Home Mata Pelajaran Rencana Pembelajaran V : Rumus Kimia dan Persamaan Reaksi
Mata Pelajaran

Rencana Pembelajaran V : Rumus Kimia dan Persamaan Reaksi

Nama Guru Pengampu Eva Nuryana, S.Pd., M.Si Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1 Mata Pelajaran Kimia Jenjang Madrasah Aliyah Kelas X Alokasi Waktu 4 kali pertemuan ( 4 […]

Nama Guru Pengampu Eva Nuryana, S.Pd., M.Si
Sekolah MAN 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1
Mata Pelajaran Kimia
Jenjang Madrasah Aliyah
Kelas X
Alokasi Waktu 4 kali pertemuan ( 4 x 3 JP, 1 JP=45 menit)
A. Identifikasi 🧪 Murid :Murid kelas X yang telah mempelajari sistem periodik dan konfigurasi elektron.

Kesiapan belajar kimia materi Rumus Kimia dan Persamaan Reaksi peserta didik kelas X Fase E bergantung pada penguasaan konsep dasar atom dan unsur kimia, termasuk pemahaman tentang simbol unsur, jumlah atom, dan konsep mol. Pengetahuan awal mengenai struktur atom, lambang unsur, dan sistem periodik sangat penting karena menjadi dasar dalam menyusun rumus kimia dan menyeimbangkan persamaan reaksi.

Kemampuan dasar matematika, khususnya dalam operasi bilangan bulat, rasio, dan penyederhanaan pecahan, sangat membantu peserta didik dalam menghitung perbandingan jumlah atom dan menyetarakan koefisien dalam persamaan reaksi kimia. Pemahaman terhadap konsep hukum kekekalan massa juga menjadi bekal penting dalam memahami mengapa persamaan reaksi harus setara.

Minat Murid terhadap pemecahan masalah dan eksperimen kimia sederhana dapat mendorong motivasi mereka untuk memahami bagaimana rumus kimia merepresentasikan zat dan bagaimana reaksi menggambarkan perubahan kimia yang terjadi. Keingintahuan terhadap fenomena kehidupan sehari-hari, seperti reaksi pembakaran, karat, atau pelarutan, menjadi pemicu keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran.

Latar belakang pengalaman belajar di jenjang SMP, terutama mengenai jenis-jenis zat, perubahan fisika dan kimia, serta pengenalan lambang unsur, menjadi fondasi awal yang mendukung transisi ke pemahaman yang lebih kompleks dalam bentuk rumus dan reaksi. Peserta didik yang telah terpapar pada kegiatan laboratorium sederhana cenderung lebih siap dalam mengaitkan konsep dengan praktik nyata.

Kebutuhan belajar Murid mencakup penyajian materi secara visual dan kontekstual, seperti melalui model molekul 3D, animasi reaksi kimia, atau simulasi penyeimbangan persamaan reaksi. Gaya belajar visual dan kinestetik akan sangat terbantu dengan pendekatan pembelajaran berbasis media interaktif dan eksperimen.

Keterampilan yang mendukung pembelajaran materi ini meliputi kemampuan berpikir analitis, ketelitian dalam menuliskan rumus dan persamaan, serta keterampilan kolaborasi dalam diskusi kelompok atau kerja laboratorium. Rasa ingin tahu untuk memahami bagaimana zat bereaksi membentuk zat baru, serta pemahaman keterkaitan antara teori dan praktik, menjadi faktor penting dalam keberhasilan pembelajaran.

🧪 Materi Pelajaran :

  • Bilangan oksidasi
  • Lambang unsur dan rumus kimia senyawa
  • Penulisan dan penamaan senyawa ion dan kovalen
  • Persamaan reaksi kimia

🧪 Dimensi Profil Lulusan :

✔ DPL 3 – Penalaran Kritis
✔ DPL 5 – Kolaborasi

🧪 Topik Panca Cinta Yang Relevan

Cinta kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya

Cinta kepada Ilmu

Cinta Lingkungan

Cinta sesame

🧪 Materi Insersi KBC

  • Menumbuhkan rasa cinta ilmu dengan menunjukkan bagaimana tata nama kimia memudahkan komunikasi ilmiah di seluruh dunia.
  • Mengaitkan dengan cinta lingkungan, misalnya membedakan senyawa ramah lingkungan (CO₂, H₂O) dengan senyawa berbahaya (CO, SO₂, NO₂) agar siswa peduli terhadap dampaknya.
  • Bekerja sama dalam menyelesaikan latihan soal dan membantu teman memahami konsep wujud dari cinta sesama
  • Menyadari bahwa keteraturan hukum tata nama dan hukum kekekalan massa adalah wujud kebesaran ciptaan Allah (Cinta Allah)
B. Desain Pembelajaran 🧪 Capaian Pembelajaran :Pada akhir fase E, murid mampu memahami keteraturan dalam sistem periodik unsur dan menerapkannya untuk menuliskan rumus kimia senyawa berdasarkan nama unsur dengan benar, serta menyetarakan persamaan reaksi kimia sederhana menggunakan prinsip hukum kekekalan massa. Peserta didik menunjukkan keterampilan berpikir logis dan analitis dalam menyusun rumus dan reaksi, serta menunjukkan ketelitian dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran kimia.

