Askariyah, S.Pd., Guru Bahasa dan Sastra Indonesia MAN 1 Bandar Lampung
Askariyah, SPd.,Guru Bahasa dan Sastra IndonesiaMAN 1 Bandar Lampung Saya adalah wanita tangguh dan kontras dengan perpaduan unik antara kebaikan dan keberanian yang dilahirkan di Semarang pada tahun 1969. Saya […]
Askariyah, SPd.,
Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
MAN 1 Bandar Lampung

Saya adalah wanita tangguh dan kontras dengan perpaduan unik antara kebaikan dan keberanian yang dilahirkan di Semarang pada tahun 1969. Saya tumbuh di lingkungan yang membentuk karakter kuat. Jadi, jangan heran jika saya cenderung berpikir praktis dan realistis dalam menghadapi masalah. Rasa syukur adalah pemandu saya yang konstan.
Berbicara mengenai pendidikan, saya adalah salah satu alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) FKIP Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya mengawali karier sebagai guru di MAN Pemalang, Jawa Tengah dari tahun 1995-2014. Per 1 Mei 2014 saya mutasi di MAN 1 Bandar Lampung.
Saya memiliki kecintaan terhadap dunia tulis-menulis dan selalu antusias untuk membaca buku berbagai genre. Dunia tulis menulis inilah yang membawa saya mengikuti Lomba Mengulas Karya Sastra (LMKS) Tingkat Sekolah Menengah Atas seluruh Indonesia tahun 2010 yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional dengan judul “Padamu Jua Sebuah Kerinduan pada Sang Pencipta yang Tertunda”. Tidak hanya itu, saya juga mengirimkan beberapa karya saya di berbagai media masa yang ada di Jawa Tengah (Kala itu). Apa yang saya tulis kebanyakan penuh romansa yang saya bumbui satire dan kisah-kisah jenaka. Semua itu demi satu tujuan, membawa pembaca tenggelam dalam semesta.
Hidup saya itu penuh ujian. Dibegal, kehilangan motor, bahkan tertipu dalam pembelian rumah adalah pengalaman terburuk yang pernah saya alami. Apakah saya menangis? Tentu saja,tapi tidak menyerah. Tetap bangkit dan tersenyum, serta melanjutkan hidup dengan kekuatan yang dimiliki. Saya adalah bukti bahwa ketangguhan itu bukan tentang seberapa kita sering terhindar dari kesulitan, tapi seberapa kita mampu bertahan dan tersenyum meski dunia terasa tidak adil.
Sebagai seorang guru, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada para siswa dengan tetap berpegang teguh pada tiga prinsip penting yaitu menyampaikan hal yang positif, memiliki perasaan yang positif, serta memberikan motivasi yang positif.
Akhir kata, semoga kita senantiasa dilingkupi keberkahan karena profesi guru bukan sekadar pekerjaan, namun juga sarana beramal untuk kita. Aamiin.