Home Mata Pelajaran Perencanaan Pembelajaran Sejaeraj 1 -PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA II
Mata Pelajaran

Perencanaan Pembelajaran Sejaeraj 1 -PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA II

Perencanaan Pembelajaran Sejaeraj 1 -PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA II Nampa Penyusun LENI HERLINA S.Pd. Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1 Mata Pelajaran Sejarah Jenjang Madrasah Aliyah […]

Perencanaan Pembelajaran Sejaeraj 1 -PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA II
Nampa Penyusun LENI HERLINA S.Pd.
Sekolah MAN 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1
Mata Pelajaran Sejarah
Jenjang Madrasah Aliyah
Kelas XII
Alokasi waktu 6 Jam Pelajaran (3 Pertemuan @ 2 JP)
Tahapan Fase F
Konten Perang Dunia II
IDENTIFIKASI Peserta Didik: Siswa telah mengenal peristiwa besar dunia abad ke-20, termasuk Perang Dunia I dan II secara umum dari pelajaran sebelumnya. Namun, sebagian besar masih kesulitan memahami dampak mendalam dari dua perang besar tersebut terhadap peta politik global, seperti munculnya negara-negara baru, perubahan kekuasaan, dan lahirnya organisasi internasional. Siswa juga tertarik pada narasi dramatis seperti konflik militer, tokoh-tokoh penting, serta transformasi ideologi yang lahir dari perang. Mereka membutuhkan media visual (peta geopolitik, poster propaganda, dokumenter sejarah), perbandingan ideologi pasca perang, serta simulasi perundingan internasional untuk memperkuat pemahamanMateri Pelajaran: Pengaruh Perang Dunia I dan Perang Dunia II terhadap Kehidupan Politik Global

  • Jenis Pengetahuan:
    • Faktual: Tokoh-tokoh penting (Woodrow Wilson, Hitler, Churchill, Stalin), perjanjian penting (Versailles, Yalta, Potsdam), organisasi internasional (Liga Bangsa-Bangsa, PBB).
    • Konseptual: Dampak perang terhadap sistem politik global, lahirnya ideologi baru (fasisme, komunisme, liberalisme), nasionalisme dan dekolonisasi.
    • Prosedural: Analisis dokumen sejarah (perjanjian damai, deklarasi), penafsiran peta geopolitik sebelum dan sesudah perang, studi kasus negara-negara yang mengalami perubahan sistem pemerintahan pasca perang.
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata:
    • Memahami asal-usul tatanan dunia modern dan dinamika politik global.
    • Mengembangkan kesadaran akan pentingnya perdamaian, diplomasi, dan kerja sama internasional.
    • Menumbuhkan pemahaman terhadap konflik global dan akar penyebabnya dalam sejarah.
  • Struktur Materi:
    1. Latar belakang Perang Dunia I dan II.
    2. Dampak Perang Dunia I terhadap tatanan politik dunia (jatuhnya kekaisaran, lahirnya negara-negara baru, LBB).
    3. Dampak Perang Dunia II terhadap tatanan politik dunia (Perang Dingin, dekolonisasi, PBB).
    4. Perubahan ideologi dan sistem pemerintahan di berbagai negara (demokrasi, komunisme, fasisme).
    5. Perbandingan kondisi politik global sebelum dan sesudah kedua perang.
  • Integrasi Nilai dan Karakter:
    • Rasa ingin tahu: Menelusuri penyebab dan dampak besar dari konflik global terhadap dunia saat ini.
    • Kritis dan ilmiah: Menganalisis perjanjian, ideologi, dan kebijakan pasca perang secara objektif.
    • Toleransi dan keberagaman: Menghargai upaya damai antarnegara dan pentingnya diplomasi.

Kerja sama dan komunikasi: Melalui debat, simulasi perundingan damai, dan studi kasus kelompok.

DIMENSI KURIKULUM BERBASIS CINTA Dimensi Pelajaran Sejarah Kelas XII (Kurikulum Berbasis Cinta)

