Home Mata Pelajaran Modul Ajar Informatika 3 Kelas XII, Berpikir Komputasional dan Algoritma Pemrograman
Mata Pelajaran

Modul Ajar Informatika 3 Kelas XII, Berpikir Komputasional dan Algoritma Pemrograman

Nama Penyusun Siska Febriani, S.Kom. Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1 Mata Pelajaran Informatika Jenjang Madrasah Aliyah Kelas XII (Dua belas) Alokasi Waktu 4 kali pertemuan @ 3JP […]

Nama Penyusun Siska Febriani, S.Kom.
Sekolah MAN 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1
Mata Pelajaran Informatika
Jenjang Madrasah Aliyah
Kelas XII (Dua belas)
Alokasi Waktu 4 kali pertemuan @ 3JP (4×3=12 JP), 1 JP =45 menit
Tahapan Fase E
Konten Utama Berpikir Komputasional dan Algoritma Pemrograman
Dimensi Profil Lulusan Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan yang akan dicapai adalah:●       Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis permasalahan komputasional dan dampak Informatika dalam berbagai konteks.

●       Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam memecahkan masalah atau mengembangkan ide terkait Informatika.

●       Kemandirian: Peserta didik mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar mandiri dalam bidang Informatika dan mencari solusi.

●       Komunikasi: Peserta didik mampu menjelaskan konsep Informatika dan mempresentasikan hasil pemikiran mereka dengan jelas.

Capaian Pembelajaran Pada akhir Fase F (Kelas XI), peserta didik diharapkan mampu:Pengetahuan:

●       Memahami konsep dasar berpikir komputasional (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma) dan aplikasinya dalam pemecahan masalah.

●       Mengenal berbagai jenis struktur data dasar (misalnya, array, list) dan kapan menggunakannya.

●       Memahami notasi algoritmik (pseudocode dan flowchart) serta logika dasar pemrograman (misalnya, sekuens, seleksi, iterasi).

Keterampilan:

●       Menerapkan prinsip berpikir komputasional untuk menganalisis masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

●       Merancang algoritma sederhana hingga menengah untuk memecahkan masalah spesifik, menggunakan pseudocode atau flowchart.

●       Mengimplementasikan algoritma yang dirancang ke dalam kode program menggunakan bahasa pemrograman visual atau berbasis teks sederhana (misalnya, Python dasar, Scratch).

●       Melakukan debugging dan menguji algoritma atau program untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan.

Sikap:

●       Menunjukkan sikap logis, sistematis, dan teliti dalam memecahkan masalah.

●       Mengembangkan sikap pantang menyerah dan persisten dalam menghadapi tantangan pemrograman.

●       Menghargai proses kolaborasi dan berbagi pengetahuan dalam belajar informatika.

Lintas Disiplin Ilmu yang Relevan ●       Matematika: Logika, deret, pola bilangan, teori graf (untuk algoritma tertentu), dasar-dasar matematika diskrit.●       Logika: Struktur penalaran, argumen, validitas.

●       Bahasa Indonesia/Inggris: Kemampuan merumuskan instruksi yang jelas dan ringkas (dalam pseudocode), serta menulis dokumentasi program.

●       Sains (Fisika/Kimia/Biologi): Penerapan algoritma untuk simulasi fenomena alam atau analisis data ilmiah.

●       Desain/Seni: Merancang tampilan antarmuka (UI/UX) untuk program sederhana.

Tujuan pembelajaran (Pertemuan 1: Berpikir Komputasional dan Dekomposisi Masalah – Durasi 3 JP)●       Peserta didik dapat menjelaskan empat pilar berpikir komputasional (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma) setelah diskusi kelas dan studi kasus, dengan contoh konkret dari kehidupan sehari-hari. (Pengetahuan, Penalaran Kritis)

●       Peserta didik dapat mendekonstruksi masalah kompleks (misalnya, merencanakan perjalanan, membuat resep masakan) menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terkelola dalam diskusi kelompok, sehingga setiap kelompok menghasilkan dekomposisi yang logis. (Keterampilan, Kolaborasi)

(Pertemuan 2: Perancangan Algoritma (Pseudocode & Flowchart) – Durasi 3 JP)

