Home Mata Pelajaran Modul Ajar Informatika 2 Kelas X, Berikir Komputasional
Mata Pelajaran

Modul Ajar Informatika 2 Kelas X, Berikir Komputasional

Nama Penyusun Bayu Adhi Prabowo, S.Kom. Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1 Mata Pelajaran Informatika Jenjang Madrasah Aliyah Kelas X (Sepuluh) Alokasi Waktu 5 kali pertemuan @ 2JP […]

Nama Penyusun Bayu Adhi Prabowo, S.Kom.
Sekolah MAN 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1
Mata Pelajaran Informatika
Jenjang Madrasah Aliyah
Kelas X (Sepuluh)
Alokasi Waktu 5 kali pertemuan @ 2JP (2×5=10 JP), 1 JP =45 menit
Tahapan Fase E
Konten Utama Berpikir Komputasional
Dimensi Profil Lulusan Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:●       Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis masalah, mengidentifikasi sub-masalah (dekomposisi), menemukan pola, melakukan abstraksi, dan merancang algoritma yang logis.

●       Kreativitas: Peserta didik mampu menemukan berbagai pendekatan dan solusi inovatif untuk masalah yang diberikan.

●       Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang kompleks dan menyusun solusi.

●       Kemandirian: Peserta didik menunjukkan inisiatif dan ketekunan dalam menyelesaikan tantangan berpikir komputasional.

●       Komunikasi: Peserta didik mampu mengkomunikasikan proses berpikir dan solusi mereka secara jelas dan terstruktur.

Capaian Pembelajaran Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menerapkan proses berpikir efektif dan efisien untuk menyelesaikan persoalan secara algoritmik sebagai solusi atas rancangan instruksi dan data yang dapat dijalankan secara efektif dan efisien oleh sistem komputasi, menerapkan berpikir kritis dalam menyikapi beragam data yang tersedia di internet untuk menjadi informasi yang bermanfaat, mempunyai wawasan tentang profesi informatika, serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga digital dan aspek hukumnya.Elemen & CP

1. Berpikir Komputasional

·        Memahami validitas sumber data.

·        Memahami konsep struktur data dan algoritma standar.

·        Menerapkan proses komputasi yang dilakukan manusia secara mandiri/berkelompok untuk mendapatkan data yang bersih, benar, dan terpercaya.

·        Menerapkan struktur data dan algoritma standar untuk menghasilkan solusi dari persoalan dengan himpunan data berstruktur kompleks ber-volume besar.

·        Menuliskan solusi rancangan program sederhana dalam format pseudocode yang dekat dengan bahasa komputer.

·        Memahami model dan menyimulasikan dinamika Input–Proses–Output dalam komputer Von Neumann, serta memahami peran sistem operasi.

2. Literasi Digital

·        Memahami penggunaan mesin pencari dengan variabel lebih banyak.

·        Mengetahui ekosistem periksa fakta untuk memilah fakta dan hoaks.

·        Menggunakan cara membaca lateral untuk mengevaluasi informasi digital.

·        Memanfaatkan berbagai perkakas teknologi digital untuk laporan, presentasi, analisis, dan interpretasi data.

·        Memahami konsep, penerapan, serta konfigurasi keamanan dasar pada jaringan data (kabel/nirkabel).

·        Memanfaatkan media digital untuk produksi dan diseminasi konten, partisipasi, dan kolaborasi.

·        Menghargai hak atas kekayaan intelektual.

·        Mengenal profesi bidang Informatika.

·        Memahami penerapan digitalisasi budaya Indonesia.

·        Menyaring konten negatif di dunia digital.

·        Menerapkan pengelolaan kata sandi dengan manajer kata sandi.

·        Menerapkan autentikasi dua langkah sederhana.

·        Menerapkan konfigurasi privasi dan keamanan pada akun platform digital.

Tujuan pembelajaran Pertemuan 1: Pengenalan Berpikir Komputasional dan DekomposisiSetelah kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:

●       Mendefinisikan berpikir komputasional sebagai pendekatan pemecahan masalah secara umum.

●       Menjelaskan konsep dekomposisi sebagai strategi memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola.

●       Menerapkan dekomposisi untuk memecahkan masalah sehari-hari yang kompleks menjadi sub-masalah yang lebih sederhana secara kolaboratif.

