Home Mata Pelajaran MODUL AJAR FISIKA (3) PENCEMARAN LINGKUNGAN
Mata Pelajaran

MODUL AJAR FISIKA (3) PENCEMARAN LINGKUNGAN

MODUL AJAR 3 A. IDENTITAS MODUL Nama Penyusun Intan Permata Sari, S.Pd Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/ Semester 2025-2026/ Ganjil Mata Pelajaran Fisika Jenjang Madrasah Aliyah Kelas X […]

MODUL AJAR 3
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun Intan Permata Sari, S.Pd
Sekolah MAN 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran/ Semester 2025-2026/ Ganjil
Mata Pelajaran Fisika
Jenjang Madrasah Aliyah
Kelas X (Sepuluh)
Alokasi Waktu 2 JP x 45 Menit (3 Pertemuan)
Tahapan Fase E
Konten Utama Pencemaran Lingkungan
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN MURID
Pengetahuan Awal
  1. Murid diharapkan memiliki pemahaman dasar tentang konsep materi dan energi dari pelajaran IPA SMP.
  2. Beberapa Murid mungkin sudah memiliki pengetahuan umum tentang masalah lingkungan yang sering diberitakan di media (misalnya, sampah plastik, polusi udara di kota besar).
  3. Pengetahuan tentang perubahan wujud zat, sifat-sifat dasar zat, dan konsep energi (panas, bunyi) akan sangat membantu.
Minat
  1. Murid umumnya memiliki minat terhadap isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, dan pencemaran lingkungan adalah salah satunya.
  2. Minat dapat ditingkatkan dengan studi kasus lokal atau global yang menarik perhatian mereka (misalnya, polusi sungai dekat rumah, smog di kota besar).
  3. Kegiatan yang melibatkan observasi lapangan atau eksperimen sederhana dapat memicu minat yang lebih besar.
Latar Belakang
  1. Murid berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi dan lingkungan tempat tinggal yang mungkin memiliki tingkat paparan masalah pencemaran yang berbeda.
  2. Beberapa Murid mungkin sudah aktif dalam kegiatan lingkungan di sekolah atau komunitas, sementara yang lain mungkin belum terlalu sadar.
Kebutuhan Belajar
  1. Murid dengan gaya belajar visual akan membutuhkan banyak gambar, video, infografis, dan peta.
  2. Murid dengan gaya belajar auditori akan membutuhkan penjelasan lisan yang jelas, diskusi kelompok, dan mendengarkan presentasi.
  3. Murid dengan gaya belajar kinestetik akan membutuhkan kegiatan observasi, praktikum sederhana, atau proyek pembuatan model/prototipe.
  4. Diferensiasi diperlukan untuk mengakomodasi Murid dengan kecepatan belajar dan kedalaman pemahaman yang berbeda.
C. KARAKTERSITIK MATERI PEMBELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai
  1. Faktual: Jenis-jenis pencemaran (udara, air, tanah, suara), sumber-sumber pencemar, dampak pencemaran, metode penanggulangan sederhana.
  2. Konseptual: Pengertian pencemaran, ambang batas pencemaran, konsep pH dalam pencemaran air, efek rumah kaca, dampak pemanasan global, peran fisika dalam fenomena pencemaran (misalnya, perambatan bunyi, penyebaran partikel di udara).
  3. Prosedural: Keterampilan mengumpulkan data sederhana terkait pencemaran (misalnya, mengamati jenis sampah, mengukur tingkat kebisingan), menganalisis data, merancang solusi sederhana, dan mengkomunikasikan hasil.
  4. Metakognitif: Kemampuan untuk menghubungkan perilaku manusia dengan dampak lingkungan, kemampuan merefleksikan peran diri dalam menjaga lingkungan, dan kemampuan berpikir kritis dalam mengevaluasi informasi tentang pencemaran.
Relevansi dengan Kehidupan Nyata 
  1. Memahami kualitas udara yang mereka hirup setiap hari.
  2. Memahami kualitas air yang mereka konsumsi dan gunakan.
  3. Kesadaran terhadap dampak sampah dan limbah rumah tangga.
  4. Mendorong perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, mengurangi penggunaan plastik, hemat energi).
  5. Pentingnya menjaga kesehatan yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Tingkat Kesulitan
  1. Konsep pencemaran bersifat multidisiplin, membutuhkan pemahaman fisika, kimia, dan biologi.
  2. Beberapa konsep fisika (misalnya, efek rumah kaca, resonansi suara) mungkin memerlukan abstraksi.
  3. Kuantifikasi pencemaran (misalnya, kadar polutan) bisa menjadi tantangan.
Struktur Materi
  1. Pengertian dan Jenis Pencemaran
  2. Dampak Pencemaran Lingkungan
  3. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
D. DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN DAN KBC
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:

  1. Penalaran Kritis: Murid mampu mengidentifikasi masalah pencemaran lingkungan, menganalisis faktor penyebab dan dampaknya, serta mengevaluasi solusi yang ada berdasarkan prinsip-prinsip fisika.
  2. Kreativitas: Murid mampu menghasilkan gagasan atau rancangan sederhana untuk mengatasi masalah pencemaran di lingkungan sekitar.
  3. Kolaborasi: Murid mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mengumpulkan data, menganalisis masalah, dan merancang solusi terkait pencemaran lingkungan.
  4. Kemandirian: Murid memiliki inisiatif untuk mencari informasi tentang isu pencemaran, serta mengambil tindakan kecil secara mandiri untuk mengurangi dampak pencemaran.
  5. Kesehatan: Murid memahami dampak pencemaran terhadap kesehatan dan termotivasi untuk menjaga lingkungan yang sehat.
  6. Komunikasi: Murid mampu mengkomunikasikan hasil analisis, gagasan, dan solusi terkait pencemaran lingkungan secara efektif kepada orang lain.
E. TEMA KURIKULUM BERBASIS CINTA
  1. Cinta kepada Allah Swt. (Hubbullah) dan Rasulullah SAW (Hubburrasul)
  2. Cinta kepada Lingkungan Hidup (Hubbulbiah)
  3. Cinta kepada Bangsa dan Negara (Hubbul wathon wal bilad)
F. MATERI INSERI KBC
Dalam mempelajari pencemaran lingkungan, siswa diajak untuk menumbuhkan cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW (Hubbullah & Hubburrasul) dengan menyadari bahwa menjaga kebersihan dan kelestarian alam merupakan amanah dari Sang Pencipta. Rasa cinta kepada lingkungan hidup (Hubbulbiah) diwujudkan melalui pemahaman tentang dampak pencemaran udara, air, dan tanah terhadap keseimbangan ekosistem serta kesehatan manusia, sehingga siswa termotivasi untuk mengurangi polusi dan berperilaku ramah lingkungan. Selain itu, cinta kepada bangsa dan negara (Hubbul wathon wal bilad) ditanamkan dengan menekankan bahwa menjaga lingkungan berarti turut serta melestarikan sumber daya alam bagi keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
G. DESAIN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN Murid mampu memahami konsep fisika yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, melakukan pengamatan dan analisis sederhana terhadap fenomena pencemaran, serta mengomunikasikan hasil pemikiran kritis dan solusi kreatif untuk menjaga kelestarian lingkungan.
LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
  1. Kimia: Reaksi kimia polutan, pH air, sifat-sifat zat pencemar.
  2. Biologi: Dampak pencemaran terhadap ekosistem dan makhluk hidup, bioakumulasi.
  3. Geografi: Persebaran polutan, perubahan iklim, dampak bencana lingkungan.
  4. Matematika: Pengolahan data (statistik sederhana), perhitungan kadar polutan (jika ada data kuantitatif), pengukuran intensitas bunyi.
  5. Teknologi Informasi dan Komunikasi: Penggunaan aplikasi untuk visualisasi data, presentasi, pencarian informasi daring.
  6. Ekonomi: Dampak ekonomi dari pencemaran, biaya penanggulangan, konsep ekonomi sirkular.
  7. Sosiologi/Pendidikan Kewarganegaraan: Peran masyarakat, kebijakan pemerintah, etika lingkungan.
  8. Seni Rupa/Desain: Desain infografis, poster kampanye lingkungan.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1: Pencemaran Udara dan Suara (2 JP)

Tujuan: Melalui studi kasus, pengamatan visual, dan diskusi, Murid mampu:

  1. Mengidentifikasi minimal 3 jenis polutan udara dan sumbernya di lingkungan sekitar dengan tepat.
  2. Menjelaskan konsep efek rumah kaca dan dampaknya terhadap pemanasan global secara sederhana.
  3. Menganalisis dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dengan kritis.
  4. Mengukur dan menginterpretasikan tingkat kebisingan di berbagai lokasi menggunakan aplikasi sederhana pada ponsel.
  5. Merumuskan ide awal solusi sederhana untuk mengurangi pencemaran udara dan suara di lingkungan sekolah.
  6. Menunjukkan rasa syukur atas udara bersih sebagai karunia Tuhan YME.

Pertemuan 2: Pencemaran Air dan Tanah (2 JP)

Tujuan: Melalui pengamatan lingkungan sekitar, praktikum sederhana, dan diskusi, Murid mampu:

  1. Mengidentifikasi minimal 3 jenis polutan air dan sumbernya yang umum ditemukan di lingkungan tempat tinggal atau sekolah.
  2. Menganalisis dampak pencemaran air terhadap ekosistem akuatik dan kesehatan manusia dengan tepat.
  3. Menjelaskan konsep pH dan perannya sebagai indikator pencemaran air.
  4. Mengidentifikasi minimal 2 jenis polutan tanah dan sumbernya yang sering dijumpai.
  5. Menganalisis dampak pencemaran tanah terhadap produktivitas lahan dan ekosistem darat.
  6. Merancang solusi sederhana untuk mengurangi pencemaran air dan tanah di lingkungan sekitar.