●       Peserta didik dapat merancang algoritma sederhana untuk memecahkan masalah komputasi dasar (misalnya, menghitung luas, mencari nilai terbesar) menggunakan pseudocode, dengan sintaksis yang benar dan langkah-langkah yang jelas. (Keterampilan, Kreativitas, Penalaran Kritis)

●       Peserta didik dapat menerjemahkan algoritma dari pseudocode ke dalam flowchart, dengan simbol yang tepat dan alur logika yang akurat, sehingga flowchart dapat dipahami oleh orang lain. (Keterampilan, Komunikasi)

(Pertemuan 3: Implementasi Algoritma Sederhana (Dengan Scratch/Python Dasar) & Debugging – Durasi 3 JP)

●       Peserta didik dapat mengimplementasikan algoritma sederhana yang telah dirancang ke dalam program visual (misalnya, Scratch) atau berbasis teks dasar (misalnya, Python) untuk memecahkan masalah spesifik (misalnya, membuat animasi interaktif sederhana, kalkulator dasar), dengan minimal kesalahan sintaksis. (Keterampilan, Kemandirian)

●       Peserta didik dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan (debugging) dalam program sederhana yang diberikan atau program yang mereka buat sendiri, dengan menggunakan teknik debugging dasar. (Keterampilan, Penalaran Kritis)

Topik Pembelajaran kontekstual Topik pembelajaran akan berpusat pada “Pemecahan Masalah Sehari-hari dengan Pendekatan Komputasional”. Peserta didik akan diajak untuk mengidentifikasi masalah-masalah di sekitar mereka (misalnya, mengatur jadwal belajar, mencari rute tercepat, memilah barang) dan menerapkan berpikir komputasional serta merancang algoritma untuk menyelesaikannya. Contoh konkret akan diambil dari tantangan yang relevan dengan kehidupan remaja atau di lingkungan sekolah.
Praktik Pedagogik o   Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Peserta didik akan mengerjakan proyek yang berfokus pada pemecahan masalah dunia nyata menggunakan berpikir komputasional dan algoritma. Proyek ini akan melibatkan analisis masalah, perancangan algoritma, dan implementasi sederhana.o   Diskusi Kelompok: Mendorong kolaborasi, berbagi ide, dan saling belajar dalam memecahkan masalah algoritmik.

o   Eksplorasi Kasus (Problem-Based Learning): Menggunakan studi kasus masalah nyata untuk memicu peserta didik berpikir secara komputasional.

o   Coding Challenge/Debugging Session: Sesi praktikum yang memungkinkan peserta didik menerapkan teori langsung ke praktik, serta melatih keterampilan debugging.

  • Presentasi Solusi: Melatih peserta didik untuk mengkomunikasikan algoritma dan solusi mereka secara jelas.
Langkah-langkah Pembelajaran Berdiferensi Pertemuan 1: Berpikir Komputasional dan Dekomposisi Masalah (3 JP)

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

●       Pembukaan (Berkesadaran & Menggembirakan):

●       Guru menyapa peserta didik dengan antusias.

●       Ice Breaker (Menggembirakan): Guru memberikan sebuah puzzle sederhana (misalnya, teka-teki logika, atau instruksi untuk merakit sesuatu yang kompleks tanpa gambar). Peserta didik mencoba memecahkan/merakitnya secara individual, kemudian dalam kelompok.

●       Guru mengajak peserta didik merefleksikan proses pemecahan puzzle: “Bagaimana kalian memecahkan masalah ini? Apakah ada langkah-langkahnya? Apakah kalian membaginya menjadi bagian-bagian kecil?” Ini mengarahkan ke konsep berpikir komputasional.

●       Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

 

Kegiatan Inti (105 menit)

Fase Memahami (Bermakna & Berkesadaran):

●       Pengenalan Berpikir Komputasional (Bermakna): Guru menjelaskan empat pilar berpikir komputasional (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma) dengan contoh-contoh yang mudah dipahami dari kehidupan sehari-hari (misalnya, dekomposisi dalam membuat kue, pengenalan pola dalam jadwal harian, abstraksi dalam peta, algoritma dalam resep).