Pertemuan 2: Pengenalan Pola dan Abstraksi

Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:

●       Mengidentifikasi dan menjelaskan konsep pengenalan pola dalam berbagai konteks masalah.

●       Menerapkan pengenalan pola untuk menemukan kesamaan atau tren dalam data atau masalah.

●       Menjelaskan konsep abstraksi sebagai proses menghilangkan detail yang tidak relevan dan fokus pada informasi penting.

●       Menerapkan abstraksi untuk menyederhanakan masalah dan membentuk representasi umum dari suatu pola.

Pertemuan 3: Algoritma

Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:

●       Mendefinisikan algoritma sebagai urutan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur untuk menyelesaikan suatu masalah.

●       Membuat algoritma sederhana untuk menyelesaikan masalah tertentu (misalnya, mengurutkan benda, mencari sesuatu) dengan langkah-langkah yang logis dan efisien.

●       Mengevaluasi keefektifan dan kelengkapan algoritma yang dibuat oleh diri sendiri atau orang lain.

Pertemuan 4: Penerapan Terintegrasi Berpikir Komputasional

Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:

●       Menerapkan keempat pilar berpikir komputasional (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma) secara terintegrasi untuk memecahkan masalah kompleks yang belum pernah ditemui.

●       Menganalisis masalah dan memilih strategi berpikir komputasional yang paling sesuai untuk menemukan solusi.

●       Mengkomunikasikan proses berpikir dan solusi masalah secara jelas dan sistematis.

Pertemuan 5: Proyek Pemecahan Masalah Berbasis Berpikir Komputasional

Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:

●       Merancang solusi kreatif untuk masalah nyata di lingkungan sekitar menggunakan prinsip berpikir komputasional.

●       Menyajikan hasil proyek dalam bentuk presentasi, diagram alur, atau deskripsi algoritma yang terstruktur.

●       Merefleksikan peran berpikir komputasional dalam memecahkan masalah dan pengembangan diri.

Topik Pembelajaran kontekstual ●       Dekomposisi:○       Merencanakan pesta ulang tahun.

○       Membuat resep masakan yang kompleks.

○       Mengorganisir lemari atau kamar.

○       Membuat jadwal belajar.

●       Pengenalan Pola:

○       Menebak pola angka atau gambar.

○       Mengidentifikasi tren dalam data (misalnya, pola cuaca, pola pertumbuhan).

○       Menemukan kesamaan antara beberapa masalah yang berbeda.

●       Abstraksi:

○       Menggambar peta sederhana dari rute perjalanan (menghilangkan detail yang tidak relevan).

○       Membuat daftar belanja (fokus pada jenis barang, bukan merek spesifik).

○       Merangkum sebuah cerita atau artikel.

●       Algoritma:

○       Memberikan instruksi kepada robot (misalnya, robot line follower).

○       Menjelaskan langkah-langkah bermain game.

○       Menyusun langkah-langkah untuk mencari buku di perpustakaan.

○       Mengurutkan kartu atau benda.

Praktik Pedagogik ○       Model Pembelajaran: Inquiry-Based Learning (Penemuan) untuk memahami konsep pilar BK, Problem-Based Learning (PBL) untuk menyelesaikan tantangan, dan Project-Based Learning (PjBL) untuk menghasilkan solusi konkret.○       Strategi Pembelajaran:

■       Mindful Learning: Aktivitas unplugged yang membutuhkan fokus dan kesadaran dalam setiap langkah, sesi refleksi setelah setiap aktivitas, diskusi mendalam tentang mengapa suatu solusi berhasil/gagal.

■       Meaningful Learning: Mengaitkan setiap pilar BK dengan masalah sehari-hari yang relevan, menggunakan studi kasus yang menarik, mendorong peserta didik untuk menemukan relevansi pribadi.

■       Joyful Learning: Permainan teka-teki logika, aktivitas unplugged yang interaktif dan kompetitif, penggunaan aplikasi visualisasi algoritma, sesi brainstorming yang bebas dan kreatif.

  • Metode Pembelajaran: Diskusi kelompok, tanya jawab, simulasi (unplugged), studi kasus, demonstrasi, brainstorming, permainan edukasi, presentasi, proyek mini.
Langkah-langkah Pembelajaran Berdiferensi Pertemuan 1: Pengenalan Berpikir Komputasional dan DekomposisiKegiatan Pendahuluan (15 menit)

○       Mindful Learning: Guru memulai dengan pertanyaan pemantik: “Pernahkah kalian merasa kesulitan menyelesaikan tugas yang besar? Bagaimana kalian mengatasinya?” “Coba pikirkan satu tugas besar yang berhasil kalian selesaikan. Bagaimana caranya?”