Pertemuan 3: Solusi dan Kampanye Lingkungan (2 JP)

Tujuan: Melalui studi kasus, kerja kelompok, dan presentasi, Murid mampu:

  1. Menganalisis berbagai upaya penanggulangan pencemaran lingkungan (preventif dan kuratif) dengan prinsip fisika yang relevan.
  2. Merancang sebuah proyek kampanye sederhana (misalnya, poster digital, video singkat, infografis) untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah pencemaran dan solusinya.
  3. Mempresentasikan hasil proyek kampanye dengan percaya diri dan komunikatif.
  4. Menunjukkan sikap kolaboratif dan bertanggung jawab dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
  1. Kualitas Udara di Kota Besar: Fenomena smog di Jakarta atau kota-kota industri lainnya.
  2. Sampah Plastik di Laut: Dampak mikroplastik terhadap rantai makanan.
  3. Limbah Rumah Tangga: Bagaimana limbah dapur dan deterjen mencemari air.
  4. Kebisingan Lalu Lintas/Pabrik: Dampak suara bising terhadap kesehatan.
  5. Efek Rumah Kaca dan Perubahan Iklim: Kenaikan suhu bumi dan dampaknya.
  6. Penanaman Pohon dan Ruang Terbuka Hijau: Peran dalam mengurangi polusi udara.
  7. Dampak Penggunaan Pestisida Berlebihan: Pencemaran tanah dan air.
  8. Gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle): Penerapan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
  1. Mindful Learning: Refleksi awal tentang lingkungan sekitar, mindfulness breaks singkat, fokus pada dampak nyata.
  2. Meaningful Learning: Mengaitkan langsung dengan isu lokal/global, studi kasus otentik, eksplorasi solusi yang relevan.
  3. Joyful Learning: Eksperimen sederhana, observasi lapangan, penggunaan media interaktif, permainan peran, kompetisi ide. Metode: Diskusi kelompok, presentasi, observasi lapangan/lingkungan sekolah, studi literatur, simulasi, pembuatan proyek.
MITRA PEMBELAJARAN
  1. Lingkungan Sekolah:
    1. Pihak Sekolah(Kebersihan/Adiwiyata): Kolaborasi dalam program kebersihan, pengelolaan sampah, atau penghijauan sekolah.
    2. Laboratorium Fisika/IPA: Untuk praktikum sederhana (misalnya, uji pH air).
    3. Perpustakaan Sekolah: Menyediakan sumber bacaan tentang lingkungan.
  2. Lingkungan Luar Sekolah:
    1. Dinas Lingkungan Hidup (DLH): Mengundang narasumber atau melakukan kunjungan (opsional) untuk mendapatkan data dan informasi.
    2. Bank Sampah/Komunitas Peduli Lingkungan: Mendapatkan inspirasi tentang pengelolaan sampah.
    3. Orang Tua/Komunitas Lokal: Mengajak orang tua berpartisipasi dalam proyek kebersihan lingkungan atau kampanye.
    4. Masyarakat: Mengajak masyarakat sekitar sekolah untuk berpartisipasi dalam kampanye lingkungan yang dirancang peserta didik.
LINGKUNGAN BELAJAR
  1. Ruang Fisik:
    1. Kelas yang diatur fleksibel untuk diskusi kelompok, presentasi, dan kerja proyek.
    2. Area luar kelas (halaman sekolah, taman, atau area terdekat yang relevan) untuk observasi langsung.
    3. Laboratorium Fisika/IPA untuk praktikum sederhana.
  2. Ruang Virtual:
    1. Google Classroom sebagai platform utama untuk berbagi materi, penugasan, dan pengumpulan tugas.
    2. Platform video conference (Google Meet/Zoom) untuk diskusi daring atau menghadirkan narasumber.
    3. Sumber belajar daring: video dokumenter (National Geographic, BBC Earth), website resmi DLH, artikel ilmiah populer, peta polusi udara real-time.
  3. Budaya Belajar:
    1. Budaya peduli lingkungan dan bertanggung jawab.
    2. Budaya berpikir kritis dan mencari solusi.
    3. Budaya kolaborasi dan berbagi ide.
    4. Budaya komunikasi efektif dan persuasif.
    5. Budaya refleksi dan empati terhadap lingkungan.
PEMANFAATAN DIGITAL
  1. Perpustakaan Digital: Akses ke e-book, jurnal, atau artikel tentang pencemaran.
  2. Forum Diskusi Daring (Google Classroom): Untuk diskusi mendalam, berbagi tautan, dan tanya jawab di luar jam pelajaran.
  3. Penilaian Daring: Quiz melalui Google Forms, Kahoot, atau Mentimeter untuk asesmen formatif.
  4. Video Dokumenter/Edukasi: Menampilkan video tentang dampak pencemaran atau inovasi teknologi hijau.
  5. Aplikasi Pengukur Kebisingan (Noise Meter App): Pada smartphone Murid untuk pengamatan praktis.
  6. Situs Web Peta Kualitas Udara (misalnya, IQAir): Untuk melihat data kualitas udara real-time.
  7. Aplikasi Pembuat Poster/Infografis/Video: Canva, Piktochart, InShot, CapCut (untuk tugas proyek).
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Pertemuan 1 (PENCEMARAN UDARA DAN SUARA)
PENDAHULUAN