●       Studi Kasus (Bermakna & Berkesadaran): Guru menyajikan sebuah masalah kompleks yang relevan (misalnya, “Bagaimana cara mempersiapkan acara ulang tahun agar sukses?” atau “Bagaimana cara merencanakan liburan impian?”).

●       Diskusi Kelompok (Diferensiasi Proses): Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil (4-5 peserta didik). Setiap kelompok bertugas untuk mendekonstruksi masalah studi kasus tersebut menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terorganisir.

Ø  Bagi kelompok yang kesulitan, guru memberikan kerangka pertanyaan panduan (misalnya, “Apa tujuan utama?”, “Apa saja komponen-komponen yang dibutuhkan?”, “Apa saja langkah-langkah awal?”).

Ø  Bagi kelompok yang sudah mahir, mereka diminta untuk mengidentifikasi sub-masalah dan potensi hambatan.

●       Presentasi Awal (Menggembirakan): Setiap kelompok mempresentasikan hasil dekomposisi mereka. Guru memfasilitasi diskusi perbandingan antar kelompok dan memberikan umpan balik.

 

Kegiatan Penutup (15 menit)

●       Refleksi Diri (Berkesadaran & Bermakna): Guru meminta peserta didik untuk menuliskan satu masalah sehari-hari yang kini bisa mereka lihat dengan kacamata berpikir komputasional, dan bagaimana mereka akan mulai mendekonstruksinya.

●       Umpan Balik Konstruktif (Bermakna): Guru memberikan umpan balik umum tentang kemampuan dekomposisi yang ditunjukkan dan mengapresiasi partisipasi.

●       Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya (Bermakna): Guru menjelaskan tugas mandiri: mencari contoh masalah sederhana yang mereka ingin pecahkan dengan algoritma dan siap untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2:

Perancangan Algoritma (Pseudocode & Flowchart) (3 JP)

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Pembukaan (Berkesadaran & Menggembirakan):

●       Guru menyapa dan mengecek kesiapan peserta didik.

●       Review Singkat (Berkesadaran): Guru meminta beberapa peserta didik untuk berbagi masalah sederhana yang mereka bawa dari tugas mandiri dan ide dekomposisi mereka.

●       Guru memperkenalkan konsep algoritma sebagai serangkaian langkah terurut dan jelas untuk memecahkan masalah.

●       Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini: merancang algoritma menggunakan pseudocode dan flowchart.

 

Kegiatan Inti (105 menit)

Fase Memahami (Bermakna & Berkesadaran):

●       Pengenalan Pseudocode dan Flowchart (Bermakna): Guru menjelaskan notasi pseudocode (misalnya, INPUT, OUTPUT, IF-THEN-ELSE, LOOP) dan simbol-simbol flowchart dasar (mulai/akhir, proses, input/output, keputusan, alur).

●       Contoh Algoritma Sederhana (Bermakna): Guru memberikan contoh algoritma sederhana (misalnya, “menghitung rata-rata tiga bilangan”, “menentukan bilangan genap/ganjil”) dan secara bersama-sama menerjemahkannya ke pseudocode dan flowchart di papan tulis/proyektor.

Fase Mengaplikasi (Bermakna & Menggembirakan):

Latihan Perancangan Algoritma (Diferensiasi Proses & Produk):

●       Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok. Setiap kelompok diberi beberapa masalah (dengan tingkat kesulitan bervariasi) untuk dirancang algoritmanya menggunakan pseudocode dan flowchart.

●       Diferensiasi Proses: Guru menyediakan panduan langkah demi langkah untuk masalah yang lebih mudah, dan memberikan tantangan lebih besar (misalnya, masalah yang memerlukan perulangan bersarang) untuk kelompok yang sudah mahir.

●       Diferensiasi Produk: Peserta didik dapat memilih untuk membuat flowchart secara manual di kertas/papan tulis atau menggunakan tools daring (misalnya, draw.io, Lucidchart).

●       Peer Review (Berkesadaran): Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan pseudocode dan flowchart mereka kepada kelompok lain untuk mendapatkan umpan balik dan saling mengoreksi. Guru berkeliling memberikan bimbingan dan koreksi.