○       Joyful Learning: Guru menampilkan gambar atau video tentang sebuah mesin kompleks (misalnya, robot perakit mobil, jam tangan). Guru bertanya: “Bagaimana mesin ini bekerja? Apakah dia melakukan semuanya sekaligus?”

○       Meaningful Learning: Guru memperkenalkan “Berpikir Komputasional” sebagai cara berpikir untuk memecahkan masalah seperti yang dilakukan ilmuwan komputer. Guru mengaitkan konsep ini dengan memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil (dekomposisi). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 

Kegiatan Inti (60 menit)

○       Memahami (20 menit):

■       Guru menjelaskan konsep dekomposisi dengan analogi sederhana (misalnya, membongkar sepeda untuk diperbaiki, membuat kue ulang tahun).

■       Guru memberikan masalah kompleks (misalnya, “Merencanakan kunjungan studi ke luar kota”). Peserta didik dalam kelompok kecil diminta untuk memecah masalah tersebut menjadi sub-masalah yang lebih kecil. (Diferensiasi proses: beberapa kelompok mendapatkan panduan/pertanyaan pemicu yang lebih terstruktur, yang lain lebih bebas).

○       Mengaplikasi (25 menit):

■       Setiap kelompok mempresentasikan hasil dekomposisi masalah mereka. Guru memfasilitasi diskusi tentang efektivitas dekomposisi yang dibuat (apakah sudah cukup kecil, apakah sudah jelas).

■       Guru memberikan tantangan “menata ulang rak buku yang berantakan” secara unplugged. Peserta didik diminta untuk memecah masalah ini menjadi langkah-langkah yang lebih kecil.

○       Merefleksi (15 menit):

■       Guru meminta peserta didik menuliskan di buku catatan atau Padlet: “Apa manfaat dekomposisi dalam memecahkan masalah?” dan “Bagaimana saya akan menggunakan dekomposisi untuk tugas sekolah atau kegiatan sehari-hari?”

■       Beberapa peserta didik diminta untuk membagikan refleksinya.

 

Kegiatan Penutup (15 menit)

○       Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan apresiasi atas partisipasi dan kemampuan dekomposisi peserta didik. Guru menekankan pentingnya memecah masalah besar.

○       Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik secara kolaboratif merumuskan kesimpulan tentang dekomposisi sebagai langkah pertama dalam berpikir komputasional.

○       Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan pengantar untuk pertemuan berikutnya (pengenalan pola dan abstraksi) dan memberikan tugas eksplorasi (mencari pola di sekitar mereka).

 

Pertemuan 2: Pengenalan Pola dan Abstraksi

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

○       Mindful Learning: Guru menampilkan beberapa set objek yang memiliki kesamaan tersembunyi (misalnya, gambar hewan yang berbeda tetapi memiliki pola garis, beberapa alat elektronik yang cara kerjanya mirip). Guru bertanya: “Apa yang kalian lihat? Adakah kesamaan di antara mereka?”

○       Joyful Learning: Guru dapat memainkan permainan “tebak pola” dengan musik, gambar, atau deretan angka.

○       Meaningful Learning: Guru mengaitkan aktivitas ini dengan “pengenalan pola” dan “abstraksi” sebagai pilar berpikir komputasional. Guru menjelaskan bahwa komputer juga mencari pola. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 

Kegiatan Inti (60 menit)

○       Memahami (20 menit):

■       Guru menjelaskan konsep pengenalan pola dengan contoh nyata (misalnya, mengenali wajah di keramaian, pola musim, pola tidur).

■       Guru menjelaskan konsep abstraksi sebagai “melihat gambaran besar” atau “menyaring informasi” (misalnya, membuat peta jalan, merangkum cerita).

■       Peserta didik diberikan beberapa set data atau gambar (diferensiasi konten: beberapa set data lebih mudah, yang lain lebih kompleks). Mereka diminta untuk mengidentifikasi pola dan melakukan abstraksi untuk menemukan esensinya.

