Indah Agung Suprapti, M.Pd., Guru Aqidah Akhlak MAN 1 Bandar Lampung
Indah Agung Suprapti, M.Pd., Guru Aqidah Akhlak MAN 1 Bandar Lampung Indah Agung Suprapti, atau lebih akrab dipanggil Indah, merupakan salah satu guru Akidah Akhlak di MAN 1 Bandar Lampung. […]

Indah Agung Suprapti, M.Pd., Guru Aqidah Akhlak MAN 1 Bandar Lampung

Indah Agung Suprapti, atau lebih akrab dipanggil Indah, merupakan salah satu guru Akidah Akhlak di MAN 1 Bandar Lampung. Ia lahir pada tahun 1983 di Bumi Jawa, Sukadana, Lampung Timur. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Lahir dari keluarga petani tidak membuatnya kecil hati atau malu, justru semakin membangkitkan semangat belajarnya untuk membuat keluarga bangga di masa depan. Ayahnya, Ahmad Rosidi (almarhum 2004), dan ibunya, Sukini (almarhumah 2009), memiliki cita-cita besar untuk putri mereka ini.
Tiada hari tanpa mengaji, mengaji, dan mengaji, dengan harapan kelak ketika orang tuanya meninggal dunia, ada yang membacakan Surah Yasin untuk mereka. Pesan yang masih terngiang dalam ingatan Indah adalah ucapan sang ayah, “Bapak tidak mewariskan harta, Bapak hanya mewariskan ilmu, Nduk, untuk masa depanmu.”
Indah, yang juga dikenal dengan sebutan “Mamak E Mpus” di kalangan teman-teman dan keluarga, adalah pecinta hewan sejati. Ia rela mengorbankan waktu, harta, bahkan kesempatan tidurnya demi mengurus makhluk Allah yang satu ini. Pernah suatu waktu, saat masih menjadi santri, ia menolong induk kucing yang kesulitan melahirkan, bahkan membuatkan rumah sederhana untuk anak-anak kucing di bawah pohon jambu. Alhamdulillah, semuanya selamat dan tumbuh besar di pondok. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru MAN 1 Bandar Lampung yang telah bersedekah dan membantu memberikan rezekinya untuk memberi makan kucing-kucing di rumah maupun di lingkungan sekolah. Semoga selalu sehat dan panjang umur, aamiin.
Indah dikenal sebagai pribadi ceria, suka bercanda, dan selalu membawa suasana positif di sekitarnya, meskipun hidup tidak selalu berjalan mulus. Prinsip hidupnya adalah “habis gelap terbitlah terang,” walaupun banyak ujian dan rintangan yang terus menghampiri.
Ia mengawali pendidikannya di SDN 2 Lehan, Lampung Tengah, kemudian melanjutkan ke MTs Darul ‘Amal Mulyojati Bantul Metro, dan MA Ma’arif 5 Sekampung. Setelah beberapa tahun di pesantren, ia belum berencana melanjutkan kuliah hingga suatu hari datang tawaran untuk menjadi PNS dengan hanya bermodalkan Kartu Keluarga dan KTP. Namun, dua kali tawaran tersebut datang, ia tetap memilih mengabdi di pesantren dan mengurus santri.
Suatu ketika, datanglah ujian besar dari Allah yang membuatnya sadar bahwa hidup harus terus berjalan. Pada tahun 2013, ia mulai goyah dari dunia pesantren dan memutuskan untuk melanjutkan kuliah S1 Pendidikan Agama Islam di IAIM NU Metro. Ia memilih jurusan ini karena sangat menyukai segala hal yang berkaitan dengan Bahasa Arab dan Ilmu Al-Qur’an, terutama dalam menulis Arab (imla’). Alhamdulillah, setelah menyelesaikan S1, ia melanjutkan ke jenjang S2 di kampus dan program studi yang sama, yang kini berubah nama menjadi UMALA.
Cerita sedih yang masih membekas hingga kini adalah ketika wisuda S1, ia tidak didampingi siapa pun, berbeda dengan teman-temannya yang membawa keluarga. Ketika wisuda S2 pun ia tetap sendiri, tanpa sanak saudara, teman, atau bahkan orang tercinta, karena suatu hal tertentu. Namun, di balik kesedihan itu, Alhamdulillah, setelah menyelesaikan S2, ia diterima menjadi dosen di dua fakultas sekaligus di UIN Raden Intan Lampung, yakni Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah.

Masya Allah, semua itu disertai derai air mata dan rasa syukur yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Seandainya almarhum ayah dan ibu masih hidup, tentu mereka akan bangga melihat anak bungsu mereka telah menjadi guru dan dosen. Walaupun bagi orang lain itu hal biasa, bagi keluarga Indah hal tersebut luar biasa, karena menjadi bukti bahwa anak petani juga bisa bergelar magister. Perasaan saat itu bercampur aduk. Ingin rasanya terbang dari Bandar Lampung ke Lampung Timur untuk memeluk batu nisan ayah dan ibu tercinta. Ternyata, di balik ujian yang bertubi-tubi, Allah tetap memberikan rahmat-Nya hingga hari ini. Aamiin ya Allah, aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Menjadi guru dan dosen adalah cita-cita Indah sejak kecil, selain bercita-cita menjadi dokter dan pramugari. Perjalanan kariernya dimulai dari menjadi guru TPA, lalu mengajar di SD, SMP, SMK, hingga kini resmi menjadi guru di MAN 1 Bandar Lampung. Keinginannya untuk bergabung di MAN 1 sudah ada sejak tahun 2005 dan akhirnya terkabul pada tahun 2021. Masya Allah, betapa panjang dan sabarnya penantian itu. Sukses terus untuk MAN 1 Bandar Lampung, para guru, dan seluruh peserta didiknya. Aamiin.
Selain menjadi pecinta hewan, khususnya kucing, Indah juga ingin menjadi motivator dan penolong bagi siapa pun yang membutuhkan. Ia ingin selalu membahagiakan siapa saja yang ada di sekitarnya—baik teman, saudara, keluarga, maupun orang yang dicintainya. Baginya, hidup yang paling membahagiakan adalah saat kita bisa bermanfaat bagi sesama manusia. Maka, jangan pernah mengingat-ingat kebaikan yang telah kita lakukan kepada orang lain, tetapi ingatlah selalu kebaikan orang lain kepada kita. Muhasabah diri, dan jadilah manusia yang memahami, bukan yang hanya ingin dipahami.
Semoga sehat, panjang umur, dan sukses selalu untuk kita semua. Berkah dan barokah dunia akhirat, aamiin aamiin ya Rabbal ‘alamin.
NB: Jadilah perempuan biasa, tetapi dengan akhlak yang luar biasa.
