Home Mata Pelajaran Modul Ajar Informatika 3 Kelas X, Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata Pelajaran

Modul Ajar Informatika 3 Kelas X, Teknologi Informasi dan Komunikasi

Nama Penyusun Bayu Adhi Prabowo, S.Kom. Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1 Mata Pelajaran Informatika Jenjang Madrasah Aliyah Kelas X (Sepuluh) Alokasi Waktu 3 kali pertemuan @ 2JP […]

Nama Penyusun Bayu Adhi Prabowo, S.Kom.
Sekolah MAN 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1
Mata Pelajaran Informatika
Jenjang Madrasah Aliyah
Kelas X (Sepuluh)
Alokasi Waktu 3 kali pertemuan @ 2JP (2×3=6 JP), 1 JP =45 menit
Tahapan Fase E
Konten Utama Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dimensi Profil Lulusan Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:●       Penalaran Kritis: Mampu mengevaluasi kebutuhan informasi dan memilih aplikasi TIK serta fitur yang paling efisien untuk menyelesaikan tugas.

●       Kreativitas: Mampu menciptakan konten digital yang efektif dan menarik dengan memanfaatkan fitur lanjut dan integrasi antar aplikasi.

●       Kolaborasi: Bekerja sama dengan rekan dalam proyek TIK, berbagi data, dan mengintegrasikan hasil pekerjaan.

●       Kemandirian: Mampu menguasai dan menggunakan aplikasi TIK secara mandiri untuk berbagai keperluan.

●       Komunikasi: Mampu menyajikan informasi secara efektif dan profesional menggunakan aplikasi presentasi dan fitur-fitur TIK lainnya.

Capaian Pembelajaran Pada akhir Fase E, peserta didik diharapkan mampu menunjukkan keterampilan berpikir efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai persoalan melalui pendekatan algoritmik. Peserta didik dapat merancang instruksi dan mengolah data sehingga dapat dijalankan secara tepat oleh sistem komputasi. Kemampuan ini mencakup penerapan berpikir kritis dalam menganalisis beragam data yang tersedia di internet agar dapat diolah menjadi informasi yang bermanfaat. Selain itu, peserta didik juga memiliki wawasan mengenai berbagai profesi di bidang informatika serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga digital, termasuk aspek hukum yang menyertainya.Dalam ranah berpikir komputasional, peserta didik diharapkan mampu memahami validitas sumber data serta menguasai konsep struktur data dan algoritma standar. Mereka juga mampu menerapkan proses komputasi baik secara mandiri maupun berkelompok untuk mendapatkan data yang bersih, benar, dan terpercaya. Dengan keterampilan ini, peserta didik dapat menggunakan struktur data dan algoritma standar guna menghasilkan beragam solusi yang sesuai untuk menyelesaikan persoalan dengan himpunan data yang kompleks dan berukuran besar. Tidak hanya itu, peserta didik juga terampil menuliskan solusi rancangan program sederhana dalam bentuk pseudocode yang dekat dengan bahasa komputer. Selain itu, mereka memahami model dan mampu mensimulasikan dinamika Input–Proses–Output pada komputer Von Neumann serta mengetahui peran penting sistem operasi dalam menjalankan instruksi.

Pada aspek literasi digital, peserta didik diharapkan dapat memahami penggunaan mesin pencari dengan variabel pencarian yang lebih banyak dan kompleks. Mereka mengenali ekosistem periksa fakta yang membantu membedakan fakta dengan hoaks, serta mampu menerapkan cara membaca lateral untuk mengevaluasi beragam informasi digital. Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai perkakas teknologi digital, baik untuk menyusun laporan, membuat presentasi, menganalisis, maupun menginterpretasikan data. Selain itu, mereka juga memahami konsep keamanan jaringan, mulai dari dasar-dasar konfigurasi hingga praktik pengamanan konektivitas data, baik melalui jaringan kabel maupun nirkabel.

Lebih jauh, peserta didik mampu memanfaatkan media digital untuk kegiatan produksi konten, diseminasi informasi, partisipasi aktif, serta kolaborasi dengan orang lain. Mereka diharapkan menghargai hak atas kekayaan intelektual, mengenal berbagai profesi di bidang informatika, serta memahami penerapan digitalisasi budaya Indonesia di dunia maya. Peserta didik juga dapat menyaring konten negatif, menerapkan pengelolaan kata sandi dengan aplikasi manajer kata sandi, serta menggunakan autentikasi dua langkah untuk meningkatkan keamanan. Selain itu, mereka memahami dan mampu menerapkan pengaturan privasi serta sistem keamanan pada akun digital yang dimiliki, sehingga dapat menjadi warga digital yang cerdas, bertanggung jawab, dan aman dalam beraktivitas.