○       Mengaplikasi (25 menit):

■       Peserta didik dalam kelompok kecil mengerjakan tantangan “Teka-teki Pengurutan Kartu” (unplugged). Mereka diberikan set kartu dengan atribut berbeda (warna, bentuk, angka). Tugas mereka adalah mengurutkan kartu berdasarkan pola tertentu dan kemudian menjelaskan pola yang mereka temukan secara abstrak (aturan umum). (Diferensiasi proses: kelompok dengan kecepatan belajar berbeda dapat diberikan set kartu dengan kompleksitas pola yang berbeda).

■       Setiap kelompok mempresentasikan pola dan abstraksi yang mereka temukan.

○       Merefleksi (15 menit):

■       Guru meminta peserta didik merefleksikan: “Apa manfaat mengenali pola dalam memecahkan masalah?” dan “Bagaimana saya bisa menggunakan abstraksi untuk menyederhanakan masalah yang saya hadapi?”

■       Refleksi dapat dituliskan dalam bentuk exit ticket atau dibagikan secara lisan.

 

Kegiatan Penutup (15 menit)

○       Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik terhadap kemampuan identifikasi pola dan abstraksi peserta didik, memberikan penguatan.

○       Menyimpulkan Pembelajaran: Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pentingnya pengenalan pola dan abstraksi sebagai pilar berpikir komputasional.

○       Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberitahu bahwa pertemuan selanjutnya akan fokus pada algoritma dan memberikan tugas eksplorasi (mencari contoh langkah-langkah instruksi dalam kehidupan sehari-hari).

 

Pertemuan 3: Algoritma

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

○       Mindful Learning: Guru meminta peserta didik memikirkan tentang instruksi yang mereka berikan kepada orang lain (misalnya, arah jalan, cara membuat kopi). “Apakah instruksinya sudah jelas? Apakah ada bagian yang bisa salah dipahami?”

○       Joyful Learning: Guru dapat memulai dengan permainan “Ikuti Instruksi Buta” di mana satu peserta didik memberikan instruksi kepada yang lain yang matanya tertutup untuk melakukan tugas sederhana (misalnya, menggambar bentuk di papan tulis). Ini menunjukkan pentingnya instruksi yang jelas.

○       Meaningful Learning: Guru mengaitkan aktivitas ini dengan konsep “algoritma” sebagai serangkaian instruksi yang jelas dan terstruktur. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 

Kegiatan Inti (60 menit)

○       Memahami (20 menit):

■       Guru menjelaskan definisi algoritma dan karakteristiknya (jelas, terbatas, efektif). Guru menampilkan contoh algoritma sederhana (misalnya, algoritma mencari bilangan terbesar dalam daftar, algoritma menyikat gigi).

■       Guru memandu peserta didik untuk menganalisis kejelasan dan efisiensi algoritma yang diberikan.

○       Mengaplikasi (25 menit):

■       Peserta didik dalam kelompok kecil (diferensiasi proses: beberapa kelompok mendapatkan masalah yang lebih sederhana, yang lain lebih kompleks) diminta untuk membuat algoritma unplugged untuk menyelesaikan masalah tertentu (misalnya, “mengurutkan siswa berdasarkan tinggi badan tanpa bicara”, “mencari teman dengan sepatu merah di antara kerumunan”).

■       Setiap kelompok mempresentasikan algoritma mereka, dan kelompok lain mencoba “menjalankan” algoritma tersebut untuk menemukan potensi kesalahpahaman atau ketidakefisienan.

○       Merefleksi (15 menit):

■       Guru meminta peserta didik menuliskan di jurnal: “Apa hal yang paling menantang dari membuat algoritma?” dan “Bagaimana algoritma bisa diterapkan dalam aktivitas saya sehari-hari?”

 

Kegiatan Penutup (15 menit)

○       Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik terhadap algoritma yang dibuat, menyoroti kejelasan, kelengkapan, dan efisiensi.

○       Menyimpulkan Pembelajaran: Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan bahwa algoritma adalah langkah-langkah terstruktur untuk memecahkan masalah.

○       Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberitahu bahwa pertemuan selanjutnya adalah penerapan terintegrasi dan memberikan tugas latihan membuat algoritma untuk masalah sederhana (misalnya, cara mengisi ulang daya ponsel).

 

Pertemuan 4: Penerapan Terintegrasi Berpikir Komputasional

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

○       Mindful Learning: Guru menampilkan sebuah masalah kompleks nyata (misalnya, “Bagaimana cara mengatur lalu lintas di persimpangan yang ramai agar tidak macet?”). Guru bertanya: “Bagaimana cara kita bisa menyelesaikan masalah ini? Apakah ada satu cara saja?”