🧪 Lintas Disiplin Ilmu:

  • Bahasa: pelafalan dan penamaan senyawa
  • Matematika: logika bilangan dan penyetaraan reaksi

🧪 Tujuan Pembelajaran :

murid mampu:

10.2.1 Memahami dan mendemonstrasikan cara penulisan rumus molekul dan penamaan senyawa kimia

10.2.2 Menganalisis persamaan reaksi setara dan bagian-bagian dari suatu persamaan reaksi kimia

10.2.3 Menganalisis persamaan reaksi setara dan bagian-bagian dari suatu persamaan reaksi kimia

10.2.4 Menyusun dan menyetarakan persamaan reaksi sederhana

🧪 Topik Pembelajaran :

  • Rumus kimia dan penamaan senyawa
  • Persamaan reaksi dan hukum kekekalan massa
  • Penyetaraan persamaan reaksi

🧪 Praktik Pedagogis :

  • Problem-based learning
  • Latihan penyetaraan reaksi
  • Proyek kartu senyawa

Metode Problem-Based Learning (PBL) Kontekstual:

  • Peserta didik dihadapkan pada masalah nyata, seperti: “Bagaimana kita mengetahui zat dalam air minum aman berdasarkan rumus kimia?” atau “Mengapa penting menyetarakan reaksi dalam industri farmasi?”
  • Berkesadaran: Membangun pemahaman bahwa kimia bukan hanya teori, tetapi dapat menyelesaikan masalah lingkungan, kesehatan, dan teknologi.
  • Bermakna: Mengaitkan pengetahuan kimia dengan kehidupan sehari-hari, seperti pencemaran air, proses metabolisme, dan produk rumah tangga.
  • Menggembirakan: Tantangan berupa teka-teki reaksi kimia mendorong rasa penasaran dan diskusi antarpeserta didik.
  • Pembelajaran ini melatih penalaran kritis, kemampuan menyusun argumen ilmiah, dan kolaborasi dalam merancang solusi berbasis rumus dan reaksi kimia.

Proyek Kartu Senyawa Interaktif:

  • Peserta didik membuat kartu senyawa berisi informasi lengkap seperti rumus kimia, jenis ikatan (ion/kovalen), nama IUPAC, dan kegunaan senyawa dalam kehidupan.
  • Kartu digunakan dalam permainan edukatif seperti kuis silang senyawa atau permainan mencocokkan nama dan rumus.
  • Berkesadaran: Mendorong peserta didik menyadari keteraturan penamaan senyawa dan perbedaan antarjenis ikatan.
  • Bermakna: Menghubungkan rumus dengan manfaat nyata senyawa, seperti NaCl (garam), H₂O (air), atau HCl (pencernaan).
  • Menggembirakan: Media visual dan permainan kolaboratif menumbuhkan antusiasme belajar kimia.
  • Proyek ini menumbuhkan kreativitas, ketelitian, dan kemampuan menyampaikan informasi ilmiah secara menarik.

Simulasi Interaktif Penyetaraan Reaksi:

  • Menggunakan aplikasi simulasi atau papan tulis digital untuk menyetarakan reaksi dengan cara drag-and-drop atom dan molekul.
  • Peserta didik dapat bereksperimen menyusun reaksi dan langsung melihat hasil visual keseimbangan atom.
  • Berkesadaran: Membantu peserta didik memahami hukum kekekalan massa secara konkret.
  • Bermakna: Menyediakan umpan balik langsung dari simulasi untuk memperbaiki strategi penyetaraan.
  • Menggembirakan: Memberikan pengalaman belajar yang mirip permainan sambil mengasah logika dan kesabaran.
  • Simulasi melatih logika numerik, pemahaman hubungan antaratom, dan keterampilan berpikir sistematis.