(15 Menit)

  1. Pembukaan & Sambutan (Mindful & Joyful):
    1. Guru menyapa Murid dengan hangat.
    2. Mengajak Murid untuk mengamati lingkungan sekitar mereka saat ini (di dalam kelas atau melihat keluar jendela), lalu menanyakan: “Apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata ‘lingkungan’?” atau “Bayangkan kamu menghirup udara di pegunungan, apa yang kamu rasakan?” (Mindful).
    3. Melakukan ice-breaking berupa tebak gambar atau video singkat tentang kondisi lingkungan yang kontras (bersih vs. tercemar) untuk menarik perhatian dan menciptakan suasana gembira (Joyful).
  2. Apersepsi (Meaningful):
    1. Guru mengajukan pertanyaan pemantik yang mengaitkan dengan pengalaman nyata: “Pernahkah kalian merasa sesak napas saat di jalan raya? Atau melihat air sungai berwarna keruh? Apa yang menyebabkannya?” (Meaningful).
    2. Menghubungkan dengan konsep IPA sebelumnya tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
    3. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan mengapa topik ini relevan bagi mereka dan masa depan (Meaningful).
  3. Asesmen Awal (Diagnostik Kognitif dan Non-Kognitif):
    1. Melalui pertanyaan lisan singkat atau kuis awal (misalnya, 3 pertanyaan di Mentimeter atau fitur polling di Google Classroom): “Sebutkan 1 masalah lingkungan yang kamu ketahui?”, “Menurutmu, apa penyebab utama polusi udara?”, “Bagaimana perasaanmu tentang kondisi lingkungan di tempat tinggalmu?”. (untuk mengidentifikasi pengetahuan awal dan kepedulian).
KEGIATAN INTI

(90 Menit)

  1. Eksplorasi Masalah (Memahami):
    1. Menampilkan kliping berita atau video pendek tentang kasus pencemaran udara di kota besar (misalnya, Jakarta) atau dampak kebisingan.
    2. Guru memandu diskusi singkat tentang apa yang mereka lihat dan rasakan.
    3. Murid dibagi menjadi kelompok kecil. Setiap kelompok mendapatkan kasus mini (misalnya, pabrik dekat permukiman, area konstruksi, jalan raya yang padat).
    4. Diferensiasi Konten:
      • Kelompok A (Visual/Auditori): Fokus pada analisis video/artikel berita, mencari data kualitas udara online (misalnya, IQAir).
      • Kelompok B (Kinestetik/Hands-on): Melakukan observasi di area sekolah (misalnya, dekat jalan, kantin, perpustakaan) dengan aplikasi pengukur kebisingan di ponsel mereka, mencatat hasilnya.
      • Guru menyediakan artikel atau infografis dengan tingkat kerumitan berbeda sesuai kebutuhan kelompok.
    5. Penelusuran Konsep & Data (Mengaplikasi):
      1. Kelompok menganalisis kasus yang diberikan, mengidentifikasi sumber polutan, dan mendiskusikan dampaknya.
      2. Mereka mencari informasi tambahan dari buku teks atau sumber daring tentang polutan udara (partikulat, gas berbahaya), efek rumah kaca, dan konsep intensitas bunyi.
      3. Diferensiasi Proses:
        • Guru menyediakan template laporan sederhana untuk pencatatan observasi atau analisis data.
        • Bagi kelompok yang telah mengukur kebisingan, mereka diminta menginterpretasikan angka yang diperoleh.
      4. Diskusi dan Refleksi (Penalaran Kritis & Komunikasi):
        1. Setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka.
        2. Guru memfasilitasi diskusi lintas kelompok, menghubungkan temuan lokal dengan konsep global (misalnya, bagaimana emisi kendaraan berkontribusi pada efek rumah kaca).
        3. Refleksi: “Apa yang membuat polutan udara sulit diatasi? Bagaimana kita bisa berkontribusi?” (Merefleksi, Penalaran Kritis).
      5. Penguatan Konsep (Mengaplikasi):
        1. Kuis interaktif singkat (Kahoot) tentang jenis polutan, sumber, dan dampak pencemaran udara/suara.
KEGIATAN PENUTUP