  1. Dimensi Kognitif (Pengetahuan)
  • Memahami peristiwa sejarah Indonesia modern (Proklamasi, Revolusi, Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru, Reformasi).
  • Menguasai konsep sejarah dunia (Perang Dunia, Perang Dingin, Globalisasi).
  • Mengetahui tokoh-tokoh nasional dan dunia yang berpengaruh.
  • Menganalisis hubungan peristiwa sejarah dengan kondisi bangsa saat ini.
  1. Dimensi Afektif (Sikap & Cinta)
  • Menumbuhkan cinta tanah air melalui pemahaman perjuangan bangsa.
  • Menghargai perbedaan suku, agama, budaya sebagai bagian dari sejarah bangsa.
  • Menumbuhkan kepedulian sosial dengan belajar dari sejarah penderitaan dan perjuangan rakyat.
  • Meneladani nilai jujur, rela berkorban, dan gotong royong dari para pahlawan.
  1. Dimensi Psikomotorik (Keterampilan)
  • Menyusun timeline (garis waktu) sejarah Indonesia dan dunia.
  • Membuat esai, laporan, atau presentasi sejarah.
  • Melakukan studi lapangan ke museum, cagar budaya, atau situs sejarah.
  • Menggunakan teknologi digital untuk mencari, mengolah, dan menyajikan informasi sejarah.
  1. Dimensi Spiritual (Cinta kepada Tuhan)
  • Meyakini bahwa sejarah adalah bagian dari rencana Tuhan yang dapat diambil hikmahnya.
  • Menumbuhkan rasa syukur atas perjuangan para pendahulu.
  • Menyadari bahwa setiap peristiwa sejarah membawa pelajaran moral untuk hidup lebih baik.
  1. Dimensi Sosial-Emosional (Cinta kepada Sesama & Lingkungan)
  • Belajar empati terhadap penderitaan bangsa pada masa penjajahan.
  • Menumbuhkan semangat persatuan melalui refleksi sejarah.
  • Mengembangkan sikap damai dan anti-kekerasan dengan mengambil pelajaran dari konflik sejarah.
  • Menjaga warisan budaya dan lingkungan sejarah sebagai wujud
Capaian Pembelajaran Pada Fase F, penekanan substansi diarahkan pada pemahaman sejarah dunia dengan perspektif global, keterkaitan dan pengaruhnya terhadap Indonesia, serta kontekstualisasinya dalam pembentukan keindonesiaan. Tema-tema khusus seperti sejarah kebudayaan, sejarah intelektual, sejarah teknologi, sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah politik, sejarah militer, sejarah maritim, sejarah agraria, sejarah lingkungan, sejarah pandemi, sejarah kesehatan, dan lain sebagainya dapat diajarkan secara terintegrasi dalam materi-materi esensial mulai dari peradaban-peradaban besar dunia, pemikiran-pemikiran besar dunia, revolusi-revolusi besar dunia, perang dunia I dan II, perang dingin, dan peristiwa-peristiwa kontemporer dunia sampai abad-21.Lintas Disiplin Ilmu

  1. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn):

Menganalisis perubahan konsep kedaulatan, hak asasi manusia, dan hubungan internasional pasca Perang Dunia I dan II. Siswa memahami pentingnya perjanjian internasional, prinsip perdamaian, serta peran organisasi global seperti PBB dalam menjaga stabilitas dunia.

  1. Geografi:

Mengkaji perubahan peta politik dunia sebelum dan sesudah kedua perang dunia, serta dampak geopolitik terhadap munculnya negara-negara baru dan blok kekuatan dunia (blok Barat dan blok Timur). Siswa juga mempelajari pengaruh letak geografis dalam strategi perang dan aliansi negara-negara besar.

  1. Sosiologi:

Menelaah dampak sosial kedua perang terhadap masyarakat dunia, seperti krisis pengungsi, perubahan struktur sosial, trauma kolektif, dan pergeseran nilai-nilai sosial akibat konflik berkepanjangan. Siswa juga mempelajari bagaimana ideologi seperti nasionalisme dan rasisme berkembang dalam konteks sosial perang.

Tujuan Pembelajaran

  • Peserta didik mampu menganalisis secara kritis dampak Perang Dunia I dan II terhadap perubahan sistem politik global, termasuk jatuhnya kekaisaran, munculnya ideologi baru, dan pembentukan organisasi internasional.

Peserta didik mampu merefleksikan bagaimana konflik global membentuk dunia modern, termasuk nilai-nilai perdamaian, hak asasi manusia, dan penting

Indikator Pencapaian Kompetensi:

  • Peserta didik mampu menjelaskan latar belakang terjadinya Perang Dunia I dan II berdasarkan kondisi politik, ekonomi, dan sosial global pada awal abad ke-20.
  • Peserta didik mampu mengidentifikasi dampak politik utama dari kedua perang dunia, seperti runtuhnya kekaisaran, lahirnya negara-negara baru, dan pembentukan organisasi internasional (LBB dan PBB).
  • Peserta didik mampu menganalisis pergeseran ideologi global setelah Perang Dunia II, termasuk pertentangan antara blok Barat (liberal) dan blok Timur (komunis) serta awal mula Perang Dingin.
  • Peserta didik mampu mengevaluasi peran tokoh-tokoh penting dan perjanjian-perjanjian besar, seperti Perjanjian Versailles, Piagam Atlantik, dan Konferensi Yalta, dalam membentuk tatanan dunia baru.
  • Peserta didik mampu menyajikan hasil kajian tentang dampak politik Perang Dunia I dan II dalam bentuk media kreatif seperti infografis, peta interaktif, esai sejarah, atau simulasi diplomasi internasional secara kolaboratif.

Topik Pembelajaran

Pengaruh Perang Dunia I dan Perang Dunia II terhadap kehidupan politik global

  • LBB
  • PBB

Prktik Pedagogis Melalui discovery learning peserta didik dapat menganalisis dan menyajikan data mengenai keterkaitan peristiwa sejarah tentang Pengaruh Perang Dunia I dan Perang Dunia II terhadap kehidupan politik global  melalui proses kolaboratif, berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikatif, rasa ingin tahu, jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tanggung jawab.