🧪 Kemitraan Pembelajaran :

  • Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (Fisika, Matematika, Biologi) untuk kolaborasi lintas disiplin, teknisi laboratorium, tim kebersihan sekolah (untuk penanganan limbah praktikum).
  • Lingkungan Luar Sekolah: Ahli kimia dari industri lokal (misalnya, pabrik pengolahan air, pabrik makanan) untuk berbagi pengalaman, peneliti dari universitas, Dinas Lingkungan Hidup (terkait pengelolaan limbah).
  • Masyarakat: Mengajak orang tua yang berprofesi di bidang terkait kimia untuk berbagi pengalaman, mengidentifikasi fenomena reaksi kimia di rumah tangga.

🧪 Lingkungan Pembelajaran :

Kelas, laboratorium, platform digital

Ruang Fisik:

  • Laboratorium Kimia: Digunakan untuk demonstrasi reaksi sederhana, identifikasi zat melalui eksperimen, serta latihan penyetaraan persamaan reaksi secara langsung menggunakan bahan nyata dan alat peraga seperti model molekul atau kartu ion.
  • Ruang Kelas: Dilengkapi dengan papan tulis interaktif atau proyektor untuk menampilkan simulasi penulisan rumus dan reaksi kimia, tempat diskusi kelompok, serta ruang untuk bermain kartu senyawa dan kegiatan presentasi hasil proyek.

Ruang Virtual:

  • Platform LMS (Learning Management System): Digunakan untuk mengakses modul digital tentang penulisan rumus kimia, latihan soal interaktif, dan mengumpulkan proyek seperti infografis senyawa.
  • Simulasi Interaktif dan Aplikasi Kimia: Seperti Balancing Chemical Equations (PhET) dan ChemCollective, yang memfasilitasi eksplorasi mandiri tentang penyetaraan reaksi dan komposisi senyawa.
  • Sumber Online: Video tutorial, e-book, artikel kimia populer, dan forum diskusi daring sebagai referensi tambahan untuk memperluas pemahaman peserta didik tentang reaksi kimia dan penerapannya.

Budaya Belajar:

  • Penalaran Kritis: Menganalisis susunan rumus kimia dan hubungan antarunsur dalam membentuk senyawa, serta menyetarakan reaksi berdasarkan prinsip kekekalan massa.
  • Kreativitas: Merancang kartu senyawa, membuat komik ilmiah tentang reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari, atau menyusun presentasi digital tentang peran senyawa dalam industri dan lingkungan.
  • Komunikasi Ilmiah: Mengkomunikasikan hasil eksperimen atau analisis rumus dan reaksi secara tertulis atau lisan, menggunakan bahasa kimia yang tepat dan sistematis dalam diskusi kelompok atau presentasi kelas.

🧪 Pemanfaatan Digital :

Kuis interaktif, aplikasi senyawa (MolView, ChemCollective)

C. Pengalaman Belajar
Pertemuan 1 Tujuan Pembelajaran:10.3.1 Memahami dan mendemonstrasikan cara penulisan rumus molekul dan penamaan senyawa kimia.

Kegiatan Pembelajaran :

Kegiatan Awal ( 15 Menit)

  • Orientasi (salam, sapa, periksa, dan doa): Guru memulai pelajaran dengan sapaan hangat, mengecek kehadiran, dan memimpin doa.
  • Apersepsi “Mengapa Garam Dapur NaCl?”: Guru membuka dengan pertanyaan kontekstual: “Mengapa garam dapur dinamakan NaCl? Apa arti simbol tersebut? Bagaimana atom Natrium (logam) dan Klorin (nonlogam) bisa bersatu dengan sangat stabil? Bukankah ini bukti bahwa setiap unsur punya pasangannya yang unik, diatur oleh Sang Pencipta untuk membentuk kestabilan?”
  • Penyampaian tujuan pembelajaran: Guru menjelaskan bahwa mereka akan belajar cara menyusun rumus kimia, yang merupakan ‘pasangan’ dari kation dan anion.

Kegiatan Inti ( 100 menit)

Tahapan Memahami:

  • Eksplorasi & Penyusunan Rumus : Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk mencocokkan pasangan ion (kation dan anion) berdasarkan muatan. Guru menjelaskan konsep valensi dan transfer elektron yang menggambarkan bagaimana atom “saling melengkapi” untuk mencapai kestabilan. Guru bisa menambahkan, “Keteraturan atom dalam berpasangan ini adalah salah satu hikmah yang bisa kita petik dari ilmu kimia, menunjukkan betapa sempurnanya hukum alam yang telah ditetapkan oleh Cinta kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.”