(15 Menit)

  1. Umpan Balik Konstruktif (Merefleksi):
    1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi dan upaya peserta didik.
    2. Sesi “Refleksi Pribadi”: Murid menuliskan satu hal yang paling mereka sadari tentang pentingnya menjaga lingkungan setelah belajar topik ini, dan satu tindakan kecil yang akan mereka lakukan mulai sekarang. (Mindful)
    3. Guru memberikan umpan balik spesifik terhadap proyek kampanye, menyoroti kekuatan pesan dan area yang perlu ditingkatkan.
  2. Penyimpulan Pembelajaran (Meaningful):
    1. Guru memfasilitasi Murid untuk menyimpulkan secara kolektif konsep-konsep kunci pencemaran lingkungan, dampak, dan solusi fisika yang relevan.
    2. Mengajukan pertanyaan “Apa yang membuat kita, sebagai manusia, bertanggung jawab atas kondisi lingkungan?” untuk memicu pemikiran yang lebih dalam.
  3. Refleksi & Perencanaan Selanjutnya (Joyful & Mindful):
    1. Guru menanyakan: “Apa yang membuat kalian merasa paling berdaya setelah mempelajari topik ini?” (Joyful).
    2. Mengajak Murid untuk berpartisipasi dalam diskusi perencanaan: “Proyek lingkungan apa lagi yang ingin kalian lakukan di sekolah atau rumah?” atau “Topik fisika apa yang bisa kita pelajari untuk mendukung upaya menjaga lingkungan?” (Memberdayakan peserta didik).
    3. Menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya dan memberikan motivasi untuk terus menjadi agen perubahan.
    4. Mengakhiri dengan ajakan untuk menjaga lingkungan sebagai bentuk syukur dan tanggung jawab.
Pertemuan 2 (PENCEMARAN AIR DAN TANAH)
PENDAHULUAN
  1. Pembukaan & Sambutan (Mindful & Joyful):
    1. Guru menyapa Murid dengan hangat.
    2. Mengajak Murid untuk mengamati lingkungan sekitar mereka saat ini (di dalam kelas atau melihat keluar jendela), lalu menanyakan: “Apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata ‘lingkungan’?” atau “Bayangkan kamu menghirup udara di pegunungan, apa yang kamu rasakan?” (Mindful).
    3. Melakukan ice-breaking berupa tebak gambar atau video singkat tentang kondisi lingkungan yang kontras (bersih vs. tercemar) untuk menarik perhatian dan menciptakan suasana gembira (Joyful).
  2. Apersepsi (Meaningful):
    1. Guru mengajukan pertanyaan pemantik yang mengaitkan dengan pengalaman nyata: “Pernahkah kalian merasa sesak napas saat di jalan raya? Atau melihat air sungai berwarna keruh? Apa yang menyebabkannya?” (Meaningful).
    2. Menghubungkan dengan konsep IPA sebelumnya tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
    3. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan mengapa topik ini relevan bagi mereka dan masa depan (Meaningful).
  3. Asesmen Awal (Diagnostik Kognitif dan Non-Kognitif):
    1. Melalui pertanyaan lisan singkat atau kuis awal (misalnya, 3 pertanyaan di Mentimeter atau fitur polling di Google Classroom): “Sebutkan 1 masalah lingkungan yang kamu ketahui?”, “Menurutmu, apa penyebab utama polusi udara?”, “Bagaimana perasaanmu tentang kondisi lingkungan di tempat tinggalmu?”. (untuk mengidentifikasi pengetahuan awal dan kepedulian).
KEGIATAN INTI

(90 Menit)

  1. Eksplorasi Masalah (Memahami):
    1. Menampilkan gambar/video tentang sungai tercemar, lahan tandus, atau sampah menumpuk.
    2. Guru memicu diskusi tentang penyebab dan dampaknya.
    3. Diferensiasi Konten:
      • Kelompok A (Kinestetik/Praktikum): Melakukan praktikum sederhana uji pH air (air keran, air got/selokan (jika aman dan tersedia), air sabun). Mengamati tekstur dan warna sampel tanah yang berbeda.
      • Kelompok B (Visual/Auditori): Studi kasus tentang pencemaran sungai lokal atau dampak limbah industri/pertanian melalui video dan artikel. Fokus pada identifikasi polutan dan dampaknya.
      • Guru menyediakan LKPD yang berbeda sesuai aktivitas kelompok.
    4. Penelusuran Konsep & Solusi (Mengaplikasi):
      1. Kelompok menganalisis hasil pengamatan/praktikum mereka atau data dari studi kasus.
      2. Mereka mendiskusikan polutan utama dalam air (limbah domestik, industri, pertanian) dan tanah (sampah, pestisida, limbah B3).
      3. Mencari informasi tentang konsep pH dan ambang batas pencemaran.
      4. Mulai memikirkan solusi sederhana di tingkat individu atau komunitas (misalnya, pengolahan limbah rumah tangga, komposting).
      5. Diferensiasi Proses:
        • Guru memberikan daftar pertanyaan panduan yang berbeda untuk membantu kelompok mengidentifikasi polutan dan dampaknya.
        • Bagi yang sudah memahami, diminta merumuskan ide solusi yang lebih inovatif.
      6. Diskusi dan Refleksi (Penalaran Kritis & Komunikasi):
        1. Setiap kelompok mempresentasikan temuan dan ide solusi awal mereka.
        2. Guru memandu diskusi, menyoroti hubungan antara aktivitas manusia dan pencemaran air/tanah.
        3. Refleksi: “Bagaimana sampah yang kita hasilkan setiap hari bisa mencemari air dan tanah? Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampaknya?”
      7. Penguatan Konsep (Mengaplikasi):
        1. Permainan peran singkat: “Kamu adalah seorang aktivis lingkungan. Apa yang akan kamu katakan untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya sampah?”
KEGIATAN PENUTUP