 

Kegiatan Penutup (15 menit)

●       Refleksi Proses (Berkesadaran): Peserta didik menuliskan tantangan terbesar dalam merancang algoritma dan bagaimana mereka mengatasinya.

●       Umpan Balik Kelompok (Bermakna): Guru memberikan umpan balik umum tentang kualitas algoritma yang dirancang dan menekankan pentingnya kejelasan dan logika.

●       Perencanaan Selanjutnya (Bermakna): Guru menjelaskan bahwa di pertemuan berikutnya, algoritma yang telah dirancang akan diimplementasikan ke dalam kode. Guru meminta peserta didik untuk mulai berpikir tentang bagaimana algoritma mereka akan terlihat dalam bentuk program sederhana.

Pertemuan 3:

Implementasi Algoritma Sederhana & Debugging (3 JP)

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Pembukaan (Berkesadaran & Menggembirakan):

●       Guru menyapa dengan energik.

●       Review Singkat (Berkesadaran): Guru memajang beberapa contoh pseudocode/flowchart terbaik dari pertemuan sebelumnya.

●       Guru memotivasi peserta didik bahwa hari ini adalah saatnya mewujudkan algoritma mereka menjadi program yang bisa dijalankan.

●       Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini: mengimplementasikan algoritma dan melakukan debugging.

 

Kegiatan Inti (105 menit)

Fase Mengaplikasi & Merefleksi (Bermakna, Menggembirakan & Berkesadaran):

●       Pengenalan Lingkungan Pemrograman (Bermakna): Guru memperkenalkan lingkungan pemrograman yang akan digunakan (misalnya, Scratch untuk visual, atau Replit/IDLE untuk Python dasar), menjelaskan antarmuka dan perintah-perintah dasar yang relevan.

Implementasi Algoritma (Diferensiasi Proses & Produk):

●       Peserta didik bekerja secara individual atau berpasangan (pair programming) untuk mengimplementasikan algoritma yang telah mereka rancang dari pertemuan sebelumnya.

●       Diferensiasi Proses: Guru memberikan scaffolding (bantuan bertahap) bagi yang kesulitan, misalnya dengan menyediakan template kode dasar atau hint untuk fungsi tertentu. Bagi yang sudah mahir, diberikan tantangan untuk menambahkan fitur atau membuat program lebih interaktif.

●       Diferensiasi Produk: Beberapa peserta didik mungkin lebih nyaman dengan Scratch, yang lain dengan Python. Guru memungkinkan pilihan ini.

Sesi Debugging (Berkesadaran & Bermakna):

●       Guru memimpin sesi debugging interaktif. Guru bisa sengaja membuat kesalahan dalam kode contoh, dan peserta didik diminta untuk menemukan dan memperbaikinya.

●       Peserta didik juga melakukan debugging pada program mereka sendiri. Guru berkeliling, membimbing, dan memberikan tips debugging (misalnya, membaca pesan kesalahan, print statement untuk melacak variabel).

●       Demonstrasi & Umpan Balik (Menggembirakan): Beberapa peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan program mereka yang berhasil, menjelaskan algoritma di baliknya, dan bagaimana mereka melakukan debugging. Peserta didik lain memberikan umpan balik konstruktif.

 

Kegiatan Penutup (15 menit)

●       Jurnal Reflektif (Berkesadaran & Bermakna): Peserta didik menulis jurnal reflektif individu tentang pengalaman mereka dalam unit ini: apa yang mereka pelajari tentang berpikir komputasional dan pemrograman, tantangan yang mereka hadapi, dan bagaimana perasaan mereka setelah berhasil menciptakan program.

●       Umpan Balik Komprehensif (Bermakna): Guru memberikan umpan balik umum tentang kinerja dalam implementasi dan debugging, serta mengapresiasi upaya dan keberanian peserta didik dalam mencoba hal baru.

●       Kesimpulan Pembelajaran (Bermakna): Guru menyimpulkan pembelajaran unit ini, menekankan bahwa berpikir komputasional adalah keterampilan hidup yang dapat diterapkan di berbagai bidang, dan pemrograman adalah alat yang kuat untuk mewujudkannya.