Tahapan mengaplikasi:

  • Aktivitas Praktis “Kartu Jodoh Ion”: Siswa menggunakan kartu kation dan anion untuk menyusun rumus senyawa ion netral (misalnya, Na+ + Cl- -> NaCl). (LKPD)

Penutup ( 10 menit)

Tahapan Merefleksi:

  • Refleksi Kelompok: Setiap kelompok menjelaskan pendekatan mereka dalam menentukan rumus senyawa. Guru memberikan umpan balik.
  • Tugas Rumah: Cari 5 contoh senyawa ion yang ada di sekitar rumah (misalnya, kalsium karbonat dalam kapur) dan tuliskan ion pembentuk serta rumusnya.
  • Penilaian : Tes formatif
  • Apresiasi dan Motivasi: Guru memberikan apresiasi dan memotivasi mereka untuk terus belajar.
  • Doa dan Salam Penutup: Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
Pertemuan 2 Tujuan Pembelajaran:10.3.2 Menganalisis persamaan reaksi setara dan bagian-bagian dari suatu persamaan reaksi kimia.

Kegiatan Pembelajaran:

Kegiatan Awal ( 15 Menit)

  • Orientasi (salam, sapa, periksa, dan doa): Guru memulai pelajaran dengan sapaan hangat, mengecek kehadiran, dan memimpin doa.
  • Apersepsi “Karbon Monoksida vs Karbon Dioksida”: Guru menampilkan gambar asap kendaraan dan menanyakan, “Mengapa gas yang keluar dari kendaraan seperti karbon monoksida sangat berbahaya, sedangkan karbon dioksida tidak? Keduanya sama-sama dari unsur karbon dan oksigen, apa bedanya? Memahami nama senyawa ini sangat penting, karena ini adalah langkah awal kita untuk mengenali zat yang berbahaya bagi Cinta Lingkungan.”
  • Penyampaian tujuan pembelajaran: Guru menjelaskan bahwa mereka akan belajar memberikan “nama resmi” pada senyawa kimia agar bisa dipahami oleh semua orang.

Kegiatan Inti (100 menit)

Tahapan MemahamI:

  • Pengantar dan Aturan Penamaan (30 menit): Guru menjelaskan aturan dasar IUPAC dalam menamai senyawa ion (logam + nonlogam) dan kovalen biner (nonlogam + nonlogam, menggunakan prefiks).

Tahapan Mengaplikasi:

  • Aktivitas Praktis “Misi Penamaan”: Kelompok siswa diberikan daftar rumus kimia (termasuk beberapa senyawa yang relevan dengan isu lingkungan, seperti SO2 atau NO2) dan bertugas menamainya sesuai aturan (LKPD).

Penutup (20 menit):

Tahapan Merefleksi:

  • Refleksi Kelompok: Setiap kelompok berbagi tantangan dalam penamaan dan solusi yang mereka temukan.
  • Tugas Rumah: Cari 5 senyawa dari label produk rumah tangga (misalnya, pembersih lantai) dan tulis rumus kimia serta nama IUPAC-nya. Tambahkan catatan apakah senyawa tersebut berbahaya atau tidak bagi lingkungan
  • Penilaian : Tes formatif berupa Kuis interaktif
  • Apresiasi dan Motivasi: Guru memberikan apresiasi dan memotivasi mereka untuk terus belajar.
  • Doa dan Salam Penutup: Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
Pertemuan 3 Tujuan Pembelajaran10.3.3 Menganalisis persamaan reaksi setara dan bagian-bagian dari suatu persamaan reaksi kimia

Kegiatan Pembelajaran:

Kegiatan Awal ( 15 menit)

  • Orientasi (salam, sapa, periksa, dan doa): Guru memulai pelajaran dengan sapaan hangat, mengecek kehadiran, dan memimpin doa.
  • Apersepsi Visual “Reaksi di Sekitar Kita”: Guru menampilkan video reaksi sederhana yang umum dijumpai (misalnya, pembakaran lilin). Guru memantik pertanyaan: “Apa yang terjadi pada lilin? Kemana perginya massa lilin yang berkurang? Apakah atomnya menghilang?”

Kegiatan Inti ( 100 menit)

Tahapan Memahami:

  • Pemahaman Konsep Persamaan Reaksi : Penjelasan mengenai Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier) sebagai dasar penyetaraan reaksi. Guru menekankan bahwa “Tidak ada yang hilang di alam semesta ini, hanya berubah bentuk.” Guru dapat mengaitkan ini, “Prinsip ini adalah cerminan dari kesempurnaan ciptaan Allah, di mana materi tidak bisa dimusnahkan, hanya diubah.” Ini adalah cara kita memahami Cinta kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya melalui ilmu.
  • Eksplorasi Struktur Persamaan Reaksi: Guru menjelaskan struktur umum: reaktan, produk, tanda panah, fasa (s, l, g, aq), dan koefisien reaksi.