Tujuan pembelajaran Pertemuan 1: Integrasi Antaraplikasi Perkantoran (Pengolah Kata & Angka)●       Melalui demonstrasi dan latihan, peserta didik mampu mengintegrasikan data dari aplikasi pengolah angka ke dalam dokumen pengolah kata dengan tepat (Keterampilan).

●       Dengan menggunakan fitur copy-paste spesial atau link object, peserta didik dapat menjelaskan keuntungan dan kekurangan setiap metode integrasi (Pengetahuan).

●       Peserta didik menunjukkan sikap teliti dan sistematis dalam melakukan integrasi data (Sikap).

Pertemuan 2: Integrasi Antaraplikasi Perkantoran (Pengolah Kata/Angka & Presentasi)

●       Melalui proyek sederhana, peserta didik mampu mengintegrasikan teks dan grafik dari aplikasi pengolah kata dan angka ke dalam aplikasi presentasi secara efektif (Keterampilan).

●       Dengan berdiskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi skenario penggunaan integrasi antaraplikasi untuk meningkatkan efisiensi kerja (Pengetahuan).

●       Peserta didik menunjukkan sikap kreatif dalam menyajikan informasi melalui presentasi terintegrasi (Sikap).

Pertemuan 3: Menggunakan Fitur Lanjut Aplikasi Perkantoran (Studi Kasus)

●       Melalui studi kasus masalah nyata, peserta didik mampu mengidentifikasi kebutuhan akan fitur lanjut aplikasi perkantoran (misalnya, mail merge, fungsi kondisional, transisi presentasi) (Pengetahuan).

●       Dengan eksplorasi mandiri dan panduan, peserta didik dapat menggunakan minimal dua fitur lanjut yang relevan pada salah satu aplikasi perkantoran untuk menyelesaikan masalah (Keterampilan).

●       Peserta didik menunjukkan sikap inisiatif dan kemauan untuk belajar mandiri dalam menguasai fitur-fitur baru (Sikap).

Topik Pembelajaran kontekstual ●       Laporan Proyek Sainsku: Menggabungkan Hasil Eksperimen (Angka) dengan Analisis (Kata) dan Presentasi (Slide)”: Peserta didik diminta membuat laporan proyek sains yang mengintegrasikan data dari spreadsheet dengan teks laporan dan presentasi visual.●       “Surat Undangan Massal Acara Sekolah: Otomatisasi dengan Mail Merge”: Peserta didik belajar menggunakan fitur mail merge untuk membuat surat undangan atau sertifikat dalam jumlah banyak dengan data yang berbeda.

●       “Analisis Data Keuangan Sederhana (Jajan Harian/Tabungan): Memvisualisasikan Pengeluaran dengan Grafik”: Peserta didik mengumpulkan data pengeluaran/pemasukan pribadi dalam spreadsheet, menggunakan fungsi dasar, dan membuat grafik untuk analisis kebiasaan finansial.

Praktik Pedagogik ○       Model: Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) dan Blended Learning. Peserta didik akan mengerjakan proyek yang melibatkan integrasi dan fitur lanjut aplikasi, dengan kombinasi pembelajaran tatap muka dan daring.○       Strategi:

■       Hands-on Practice: Fokus pada praktik langsung di komputer/laptop.

■       Guided Discovery: Guru memberikan masalah dan memandu peserta didik untuk menemukan solusinya menggunakan fitur TIK.

■       Peer Teaching/Collaborative Learning: Peserta didik saling membantu dan berbagi pengetahuan.

■       Problem-Based Learning: Menyelesaikan tugas-tugas yang mensimulasikan situasi dunia nyata.

  • Metode: Praktikum, demonstrasi, diskusi kelompok, studi kasus, proyek mini, presentasi.
Langkah-langkah Pembelajaran Berdiferensi Kegiatan Pendahuluan○       Pembukaan (Mindful): Guru memulai dengan mengajak peserta didik menarik napas sejenak, memfokuskan pikiran. Guru kemudian bertanya: “Bayangkan semua informasi yang kalian hasilkan di sekolah (laporan, tugas, presentasi). Pernahkah kalian berpikir bagaimana cara membuatnya lebih mudah dan efisien?”

○       Apersepsi (Meaningful & Joyful):

■       Guru menampilkan dua versi dokumen: satu yang dibuat secara manual dan terpisah-pisah, dan satu lagi yang terintegrasi (misalnya, laporan dengan grafik Excel yang tertanam di Word, atau presentasi dengan tabel dan teks yang rapi).