(15 Menit)

  1. Umpan Balik Konstruktif (Merefleksi):
    1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi dan upaya peserta didik.
    2. Sesi “Refleksi Pribadi”: Murid menuliskan satu hal yang paling mereka sadari tentang pentingnya menjaga lingkungan setelah belajar topik ini, dan satu tindakan kecil yang akan mereka lakukan mulai sekarang. (Mindful)
    3. Guru memberikan umpan balik spesifik terhadap proyek kampanye, menyoroti kekuatan pesan dan area yang perlu ditingkatkan.
  2. Penyimpulan Pembelajaran (Meaningful):
    1. Guru memfasilitasi Murid untuk menyimpulkan secara kolektif konsep-konsep kunci pencemaran lingkungan, dampak, dan solusi fisika yang relevan.
    2. Mengajukan pertanyaan “Apa yang membuat kita, sebagai manusia, bertanggung jawab atas kondisi lingkungan?” untuk memicu pemikiran yang lebih dalam.
  3. Refleksi & Perencanaan Selanjutnya (Joyful & Mindful):
    1. Guru menanyakan: “Apa yang membuat kalian merasa paling berdaya setelah mempelajari topik ini?” (Joyful).
    2. Mengajak Murid untuk berpartisipasi dalam diskusi perencanaan: “Proyek lingkungan apa lagi yang ingin kalian lakukan di sekolah atau rumah?” atau “Topik fisika apa yang bisa kita pelajari untuk mendukung upaya menjaga lingkungan?” (Memberdayakan peserta didik).
    3. Menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya dan memberikan motivasi untuk terus menjadi agen perubahan.
    4. Mengakhiri dengan ajakan untuk menjaga lingkungan sebagai bentuk syukur dan tanggung jawab.
Pertemuan 3 (SOLUSI DAN KAMPANYE LINGKUNGAN)
PENDAHULUAN

(15 Menit)

  1. Pembukaan & Sambutan (Mindful & Joyful):
    1. Guru menyapa Murid dengan hangat.
    2. Mengajak Murid untuk mengamati lingkungan sekitar mereka saat ini (di dalam kelas atau melihat keluar jendela), lalu menanyakan: “Apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata ‘lingkungan’?” atau “Bayangkan kamu menghirup udara di pegunungan, apa yang kamu rasakan?” (Mindful).
    3. Melakukan ice-breaking berupa tebak gambar atau video singkat tentang kondisi lingkungan yang kontras (bersih vs. tercemar) untuk menarik perhatian dan menciptakan suasana gembira (Joyful).
  2. Apersepsi (Meaningful):
    1. Guru mengajukan pertanyaan pemantik yang mengaitkan dengan pengalaman nyata: “Pernahkah kalian merasa sesak napas saat di jalan raya? Atau melihat air sungai berwarna keruh? Apa yang menyebabkannya?” (Meaningful).
    2. Menghubungkan dengan konsep IPA sebelumnya tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
    3. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan mengapa topik ini relevan bagi mereka dan masa depan (Meaningful).
  3. Asesmen Awal (Diagnostik Kognitif dan Non-Kognitif):
    1. Melalui pertanyaan lisan singkat atau kuis awal (misalnya, 3 pertanyaan di Mentimeter atau fitur polling di Google Classroom): “Sebutkan 1 masalah lingkungan yang kamu ketahui?”, “Menurutmu, apa penyebab utama polusi udara?”, “Bagaimana perasaanmu tentang kondisi lingkungan di tempat tinggalmu?”. (untuk mengidentifikasi pengetahuan awal dan kepedulian).
KEGIATAN INTI

(90 Menit)

