik: Kelas yang kondusif, proyektor, papan tulis, berbagai contoh peta, serta alat tulis dan kertas gambar.
    • Ruang Virtual: Google Classroom untuk membagikan materi dan tugas.
    • Budaya Belajar: Budaya eksplorasi, kolaboratif, dan apresiasi terhadap karya teman.
  • Pemanfaatan Digital:
    • Menggunakan Google Maps dan Google Earth sebagai contoh peta digital.
    • Menggunakan aplikasi desain sederhana (seperti Canva) untuk membuat peta tematik.
  • Capaian Pembelajaran: Murid mampu menjelaskan konsep dasar, komponen, dan manfaat penginderaan jauh, serta mampu melakukan interpretasi citra sederhana untuk mengkaji fenomena geosfer.
  • Lintas Disiplin Ilmu:
    • Fisika: Untuk memahami spektrum elektromagnetik dan pantulan objek.
    • Informatika: Untuk memahami pemrosesan data digital.
  • Tujuan Pembelajaran:
    • Pertemuan 1: Melalui diskusi interaktif (Condition), peserta didik (Audience) mampu menjelaskan konsep dasar dan komponen penginderaan jauh (Behavior) dengan tepat (Degree).
    • Pertemuan 2: Setelah mengamati berbagai citra satelit (Condition), peserta didik (Audience) mampu mengidentifikasi unsur-unsur interpretasi citra (Behavior) dengan benar (Degree).
    • Pertemuan 3: Dengan menganalisis studi kasus lingkungan (Condition), peserta didik (Audience) mampu mengidentifikasi manfaat penginderaan jauh dalam berbagai bidang (Behavior) dengan memberikan contoh konkret (Degree), sehingga menumbuhkan Cinta Lingkungan.
    • Pertemuan 4: Berdasarkan citra satelit yang diberikan (Condition), peserta didik (Audience) mampu melakukan interpretasi citra secara sederhana (Behavior) dengan akurat (Degree), sebagai wujud Cinta Ilmu.
  • Topik Pembelajaran:
    • Pertemuan 1: Konsep Dasar dan Komponen Penginderaan Jauh.
    • Pertemuan 2: Unsur-Unsur Interpretasi Citra.
    • Pertemuan 3: Manfaat Penginderaan Jauh dalam Berbagai Bidang.
    • Pertemuan 4: Latihan Interpretasi Citra Sederhana.
  • Praktek Pedagogik:
    • Model: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
    • Strategi: Studi kasus, diskusi, dan praktik langsung.
    • Metode: Diskusi, presentasi, dan penugasan.
  • Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain (misalnya Fisika) untuk memperdalam materi spektrum elektromagnetik.
  • Lingkungan Pembelajaran:
    • Ruang Fisik: Kelas yang dilengkapi proyektor, komputer, dan contoh-contoh citra satelit.
    • Ruang Virtual: Google Classroom untuk membagikan materi dan tugas.
    • Budaya Belajar: Budaya eksplorasi, kolaboratif, dan apresiasi terhadap hasil interpretasi.
  • Pemanfaatan Digital:
    • Menggunakan Google Earth Engine atau Google Maps untuk melihat citra satelit.
    • Menggunakan aplikasi desain sederhana untuk membuat presentasi hasil analisis.
  • Capaian Pembelajaran: Murid mampu menjelaskan konsep dasar SIG, komponen, dan tahapan kerjanya, serta mampu mengidentifikasi pemanfaatannya dalam berbagai bidang.
  • Lintas Disiplin Ilmu:
    • Informatika: Untuk memahami basis data dan perangkat lunak SIG.
    • Matematika: Untuk memahami data spasial (koordinat).
  • Tujuan Pembelajaran:
    • Pertemuan 1: Melalui diskusi interaktif (Condition), peserta didik (Audience) mampu menjelaskan pengertian, komponen, dan tahapan kerja SIG (Behavior) dengan tepat (Degree).
    • Pertemuan 2: Setelah mengamati contoh data SIG (Condition), peserta didik (Audience) mampu membedakan data spasial dan data atribut (Behavior) dengan benar (Degree).
    • Pertemuan 3: Dengan menganalisis studi kasus lingkungan (Condition), peserta didik (Audience) mampu mengidentifikasi pemanfaatan SIG dalam berbagai bidang (Behavior) dengan memberikan contoh konkret (Degree), sebagai wujud Cinta Lingkungan.
    • Pertemuan 4: Berdasarkan data yang diberikan (Condition), peserta didik (Audience) mampu melakukan analisis sederhana SIG (Behavior) dan memvisualisasikan hasilnya dengan rapi (Degree), sebagai wujud Cinta Ilmu.
  • Topik Pembelajaran:
    • Pertemuan 1: Pengertian, Komponen, dan Tahapan Kerja SIG.
    • Pertemuan 2: Data dalam SIG (Spasial dan Atribut).
    • Pertemuan 3: Pemanfaatan SIG dalam Berbagai Bidang.
    • Pertemuan 4: Latihan Analisis SIG Sederhana.
  • Praktek Pedagogik:
    • Model: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
    • Strategi: Studi kasus, diskusi, dan praktik langsung.
    • Metode: Diskusi, presentasi, dan penugasan.
  • Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain (misalnya Informatika) untuk memperdalam materi basis data.
  • Lingkungan Pembelajaran:
    • Ruang Fisik: Kelas yang dilengkapi proyektor, komputer, dan akses internet.
    • Ruang Virtual: Google Classroom untuk membagikan materi dan tugas.
    • Budaya Belajar: Budaya eksplorasi, kolaboratif, dan apresiasi terhadap hasil analisis.
  • Pemanfaatan Digital:
    • Menggunakan Google Maps, Google My Maps, atau ArcGIS Online sebagai contoh alat SIG.