○       Joyful Learning: Guru dapat memutar video pendek tentang robot yang berhasil menyelesaikan tugas kompleks, atau puzzle yang sangat rumit tetapi akhirnya terpecahkan.

○       Meaningful Learning: Guru menekankan bahwa untuk masalah nyata, kita perlu menggabungkan semua pilar berpikir komputasional. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 

Kegiatan Inti (60 menit)

○       Memahami (20 menit):

■       Guru menjelaskan kembali keempat pilar berpikir komputasional dan bagaimana mereka saling terkait dalam proses pemecahan masalah.

■       Guru memberikan satu contoh masalah kompleks dan memandu peserta didik melalui proses analisis menggunakan keempat pilar (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma).

○       Mengaplikasi (25 menit):

■       Peserta didik dalam kelompok (diferensiasi proses: kelompok heterogen untuk saling mendukung) diberikan “Tantangan Pemecahan Masalah Informatika” (misalnya, “Merancang sistem untuk menemukan buku di perpustakaan besar”, “Mengatur jadwal pelajaran yang efisien”).

■       Setiap kelompok harus menggunakan keempat pilar untuk menganalisis masalah, merumuskan solusi, dan menyajikan algoritma mereka.

■       Guru berkeliling memberikan bimbingan dan pertanyaan pemicu.

○       Merefleksi (15 menit):

■       Setiap kelompok mempresentasikan proses berpikir dan solusi mereka. Kelompok lain memberikan masukan dan pertanyaan.

■       Guru meminta peserta didik melakukan refleksi singkat: “Bagaimana keempat pilar berpikir komputasional saling membantu dalam memecahkan masalah ini?”


 

Kegiatan Penutup (15 menit)

○       Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik terhadap kemampuan peserta didik mengintegrasikan pilar BK. Guru menyoroti kreativitas dan ketepatan solusi.

○       Menyimpulkan Pembelajaran: Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan bahwa berpikir komputasional adalah pendekatan holistik untuk memecahkan masalah.

○       Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberitahu bahwa pertemuan terakhir adalah proyek mini yang akan menguji seluruh pemahaman mereka.

Asesmen Pembelajaran Asesmen akan dilakukan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.Assessment as Learning (As):

○       Self-Assessment: Jurnal refleksi setelah setiap pertemuan tentang pemahaman pilar BK, kesulitan yang dihadapi, dan bagaimana mereka menerapkan pilar tersebut dalam aktivitas lain.

○       Peer Assessment: Peserta didik saling menilai partisipasi dan kontribusi teman dalam kerja kelompok, serta memberikan masukan terhadap presentasi ide/solusi.

○       Diskusi Kelas: Observasi partisipasi aktif, kemampuan bertanya, dan memberikan argumen atau solusi logis.

Assessment for Learning (AfL):

○       Kuis Singkat/Tanya Jawab Lisan: Menguji pemahaman konsep setiap pilar BK (definisi, contoh) di awal atau tengah pembelajaran (menggunakan Kahoot/Quizizz).

○       Lembar Kerja Aktivitas Unplugged: Untuk mengidentifikasi kemampuan dekomposisi, pengenalan pola, atau penyusunan algoritma sederhana (formatif).

○       Umpan Balik Guru: Memberikan umpan balik langsung selama diskusi kelompok, saat mengerjakan tantangan, atau saat presentasi.

○       Observasi: Guru mengamati kemampuan peserta didik dalam menganalisis masalah, mengidentifikasi pola, menyusun langkah, dan bekerja sama.

Assessment of Learning (AoL):

○       Tes Tertulis: Soal-soal yang mencakup:

■       Menjelaskan konsep setiap pilar berpikir komputasional dengan contoh.

■       Menganalisis suatu masalah dan mengidentifikasi bagaimana keempat pilar dapat diterapkan.

■       Menyusun algoritma untuk masalah yang diberikan.

■       Menilai efisiensi suatu algoritma.

Previously

MODUL AJAR INFORMATIKA 1, INFORMATIKA DAN KEMAMPUAN UMUM

Next

Modul Ajar Informatika 3 Kelas X, Teknologi Informasi dan Komunikasi

MDC

MDC