●       Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya (Bermakna): Guru mengundang peserta didik untuk terus berlatih pemrograman secara mandiri dan mengumumkan materi untuk unit berikutnya.

Asesmen Pembelajaran Asesmen akan dilakukan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.1. Asesmen Awal Pembelajaran (Diagnostik)

●       Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal, minat, dan pengalaman peserta didik terkait berpikir komputasional dan pemrograman.

Jenis Asesmen:

●       Kuesioner (Google Forms): Pertanyaan tentang pengalaman sebelumnya dengan pemrograman (pernah/tidak), minat terhadap informatika, dan cara mereka biasanya memecahkan masalah.

●       Tes Diagnostik Singkat (Pilihan Ganda/Isian Singkat): Menguji pemahaman konsep dasar seperti “urutan”, “pola”, atau “instruksi”.

●       Observasi: Guru mengamati bagaimana peserta didik bereaksi terhadap puzzle awal di kegiatan pendahuluan.

 

Contoh Soal Tes Diagnostik Singkat (5 soal):

1.     Jika Anda memiliki resep kue, manakah bagian dari resep yang paling mirip dengan “algoritma”? (a) Daftar bahan-bahan (b) Gambar kue jadi (c) Urutan langkah-langkah membuat kue (d) Nama kue

2.     Apa yang dimaksud dengan “dekomposisi” dalam pemecahan masalah? (a) Menggabungkan beberapa masalah menjadi satu (b) Memisahkan masalah besar menjadi bagian-bagian kecil (c) Mengabaikan masalah (d) Menyalin solusi dari orang lain

3.     Berikan satu contoh sederhana “pola” yang Anda temui dalam kehidupan sehari-hari.

4.     Menurut Anda, apa manfaat belajar tentang “algoritma”? (Isian Singkat)

5.     Jika Anda ingin mencari sebuah buku di perpustakaan, jelaskan secara singkat langkah-langkah yang akan Anda lakukan.

 

2. Asesmen Proses Pembelajaran (Formatif)

●       Tujuan: Memantau kemajuan belajar peserta didik, memberikan umpan balik, dan menyesuaikan strategi mengajar.

Jenis Asesmen:

●       Tugas Harian (Latihan Dekomposisi/Perancangan Algoritma): Penilaian terhadap kelengkapan dan logika dekomposisi masalah, serta kebenaran pseudocode atau flowchart yang dibuat.

●       Diskusi Kelompok: Observasi guru terhadap partisipasi, kualitas argumen, dan kemampuan kolaborasi dalam merancang algoritma.

●       Aktivitas Coding/Debugging: Observasi guru terhadap kemandirian peserta didik dalam menulis kode, mencari kesalahan, dan menguji program.

 

Contoh Soal/Rubrik:

Tugas Harian (Perancangan Algoritma):

1.     Buatlah pseudocode untuk algoritma yang menerima dua angka dan menampilkan angka yang lebih besar.

2.     Gambarkan flowchart dari pseudocode yang Anda buat di soal nomor 1.

3.     Identifikasi elemen “input”, “proses”, dan “output” dari algoritma tersebut.

4.     Jika angka yang dimasukkan adalah 7 dan 3, apa outputnya?

5.     Apa yang akan terjadi jika Anda salah menuliskan “lebih besar” menjadi “lebih kecil” dalam pseudocode Anda?

 

3. Asesmen Akhir Pembelajaran (Sumatif)

●       Tujuan: Mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir unit pembelajaran.

Jenis Asesmen:

●       Jurnal Reflektif Individu: Penilaian terhadap kedalaman refleksi, pemahaman konsep, dan sikap yang terbentuk.

●       Tes Tertulis: Menguji pemahaman konseptual dan prosedural tentang berpikir komputasional dan algoritma.

●       Tugas Akhir (Proyek Pemrograman Sederhana): Penilaian komprehensif terhadap kemampuan menerapkan berpikir komputasional dan algoritma untuk memecahkan masalah melalui sebuah program sederhana.

Previously

Modul Ajar Informatika 2 Kelas XII, Sistem Komputer

Next

Perencanaan Pembelajaran Ekonomi 3 : Pasar dan Terbentuknya Harga Pasar

MDC

MDC