Menggunakan Google Slides atau aplikasi sejenis untuk presentasi

Pengalaman Belajar Langkah-langkah PembelajaranPertemuan 1: Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan beberapa jenis peta (peta dunia, peta jalan, peta tematik) dan memantik diskusi: “Apa yang kalian lihat dari gambar ini? Apa bedanya?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan pengertian, fungsi, dan jenis-jenis peta. Siswa dibagi menjadi kelompok dan diberikan berbagai contoh peta untuk dianalisis fungsinya. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru merangkum pembelajaran dan memberikan tugas individu untuk mencari contoh peta tematik.

Pertemuan 2: Komponen-Komponen Peta (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru mengajak siswa mengingat kembali jenis-jenis peta yang telah dipelajari. Guru menampilkan peta yang tidak lengkap dan meminta siswa menebak apa yang kurang. (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan satu per satu komponen peta secara mendetail. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi komponen-komponen pada peta yang berbeda. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru memberikan umpan balik dan memberikan tugas untuk menemukan contoh-contoh simbol peta.

Pertemuan 3: Skala dan Proyeksi Peta (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan dua peta wilayah yang sama dengan skala berbeda dan meminta siswa membandingkannya. (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan konsep skala (angka, garis, dan verbal) dan cara menghitungnya. Guru juga menjelaskan jenis-jenis proyeksi peta dengan contoh. Siswa mengerjakan latihan soal dan berdiskusi kelompok. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru merangkum dan memberikan tugas individu untuk menghitung skala dari peta yang diberikan.

Pertemuan 4: Membuat Peta Tematik Sederhana (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan contoh peta tematik sederhana dan memotivasi siswa untuk membuat karya mereka sendiri. (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru memberikan studi kasus (misalnya, membuat peta persebaran penduduk di lingkungan sekolah atau peta jalur ke sekolah). Siswa secara individu atau kelompok merancang dan membuat peta tematik sederhana dengan menerapkan semua komponen yang telah dipelajari. (Prinsip: Meaningful & Joyful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Siswa mempresentasikan peta mereka. Guru memberikan umpan balik konstruktif dan mengapresiasi karya siswa. Guru menyampaikan refleksi: “Alhamdulillah, kalian telah berhasil membuat peta. Semoga keterampilan ini dapat menumbuhkan kecintaan kalian terhadap geografi dan lingkungan.”(KBC) (Prinsip: Mindful & Meaningful)