■       Diferensiasi Konten/Proses: Guru bertanya: “Mana yang lebih rapi/profesional? Mengapa? Menurut kalian, bagaimana cara membuatnya?” (memancing ide tentang integrasi). Bagi yang sudah tahu, bisa diminta menjelaskan secara singkat. Bagi yang belum, guru memberikan petunjuk awal.

■       Guru meminta peserta didik berbagi pengalaman singkat tentang kesulitan yang pernah mereka alami saat membuat tugas yang melibatkan banyak jenis data (misalnya, menyalin angka dari Excel ke PowerPoint). (Diferensiasi ekspresi).

○       Motivasi (Joyful): Guru menyampaikan: “Hari ini kita akan belajar ‘kekuatan super’ di dunia digital: membuat berbagai aplikasi bekerja sama dan menguasai fitur-fitur yang akan membuat pekerjaan kalian jauh lebih mudah dan keren!”

○       Kesepakatan Kelas: Bersama-sama menyepakati aturan di lab komputer (jika ada), pentingnya mencoba, dan saling membantu.

 

 

Kegiatan Inti

○       Fase 1: Memahami (Understanding – Konsep Integrasi & Fitur Lanjut)

■       Eksplorasi Konsep:

■       Guru menjelaskan konsep integrasi antaraplikasi dan pentingnya fitur lanjut dalam meningkatkan produktivitas.

■       Diferensiasi Konten/Proses: Guru menyediakan berbagai sumber belajar:

■       Video tutorial singkat tentang “Mail Merge” atau “Membuat PivotTable” (untuk pembelajar visual/auditori).

■       Artikel atau panduan langkah-demi-langkah (untuk pembelajar analitis).

■       File latihan dengan instruksi bertingkat (untuk praktik langsung).

■       Diskusi Kelompok (Kolaborasi): Peserta didik dalam kelompok kecil berdiskusi tentang manfaat dan contoh penggunaan integrasi serta fitur lanjut TIK dalam konteks pendidikan atau kehidupan sehari-hari.

■       Pembelajaran Bermakna: Setiap kelompok mengidentifikasi satu masalah yang bisa diselesaikan dengan integrasi atau fitur lanjut TIK.

■       Guru Berperan: Menjelaskan konsep, menjawab pertanyaan, dan memastikan peserta didik memahami mengapa integrasi itu penting.

○       Fase 2: Mengaplikasi (Applying – Praktik Integrasi & Fitur Lanjut)

■       Latihan Terstruktur & Proyek Mini:

■       Guru mendemonstrasikan langkah-langkah dasar integrasi (misalnya, menyalin grafik dari Excel ke Word dengan link) dan penggunaan satu fitur lanjut (misalnya, tracking changes di Word atau fungsi IF di Excel).

■       Diferensiasi Proses:

■       Jalur 1 (Dasar): Peserta didik yang masih kesulitan fokus pada latihan integrasi dasar (copy-paste, linking objek) dan penggunaan satu fitur lanjut yang sudah ditentukan guru.

■       Jalur 2 (Menengah/Lanjut): Peserta didik yang sudah mahir diberi proyek mini yang lebih kompleks, misalnya membuat “Laporan Anggaran Kelas” yang mengintegrasikan data keuangan dari Excel ke Word, lalu membuat presentasi ringkasan di PowerPoint, dan menggunakan fitur seperti Conditional Formatting di Excel.

■       Aktivitas Mandiri & Kolaborasi: Peserta didik bekerja di komputer masing-masing. Guru berkeliling, memberikan bimbingan individual, dan memfasilitasi peer-help (saling membantu).

■       Guru Berperan: Memberikan scaffolding (bantuan bertahap), memastikan keamanan data, dan mendorong peserta didik untuk mencoba berbagai cara.

○       Fase 3: Merefleksi (Reflecting – Efisiensi dan Pemilihan Tools)

■       Presentasi Hasil Proyek/Latihan (Komunikasi):

■       Beberapa kelompok atau individu mempresentasikan hasil proyek mini atau latihan mereka. Mereka menjelaskan fitur yang digunakan, langkah-langkah, dan manfaatnya.

■       Refleksi Personal (Mindful & Meaningful): Guru meminta peserta didik menuliskan refleksi singkat: “Fitur atau teknik integrasi mana yang paling saya rasa bermanfaat? Bagaimana hal ini mengubah cara saya mengerjakan tugas di masa depan? Apa tantangan terbesar saya hari ini dan bagaimana saya mengatasinya?”

■       Diskusi Efisiensi & Pilihan Tools (Penalaran Kritis):

■       Guru memandu diskusi tentang kapan harus menggunakan fitur tertentu, aplikasi mana yang paling cocok untuk tugas tertentu, dan bagaimana menghindari penggunaan TIK yang tidak efisien.