Kemitraan Pembelajaran : Guru PKn, Geografi dan Sosiologi

Lingkungan Pembelajaran : lingkungan sekolah, internet dan dukungan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik

  • Media :
    • Worksheet atau lembar kerja (siswa)
    • Lembar penilaian
    • Perpustakaan sekolah
  • Alat/Bahan :
    • Penggaris, spidol, papan tulis
    • Laptop & infocus
    • Slide presentasi (ppt)

Pemanfaatan Digital: Pemanfaatan teknologi digital  menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual menggunakan Canva dan Kahoot.

Pertanyaan Pemantik:

  1. Apa dampak paling nyata yang ditimbulkan oleh Perang Dunia I dan II terhadap peta politik dunia?
  2. Bagaimana kehidupan politik dan pemerintahan suatu negara bisa berubah akibat peperangan berskala global?
  3. Mengapa setelah Perang Dunia II muncul dua blok kekuatan besar dunia (Barat dan Timur)? Apa pengaruhnya bagi negara-negara kecil?
  4. Jika kalian menjadi pemimpin negara setelah perang besar, apa kebijakan pertama yang akan kalian ambil untuk membangun kembali negara kalian? Mengapa?
  5. Menurut kalian, bagaimana Perang Dunia membentuk dunia modern yang kita kenal sekarang — dari sistem pemerintahan, hubungan antarnegara, hingga organisasi global?
Langkah-Langkah Pembelajaran
  • Guru memulai pelajaran dengan salam dan menanyakan kabar peserta didik.
  • Berkesadaran (Mindful): Guru menampilkan gambar-gambar atau video singkat yang menunjukkan keberagaman Indonesia (suku, agama, budaya) dan kerukunan. Guru bertanya, “Apa yang membuat kita bisa hidup rukun di tengah perbedaan ini?” untuk memicu kesadaran akan dasar pemersatu bangsa.
  • Bermakna (Meaningful): Guru menghubungkan pentingnya Pancasila dengan keberlangsungan bangsa dan kehidupan sehari-hari peserta didik. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
  • Menggembirakan (Joyful): Guru menggunakan kuis interaktif singkat (misalnya via Kahoot atau Mentimeter) tentang pengetahuan dasar Pancasila, untuk memecah kebekuan dan memotivasi.
  • Guru melakukan asesmen diagnostik awal dengan meminta peserta didik menuliskan satu kata yang terlintas di benak mereka saat mendengar “Pancasila” di sticky notes atau platform digital.

 

Kegiatan Inti (Memahami, Mengaplikasi, Merefleksi – 60 menit)

Memahami (Understanding):

  • Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil.
  • Setiap kelompok diberikan materi bacaan (dari Bab 1) atau kasus singkat yang menunjukkan fungsi Pancasila sebagai dasar negara/ideologi/pandangan hidup.
  • Kelompok menganalisis dan mendiskusikan hakikat serta urgensi Pancasila dari berbagai perspektif.

Mengaplikasi (Applying):

  • Masing-masing kelompok membuat rangkuman poin-poin penting dalam bentuk infografis sederhana atau peta konsep digital yang menjelaskan hakikat dan urgensi Pancasila.
  • Guru berkeliling, memberikan bimbingan, dan memastikan pemahaman konsep. Guru menyediakan contoh infografis untuk memfasilitasi.

Merefleksi (Reflecting):

  • Beberapa kelompok mempresentasikan hasil rangkuman mereka.
  • Guru memfasilitasi diskusi dan memberikan umpan balik, mengajak peserta didik untuk menghubungkan materi dengan pengalaman pribadi mereka atau berita terkini.
  • Peserta didik diminta menuliskan satu alasan mengapa sejarah masih sangat relevan di era modern

Kegiatan Penutup (Umpan Balik, Kesimpulan, Perencanaan – 15 menit)

  • Guru memberikan umpan balik umum atas pemahaman peserta didik.
  • Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali hakikat dan urgensi Pancasila.
  • Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya (internalisasi nilai Sejarah) dan meminta peserta didik untuk mengamati contoh-contoh

Kegiatan Penutup (Umpan Balik, Kesimpulan, Perencanaan – 15 menit)

  • Guru memberikan umpan balik positif atas usaha internalisasi nilai.
  • Guru bersama peserta didik menyimpulkan bahwa pengamalan sejarah adalah tanggung jawab setiap warga negara.
  • Guru menyampaikan tugas untuk pertemuan berikutnya: mencari isu-isu kontemporer yang menantang nilai-nilai
Penilaiaan, pembelajaran, pengayaan , Remedial Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

  1. Teknik Penilaian (terlampir)
  2. Sikap
  • Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Keterangan :

  • BS : Bekerja Sama
  • JJ : Jujur
  • TJ : Tanggun Jawab
  • DS : Disiplin

Catatan :

Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100     = Sangat Baik

75        = Baik

50        = Cukup

25        = Kurang

  1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
  2. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
  3. Kode nilai / predikat
  4. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

Previously

Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia 4 : Teks Negoisasi

Next

Perencanaan Pembelajaran Sejaeraj 2 - Perang Dingin

MDC

MDC