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1: Konsep Dasar dan Komponen (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan video drone atau citra satelit dari suatu wilayah. Guru memantik diskusi: “Bagaimana cara mengambil gambar dari ketinggian seperti ini? Apa saja alat yang dibutuhkan?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan konsep dasar penginderaan jauh dan komponen-komponennya (sumber energi, objek, atmosfer, sensor, wahana, dan stasiun). Siswa dibagi menjadi kelompok untuk mendiskusikan peran masing-masing komponen. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru merangkum dan memberikan tugas individu untuk mencari contoh wahana dan sensor penginderaan jauh.

Pertemuan 2: Unsur-Unsur Interpretasi Citra (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan dua citra satelit yang berbeda dan meminta siswa membandingkan objek-objek di dalamnya. (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan unsur-unsur interpretasi citra (rona, warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs, dan asosiasi). Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi unsur-unsur tersebut pada berbagai citra yang disajikan.(KBC) (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru memberikan umpan balik dan memberikan tugas untuk menemukan citra satelit yang menunjukkan unsur-unsur interpretasi.

Pertemuan 3: Manfaat Penginderaan Jauh (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan citra satelit yang menunjukkan kondisi hutan yang rusak. Guru memantik diskusi: “Apa yang bisa kita lakukan dengan data ini? Bagaimana ini bisa membantu kita?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan manfaat penginderaan jauh dalam berbagai bidang (kehutanan, perairan, tata ruang, dll.). Siswa dalam kelompok menganalisis studi kasus lingkungan dan mengidentifikasi manfaat penginderaan jauh untuk memecahkan masalah tersebut. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru merangkum dan memberikan tugas individu untuk mencari artikel berita yang memanfaatkan penginderaan jauh.

Pertemuan 4: Latihan Interpretasi Citra (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan citra satelit dan meminta siswa menebak apa saja objek yang terlihat. (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru membagikan citra satelit suatu wilayah. Siswa secara individu atau kelompok melakukan interpretasi citra, mengidentifikasi objek-objek berdasarkan unsur-unsur yang telah dipelajari. Hasilnya dipresentasikan dalam bentuk laporan atau poster digital. (Prinsip: Meaningful & Joyful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Siswa mempresentasikan hasil interpretasi mereka. Guru memberikan umpan balik dan mengapresiasi karya siswa. Guru menyampaikan refleksi: “Alhamdulillah, kalian telah berhasil menjadi ‘mata’ geografi. Semoga keterampilan ini menumbuhkan kecintaan kalian pada geografi dan lingkungan.” (Prinsip: Mindful & Meaningful)

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1: Pengertian, Komponen, dan Tahapan Kerja (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan video yang menunjukkan analisis spasial (misalnya, pemetaan sebaran Covid-19 atau jalur transportasi). Guru memantik diskusi: “Bagaimana peta ini bisa dibuat secara dinamis dan interaktif? Teknologi apa yang digunakan?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan pengertian SIG, komponennya (perangkat keras, lunak, data, manusia, dan metode), serta tahapan kerjanya (input, proses, output). Siswa dibagi menjadi kelompok untuk mendiskusikan peran masing-masing komponen. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru merangkum dan memberikan tugas individu untuk mencari contoh perangkat lunak SIG.

Pertemuan 2: Data dalam SIG (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan contoh data spasial (peta) dan data atribut (tabel) yang saling terkait. Guru memantik diskusi: “Apa perbedaan antara kedua data ini? Bagaimana keduanya saling berhubungan?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan perbedaan data spasial (vektor dan raster) dan data atribut. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi dan membedakan kedua jenis data ini dari contoh yang diberikan. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru memberikan umpan balik dan memberikan tugas untuk menemukan contoh data spasial dan atribut di Google Maps.