■       Uji Pemahaman Singkat (Joyful): Guru dapat menggunakan kuis interaktif (misalnya, Quizizz) tentang pilihan fitur TIK yang tepat untuk skenario tertentu.

 

Kegiatan Penutup

○       Umpan Balik Konstruktif (Assessment as Learning):

■       Guru memberikan apresiasi atas usaha dan kemajuan peserta didik dalam menguasai fitur TIK yang baru.

■       Guru meninjau hasil proyek atau latihan dan memberikan umpan balik individual atau kelompok tentang ketepatan penggunaan fitur, efisiensi, dan kualitas hasil.

■       Guru mengidentifikasi area umum yang masih memerlukan perhatian dan memberikan arahan untuk perbaikan.

○       Menyimpulkan Pembelajaran (Meaningful Learning):

■       Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan bersama tentang pentingnya literasi TIK yang mendalam, bukan hanya penggunaan dasar, untuk menjadi pribadi yang produktif dan kompeten di era digital.

■       Pertanyaan Penutup (Joyful): “Satu kata atau fitur yang paling kalian sukai dari pembelajaran TIK hari ini?” (dapat ditulis di sticky note atau Mentimeter).

○       Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya (Mindful Learning):

■       Guru menginformasikan topik untuk pertemuan berikutnya (misalnya, Dampak Sosial Informatika atau Berpikir Komputasional).

■       Peserta didik diminta untuk mencari contoh-contoh nyata lain penggunaan integrasi aplikasi atau fitur lanjut di luar konteks sekolah (misalnya, di kantor, di media, di bisnis) sebagai bekal eksplorasi mandiri. Ini melatih kemandirian dan relevansi.

○       Doa Penutup: Bersama-sama menutup pembelajaran dengan doa.

Asesmen Pembelajaran Asesmen akan dilakukan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.●     Asesmen sebagai Pembelajaran (Assessment as Learning – Selama Proses Belajar):

○     Observasi Langsung: Guru mengamati proses peserta didik saat mencoba fitur atau melakukan integrasi di komputer, mencatat kesulitan dan kemajuan mereka. (Menggunakan daftar cek keterampilan).

○     Jurnal Belajar/Refleksi Diri: Peserta didik menulis catatan singkat tentang pemahaman, tantangan teknis yang dihadapi, dan solusi yang ditemukan selama praktik.

○     Peer Feedback: Peserta didik saling memberikan umpan balik pada hasil proyek mini atau latihan yang dibuat.

●     Asesmen untuk Pembelajaran (Assessment for Learning – Untuk Memperbaiki Proses Belajar):

○     Kuis Diagnostik: Kuis singkat di awal bab (misalnya, pilihan ganda via Google Form) untuk mengukur pengetahuan awal tentang TIK atau pengalaman menggunakan aplikasi.

○     Latihan Terstruktur: Penilaian terhadap kelengkapan dan ketepatan hasil latihan menggunakan fitur tertentu (misalnya, membuat tabel di Word dari data Excel). Guru memberikan umpan balik segera.

○     Checklist Progres Proyek: Guru menggunakan checklist untuk memantau progres peserta didik dalam menyelesaikan proyek dan memberikan bimbingan sesuai kebutuhan.

●     Asesmen Hasil Pembelajaran (Assessment of Learning – Untuk Mengukur Pencapaian Kompetensi):

○     Penilaian Kinerja (Proyek Integrasi Aplikasi): Peserta didik diberikan skenario tugas (misalnya, membuat laporan keuangan dan presentasi untuk kegiatan OSIS) yang memerlukan integrasi beberapa aplikasi (Word, Excel, PowerPoint).

■     Rubrik penilaian mencakup: kemampuan mengintegrasikan data, ketepatan penggunaan fitur lanjut, efisiensi pengerjaan, dan kualitas produk akhir.

○     Tes Praktik Komputer: Peserta didik diberikan serangkaian instruksi untuk melakukan integrasi atau menggunakan fitur lanjut dalam waktu tertentu.

○     Portofolio: Kumpulan tugas-tugas praktik terbaik peserta didik, termasuk file-file proyek yang telah diselesaikan dan refleksi personal.

■     Tes Tertulis (opsional, jika ada konsep teoritis yang perlu diuji): Soal-soal tentang definisi TIK, jenis integrasi, atau fungsi umum dari fitur-fitur yang dipelajari.

Previously

Modul Ajar Informatika 2 Kelas X, Berikir Komputasional

Next

Modul Ajar Informatika 4 Kelas X, Sistem Komputer

MDC

MDC