  1. Eksplorasi Solusi (Memahami):
    1. Menampilkan berbagai contoh teknologi dan inovasi untuk mengatasi pencemaran (misalnya, filter udara, bioremediasi, pengolahan limbah, energi terbarukan).
    2. Guru memandu diskusi singkat tentang prinsip fisika di balik solusi-solusi tersebut (misalnya, filtrasi, konversi energi).
  2. Perencanaan Proyek Kampanye (Mengaplikasi & Kreativitas):
    1. Guru menjelaskan proyek akhir: Merancang kampanye sederhana (poster digital, infografis, video singkat, podcast) untuk meningkatkan kesadaran tentang pencemaran dan solusi fisika yang relevan.
    2. Murid bekerja dalam kelompok (bisa kelompok yang sama atau baru). Mereka memilih jenis pencemaran yang ingin mereka fokuskan.
    3. Setiap kelompok membuat rencana kampanye: target audiens, pesan kunci, media yang digunakan, dan langkah-langkah implementasi.
    4. Diferensiasi Produk:
      • Guru memberikan pilihan media kampanye (poster, video, infografis, podcast).
      • Guru menyediakan template atau contoh untuk berbagai jenis media.
      • Bagi yang memiliki keterampilan digital, didorong untuk membuat produk yang lebih kompleks.
    5. Pelaksanaan Proyek & Pembimbingan (Mengaplikasi & Mandiri):
      1. Murid mulai membuat materi kampanye mereka.
      2. Guru berkeliling, memberikan bimbingan, masukan desain, dan memastikan pesan kampanye jelas dan akurat secara ilmiah (terutama terkait prinsip fisika).
    6. Presentasi dan Evaluasi Proyek (Komunikasi & Kolaborasi):
      1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek kampanye mereka di depan kelas.
      2. Sesi tanya jawab dan umpan balik dari teman dan guru.
      3. Guru mengajak Murid untuk merefleksikan proses pembuatan proyek dan pesan yang ingin disampaikan.
KEGIATAN PENUTUP

(15 Menit)