Pertemuan 3: Pemanfaatan SIG (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan peta tematik yang menunjukkan zona rawan bencana di suatu wilayah. Guru memantik diskusi: “Mengapa penting bagi kita untuk memiliki peta ini? Bagaimana peta ini bisa membantu masyarakat?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru menjelaskan manfaat SIG dalam berbagai bidang (tata ruang, sumber daya alam, lingkungan, dll.). Siswa dalam kelompok menganalisis studi kasus dan mengidentifikasi pemanfaatan SIG untuk memecahkan masalah tersebut. (Prinsip: Mindful & Meaningful)
  • Kegiatan Penutup (±20 menit): Guru merangkum dan memberikan tugas individu untuk mencari artikel berita yang memanfaatkan SIG.

Pertemuan 4: Latihan Analisis SIG Sederhana (3 x 45 menit)

  • Kegiatan Awal (±15 menit): Guru menampilkan peta digital yang telah dianalisis (misalnya, peta sebaran fasilitas kesehatan terdekat dari lokasi tertentu). Guru memantik diskusi: “Bagaimana peta seperti ini dibuat? Apa saja langkahnya?” (Prinsip: Joyful & Meaningful)
  • Kegiatan Inti (±100 menit): Guru membagikan data sederhana (misalnya, lokasi sekolah, rumah siswa, dan rute bus). Siswa secara individu atau kelompok menggunakan Google My Maps untuk membuat peta yang menganalisis jarak tempuh atau jalur terpendek. Hasilnya dipresentasikan. (Prinsip: Meaningful & Joyful)

Kegiatan Penutup (±20 menit): Siswa mempresentasikan hasil analisis mereka. Guru memberikan umpan balik dan mengapresiasi karya siswa. Guru menyampaikan refleksi: “Alhamdulillah, kalian telah berhasil menjadi ‘analis’ geografi. Semoga keterampilan ini dapat menumbuhkan kecintaan kalian pada geografi dan lingkungan.”(KBC) (Prinsip: Mindful & Meaningful)

Asesmen Pembelajaran 
  • Asesmen Awal Pembelajaran: Tanya jawab singkat untuk mengukur pengetahuan awal tentang peta.
  • Asesmen Proses Pembelajaran:
    • Observasi: Keaktifan diskusi kelompok dan proses pembuatan peta.
    • Penilaian Sikap: Kerja sama, tanggung jawab, dan keadilan menggunakan rubrik.
    • Penilaian Formatif: Kuis singkat di akhir setiap pertemuan.
  • Asesmen Akhir Pembelajaran:
    • Penilaian Produk: Peta tematik sederhana yang dibuat oleh siswa.
    • Penilaian Kognitif: Kuis akhir melalui Google Form yang mencakup semua materi.
  • Asesmen Awal Pembelajaran: Tanya jawab singkat untuk mengukur pengetahuan awal tentang citra satelit.
  • Asesmen Proses Pembelajaran:
    • Observasi: Keaktifan diskusi kelompok dan proses interpretasi citra.
    • Penilaian Sikap: Kerja sama, tanggung jawab, dan keadilan menggunakan rubrik.
    • Penilaian Formatif: Kuis singkat di akhir setiap pertemuan.
  • Asesmen Akhir Pembelajaran:
    • Penilaian Produk: Laporan interpretasi citra sederhana.
    • Penilaian Kognitif: Kuis akhir melalui Google Form yang mencakup semua materi.
  • Asesmen Awal Pembelajaran: Tanya jawab singkat untuk mengukur pengetahuan awal tentang data spasial.
  • Asesmen Proses Pembelajaran:
    • Observasi: Keaktifan diskusi kelompok dan proses analisis SIG.
    • Penilaian Sikap: Kerja sama, tanggung jawab, dan keadilan menggunakan rubrik.
    • Penilaian Formatif: Kuis singkat di akhir setiap pertemuan.
  • Asesmen Akhir Pembelajaran:
    • Penilaian Produk: Peta hasil analisis sederhana yang dibuat oleh siswa.
    • Penilaian Kognitif: Kuis akhir melalui Google Form yang mencakup semua materi.