Tahapan Mengaplikasi:

  • Aktivitas Praktis “Membaca Reaksi”: Siswa menyusun persamaan reaksi dari narasi perubahan kimia (misalnya, “gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air cair”).
  • Tantangan : siswa mencoba menyelesaikan latihan soal dengan mendiskusikandalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

Penutup (20 Menit):

Tahapan Merefleksi:

  • Refleksi Kelas: Diskusi kelas: “Apa hal paling menarik dari Hukum Kekekalan Massa?” Guru bisa memancing, “Bagaimana prinsip ini mengajarkan kita tentang tanggung jawab terhadap alam, karena setiap zat yang kita buang tidak akan hilang, hanya berubah bentuk?” Ini adalah cara kita memahami Cinta Lingkungan.
  • Tugas Rumah: Buat daftar 5 reaksi kimia yang bisa kamu temukan sehari-hari, dan tuliskan reaktan serta produknya (belum perlu disetarakan).
  • Apresiasi dan Motivasi: Guru memberikan apresiasi dan memotivasi mereka untuk terus belajar.
  • Doa dan Salam Penutup: Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
Pertemuan 4 Tujuan Pembelajaran:10.3.4 Menyusun dan menyetarakan persamaan reaksi sederhana

Kegiatan Pembelajaran:

Kegiatan awal ( 15 menit)

  • Orientasi (salam, sapa, periksa, dan doa): Guru memulai pelajaran dengan sapaan hangat, mengecek kehadiran, dan memimpin doa.
  • Apersepsi “Reaksi yang Seimbang”: Guru menampilkan video reaksi pembakaran yang tidak sempurna (misalnya, pembakaran arang yang menghasilkan jelaga) dan yang sempurna. Guru bertanya, “Mengapa kita harus menyeimbangkan persamaan reaksi? Apa dampaknya jika tidak seimbang?”
  • Penyampaian tujuan pembelajaran: Guru menjelaskan bahwa mereka akan menguasai cara “menyeimbangkan” persamaan reaksi untuk memastikan hukum kekekalan massa terpenuhi.

Kegiatan Inti (100 menit)

Tahapan Memahami:

Metode Penyetaraan: Guru menjelaskan metode penyetaraan reaksi (metode coba-coba, metode aljabar) dengan contoh-contoh visual.

Tahapan Mengaplikasi:

  • Aktivitas Latihan Berjenjang: Siswa berlatih menyetarakan persamaan reaksi yang terstruktur dari yang paling sederhana hingga sedikit lebih kompleks yang ada pada LKPD.
  • Game Kelompok “Tantangan Setara!”: Lomba menyetarakan reaksi yang diberikan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi.

Penutup (20 Menit):

Tahapan Merefleksi:

  • Refleksi Kelas: Diskusi kelas: “Mengapa kemampuan menyetarakan reaksi penting bagi seorang ilmuwan atau insinyur? Bagaimana pengetahuan ini membantu kita menciptakan proses industri yang lebih efisien dan meminimalkan limbah, sebagai wujud nyata dari Cinta kepada Ilmu dan Cinta Lingkungan?”
  • Guru dan murid secara kolaboratif merangkum poin-poin penting yang telah dipelajari
  • Penugasan dan penilaian : proyek kartu senyawa dan reaksi/tes formatif
  • Koneksi ke Dunia Nyata: Guru menekankan kembali relevansi materi dalam berbagai bidang, dari industri hingga perlindungan alam. Guru bisa menambahkan, “Semua keteraturan dan manfaat yang kita pelajari hari ini adalah bukti dari kebijaksanaan dan keagungan Allah Swt. dalam menciptakan alam semesta ini. Ini adalah bekal kita untuk menjaga ciptaan-Nya, sebagai wujud Cinta kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya, Cinta kepada Ilmu, dan Cinta Lingkungan.”
  • Apresiasi dan Motivasi: Guru memberikan apresiasi dan memotivasi mereka untuk terus belajar.
  • Doa dan Salam Penutup: Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
D. Asesmen Pembelajaran
  • Asesmen Awal: Kuis konsep ion, unsur, dan valensi
  • Asesmen Proses: LKPD rumus dan penyetaraan
  • Asesmen Akhir: Proyek kartu reaksi dan tes akhir

Previously

Diah Fuji Lestari Kadir, S.Pd . Guru Pendidikan Pancasila MAN 1 Bandar Lampung

Next

Klub Matematika dan Informatika

MDC

MDC