  1. Umpan Balik Konstruktif (Merefleksi):
    1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi dan upaya peserta didik.
    2. Sesi “Refleksi Pribadi”: Murid menuliskan satu hal yang paling mereka sadari tentang pentingnya menjaga lingkungan setelah belajar topik ini, dan satu tindakan kecil yang akan mereka lakukan mulai sekarang. (Mindful)
    3. Guru memberikan umpan balik spesifik terhadap proyek kampanye, menyoroti kekuatan pesan dan area yang perlu ditingkatkan.
  2. Penyimpulan Pembelajaran (Meaningful):
    1. Guru memfasilitasi Murid untuk menyimpulkan secara kolektif konsep-konsep kunci pencemaran lingkungan, dampak, dan solusi fisika yang relevan.
    2. Mengajukan pertanyaan “Apa yang membuat kita, sebagai manusia, bertanggung jawab atas kondisi lingkungan?” untuk memicu pemikiran yang lebih dalam.
  3. Refleksi & Perencanaan Selanjutnya (Joyful & Mindful):
    1. Guru menanyakan: “Apa yang membuat kalian merasa paling berdaya setelah mempelajari topik ini?” (Joyful).
    2. Mengajak Murid untuk berpartisipasi dalam diskusi perencanaan: “Proyek lingkungan apa lagi yang ingin kalian lakukan di sekolah atau rumah?” atau “Topik fisika apa yang bisa kita pelajari untuk mendukung upaya menjaga lingkungan?” (Memberdayakan peserta didik).
    3. Menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya dan memberikan motivasi untuk terus menjadi agen perubahan.
    4. Mengakhiri dengan ajakan untuk menjaga lingkungan sebagai bentuk syukur dan tanggung jawab.
I. ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN
  • Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal, kepedulian, dan gaya belajar Murid terhadap isu pencemaran lingkungan.
  • Format:
    • Tes Lisan Singkat: Pertanyaan pemantik di awal pelajaran. Contoh: “Apa yang kamu tahu tentang polusi?”, “Sebutkan 1 contoh sampah yang paling sering kamu lihat!”, “Bagaimana perasaanmu jika melihat sungai kotor?”.
    • Kuis Interaktif (Mentimeter/Google Forms): Beberapa pertanyaan pilihan ganda atau skala likert mengenai tingkat kepedulian terhadap lingkungan atau kebiasaan ramah lingkungan.
    • Observasi: Mengamati ekspresi, respon, dan partisipasi Murid saat sesi apersepsi.
  • Pertanyaan & Tugas:
    • “Menurutmu, apa saja bentuk pencemaran yang ada di sekitar kita?”
    • “Apa dampak paling besar dari polusi udara menurutmu?”
    • “Bagaimana kamu biasanya membuang sampah di rumah?”
ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN
  • Tujuan: Memantau pemahaman Murid selama proses pembelajaran, memberikan umpan balik, dan menyesuaikan instruksi.
  • Format:
    • Observasi Langsung (Penilaian Kinerja):
      • Keterlibatan aktif dalam diskusi kelompok (mengemukakan ide, mendengarkan, menghargai pendapat).
      • Keterampilan observasi dan pencatatan data (saat mengukur kebisingan, mengamati lingkungan).
      • Kemampuan analisis dalam studi kasus.
      • Kerja sama dalam kelompok.
    • Penilaian Produk (LKPD, Catatan, Konsep Solusi):
      • Kelengkapan dan keakuratan identifikasi polutan dan dampaknya pada LKPD.
      • Keterkaitan antara masalah dan ide solusi yang diajukan.
      • Kejelasan konsep fisika yang digunakan dalam penjelasan.
    • Kuis Singkat (Tes Tertulis/Daring):
      • Kuis interaktif di akhir setiap sesi inti (misalnya, melalui Kahoot atau Google Forms) tentang konsep spesifik (efek rumah kaca, pH air, sumber polutan).
    • Jurnal Refleksi/Exit Ticket:
      • “Satu hal baru yang saya pelajari hari ini tentang pencemaran dan satu pertanyaan yang masih ingin saya tanyakan.”
      • “Tuliskan satu tindakan sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran di rumah/sekolah!”
    • Pertanyaan & Tugas (Contoh):
      • Pertemuan 1:
        • “Apa saja gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global? Jelaskan peran fisika dalam fenomena ini!”
        • “Berdasarkan pengukuranmu, di area mana di sekolah tingkat kebisingan paling tinggi? Apa yang bisa kita lakukan untuk menguranginya?”
        • “Menurutmu, mengapa partikel debu di udara berbahaya bagi paru-paru?”
      • Pertemuan 2:
        • “Jelaskan mengapa air limbah deterjen dapat mencemari lingkungan perairan dan bagaimana cara mengatasinya?”
        • “Jika pH air sungai menjadi sangat rendah (asam), dampak apa yang akan terjadi pada ikan di dalamnya?”
        • “Bagaimana sampah plastik yang tidak terurai dapat memengaruhi kesuburan tanah?”
      • Pertemuan 3:
        • “Identifikasi minimal dua prinsip fisika yang mendasari teknologi pengolahan limbah atau energi terbarukan dalam upaya mengatasi pencemaran!”
ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN
  • Tujuan: Memantau pemahaman Murid selama proses pembelajaran, memberikan umpan balik, dan menyesuaikan instruksi.
  • Format:
    • Observasi Langsung (Penilaian Kinerja):
      • Keterlibatan aktif dalam diskusi kelompok (mengemukakan ide, mendengarkan, menghargai pendapat).
      • Keterampilan observasi dan pencatatan data (saat mengukur kebisingan, mengamati lingkungan).
      • Kemampuan analisis dalam studi kasus.
      • Kerja sama dalam kelompok.
    • Penilaian Produk (LKPD, Catatan, Konsep Solusi):
      • Kelengkapan dan keakuratan identifikasi polutan dan dampaknya pada LKPD.
      • Keterkaitan antara masalah dan ide solusi yang diajukan.
      • Kejelasan konsep fisika yang digunakan dalam penjelasan.
    • Kuis Singkat (Tes Tertulis/Daring):
      • Kuis interaktif di akhir setiap sesi inti (misalnya, melalui Kahoot atau Google Forms) tentang konsep spesifik (efek rumah kaca, pH air, sumber polutan).
    • Jurnal Refleksi/Exit Ticket:
      • “Satu hal baru yang saya pelajari hari ini tentang pencemaran dan satu pertanyaan yang masih ingin saya tanyakan.”
      • “Tuliskan satu tindakan sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran di rumah/sekolah!”
    • Pertanyaan & Tugas (Contoh):
      • Pertemuan 1:
        • “Apa saja gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global? Jelaskan peran fisika dalam fenomena ini!”
        • “Berdasarkan pengukuranmu, di area mana di sekolah tingkat kebisingan paling tinggi? Apa yang bisa kita lakukan untuk menguranginya?”
        • “Menurutmu, mengapa partikel debu di udara berbahaya bagi paru-paru?”
      • Pertemuan 2:
        • “Jelaskan mengapa air limbah deterjen dapat mencemari lingkungan perairan dan bagaimana cara mengatasinya?”
        • “Jika pH air sungai menjadi sangat rendah (asam), dampak apa yang akan terjadi pada ikan di dalamnya?”
        • “Bagaimana sampah plastik yang tidak terurai dapat memengaruhi kesuburan tanah?”
      • Pertemuan 3:
        • “Identifikasi minimal dua prinsip fisika yang mendasari teknologi pengolahan limbah atau energi terbarukan dalam upaya mengatasi pencemaran!”

Previously

MODUL AJAR FISIKA (1) SISTEM PENGUKURAN DAN KERJA ILMIAH

Next

Perencanaan Pembelajaran Bahasa Jerman 1, Kennenlernen

MDC

MDC