Previously

Modul Pembelajaran Geografi 1: Konsep, Prinsip, Pendekatan Geografi

Next

Modul Pembelajaran Geografi 3 : Fenomena Geosfer (Litosfer, Atmosfer, Hidrosfer)

Geografi MAN 1 BL
Author

Geografi MAN 1 BL

Ibu desty yang merupakan nama panggilan dari siswa kepadanya. Ibu desty memiliki nama lengkap Desty Yusniarti S. A., S. Pd., M. Pd. Saat ini ibu desty merupakan seorang guru yang mengampu mata pelajaran geografi di MAN 1 Bandar lampung. Desty memiliki pribadi yang ceria, lincah dan aktif. Pada tahun 2015 desty menikah dengan seorang pria yang bekerja ASN di Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan telah dimemiliki seorang bocil laki-laki, doakan yaa, nambah lagi bocilnyaa. Aamiin   Desty lahir di Bandar lampung pada tahun 1990. Sebelum ia menjadi seorang guru, Ia mengenyam pendidikan di mulai dari pendidikan SD/MI sampai S2/Strata Dua. Dimulai dari pendikan dasar di MI Al- Hidayah, dilanjutkan kependidikan menengah pertama MTsN 2 Bandar Lampung, kemudian melanjutkan ke pendidikan menengah atas di MAN 1 Bandar Lampung. Pada saat kuliah selang satu tahun desty masuk kuliah, ditahun selanjutnya desty menjalani kuliah ditempat yang berbeda dan dengan jurusan yang berbeda, dan alhamdulillahnya ia dapat menyelesaikan dengan tepat waktu, pendidikan Strata 1 prodi Geografi jurusan ilmu pengetahuan sosial di Universitas lampung (UNILA) pada awal tahun 2013 dan ia menyesaikan pendidikan D3 bahasa inggris di DCC Lampung pada tahun 2012. Kemudian pada awal tahun 2017 ia menyelesaikan studi strata 2 di Universitas Lampung (UNILA) jurusan Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada tahun 2025 ini, Ia menempuh pendidikan profesi guru (PPG) Dalam Jabatan Kementrian Agama Di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Perjalanan karir desty telah dimulai sejak tamat SMA/MAN tahun 2008 ia menjadi seorang mahasiswa sekaligus ia menjadi guru di RA Al- Hidayah, Bandar lampung hingga tahun 2013. Pada saat kuliah desty aktif berniaga di hampir semua event yang di adakan pihak kampus Unila pada saat itu. desty menjalani perannya menjadi seorang guru di MAN 1 Bandar lampung sejak tahun 2012- 2023, desty juga pernah menjadi agent asuransi AXA FINANSIAL pada tahun 2015-2016, selain itu ia pernah menjadi Make Up Artis sejak 2015-2019, dan Alhamdulillah kemudian ia diangkat menjadi Guru ASN PPPK yang ditugaskan di MAN 1 Lampung Utara selama 2 tahun dan akhirnya kembali mengabdi di MAN 1 Bandar Lampung sejak Juli 2025. desty merupakan anak semata wayang. Walaupun ia anak tunggal, desty di latih sejak kecil orang tuanya untuk berniaga dan hidup mandiri, tidak manja, tidak menyusahkan orang serta mengandalkan orang lain. Pendidikan tidak Pendidikan dimulai dari rumah di hanya terbatas di sekolah, tetapi juga merupakan proses belajar berkelanjutan yang terjadi di keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar. mana orang tua adalah pendidik pertama dan utama, serta dapat diperoleh dari pengalaman hidup, interaksi sosial, membaca buku, atau kursus dan pelatihan, termasuk melalui teknologi digital saat ini dan tidak lupa pada saat berlangsungnya pendidikan kita sebagai pendidik dapat mampu menekankan nilai-nilai positif pada setiap peserta didik, dengan harapan nilai-nilai tersebut akan melahirkan pribadi-pribadi yang mumpuni dalam keilmuan dan skill, berakhlak mulia, sehingga dapat diterima dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat.

MDC

MDC