Home Mata Pelajaran Perencanaan Pembelajaran 3 : Memahami dan Menulis Fenomena Kecerdasan Buatan
Mata Pelajaran

Perencanaan Pembelajaran 3 : Memahami dan Menulis Fenomena Kecerdasan Buatan

Perencanaan Pembelajaran 3 : Memahami dan Menulis Fenomena Kecerdasan Buatan Nama Agnes Afrilia Nama Instansi MAN 1 Bandar Lampung Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas/Fase XII/F Semester Ganjil Alokasi Waktu 2 […]

Perencanaan Pembelajaran 3 : Memahami dan Menulis Fenomena Kecerdasan Buatan
Nama Agnes Afrilia
Nama Instansi MAN 1 Bandar Lampung
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas/Fase XII/F
Semester Ganjil
Alokasi Waktu 2 Pertemuan (4 x 45 menit)
Identifikasi Kesiapan Peserta Didik Murid di kelas XII umumnya sudah akrab dengan teknologi digital dan mungkin
telah terpapar Kecerdasan Buatan (KB) dalam kehidupan sehari-hari mereka (misalnya,
asisten virtual, rekomendasi online, chatbot). Pengetahuan awal mereka tentang KB
mungkin masih bersifat permukaan atau sebatas penggunaan. Minat terhadap topik ini kemungkinan tinggi karena relevansinya dengan perkembangan teknologi dan masa depan. Latar belakang minat (misalnya, tertarik pada teknologi, menulis, atau isu sosial- budaya) dapat memengaruhi pendekatan belajar. Kebutuhan belajar mencakup pemahaman konsep KB yang lebih mendalam, menganalisis dampak positif dan negatifnya, serta kemampuan menyajikan informasi secara faktual dan persuasif dalam
bentuk tulisan dan presentasi.
Karakterristik Materi Pelajaran Materi ini mencakup pengetahuan konseptual (definisi KB, jenis, cara kerja dasar),
pengetahuan prosedural (strategi menganalisis fenomena, menyusun gagasan, menulis
teks eksplanasi, menanggapi teks informatif), serta pengetahuan metakognitif (merefleksikan peran manusia di era KB, etika penggunaan teknologi). Relevansi dengan kehidupan nyata sangat tinggi karena KB sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai aspek kehidupan modern dan akan terus berkembang. Tingkat kesulitan materi moderat hingga tinggi, terutama dalam hal penalaran kritis terhadap isu-isu kompleks seputar KB dan kemampuan menyajikannya secara logis dan terstruktur. Struktur materi dimulai dari pengenalan KB, contoh aplikasi, dampak, hingga cara menyikapi dan mengkomunikasikannya melalui tulisan. Integrasi nilai dan karakter akan ditekankan pada berpikir kritis, kreativitas dalam menyampaikan gagasan, kolaborasi, kemandirian dalam mencari informasi, serta komunikasi yang efektif dan bertanggung jawab.
Dimensi Lulusan Pembelajaran Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan yang akan
dicapai adalah:
● Penalaran Kritis: Murid mampu menganalisis secara mendalam fenomena
Kecerdasan Buatan, mengidentifikasi argumen, data, dan fakta yang relevan, sertamengevaluasi dampak positif dan negatifnya.
● Kreativitas: Peserta didik mampu menyusun gagasan dan menuliskannya dalam
bentuk teks eksplanasi yang informatif dan menarik, serta merancang visualisasi data
yang kreatif.
● Kolaborasi: Murid mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menganalisis
berbagai aspek KB dan menyajikan temuan mereka.
● Komunikasi: Murid mampu menyajikan gagasan, analisis, dan informasi
tentang KB secara lisan maupun tertulis dengan bahasa yang jelas, lugas, dan
persuasif.
Materi Insersi Kurikulum Berbasis Cinta
  • Menumbuhkan cinta kerja keras melalui semangat berwirausaha.
  • Menumbuhkan cinta sesama dengan ide bisnis yang bermanfaat bagi orang lain.
  • Menumbuhkan cinta lingkungan dengan mengedepankan wirausaha ramah lingkungan.
  • Menumbuhkan cinta keadilan dengan membangun usaha yang jujur dan adil.
  • Menumbuhkan cinta ilmu & inovasi dengan mengembangkan kreativitas usaha.
Lintas Disiplin Ilmu Informatika/Teknologi Informasi: Konsep dasar Kecerdasan Buatan, algoritma, Big
Data, Machine Learning.
● Matematika: Logika, dasar-dasar algoritma, analisis data.● Ekonomi/Sosiologi: Dampak KB terhadap pasar kerja, perubahan sosial, etika dan
regulasi.
● Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Etika dalam penggunaan teknologi,
dampak sosial, hak dan kewajiban di era digital.
● Sejarah: Perkembangan revolusi industri dan teknologi.
● Bahasa Inggris: Banyak sumber informasi tentang KB yang menggunakan bahasa
Inggris.
Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1-2: Mengidentifikasi Konsep Dasar dan Isu Terkini Kecerdasan Buatan
(Mindful Learning)
● Melalui pembacaan berbagai sumber (artikel, infografis) dan diskusi, peserta didikmampu menjelaskan definisi dan konsep dasar Kecerdasan Buatan serta jenis-
jenisnya.● Murid mampu mengidentifikasi isu-isu terkini terkait penerapan Kecerdasan
Buatan dalam berbagai bidang kehidupan.
● Murid mampu menunjukkan sikap terbuka dan kritis terhadap perkembangan
teknologi Kecerdasan Buatan.
Pertemuan 3-4: Menganalisis Dampak Positif dan Negatif Kecerdasan Buatan
(Meaningful Learning)
● Melalui analisis studi kasus (berita, video) tentang aplikasi KB, murid mampu
mengevaluasi dampak positif dan negatif Kecerdasan Buatan terhadap individu,
masyarakat, dan pekerjaan.
● Murid mampu menyusun argumen yang logis dan didukung data terkait posisi
mereka terhadap isu-isu tertentu dalam Kecerdasan Buatan.
● Murid mampu berempati dan memahami berbagai perspektif terkait
Kecerdasan Buatan.
Pertemuan 5-6: Menulis Teks Eksplanasi dan Mengkomunikasikan Fenomena
Kecerdasan Buatan (Joyful Learning)
● Berdasarkan hasil analisis, peserta didik mampu merancang kerangka teks eksplanasi
tentang fenomena Kecerdasan Buatan, dengan memperhatikan struktur dan kaidah
kebahasaan.
● Murid mampu menulis teks eksplanasi yang informatif dan koheren mengenai
salah satu fenomena Kecerdasan Buatan, dengan menyajikan fakta dan argumen yang
relevan.
● Murid mampu mempresentasikan gagasan dan hasil tulisannya secara lisan
dengan percaya diri dan efektif, serta mengkomunikasikan pandangan mereka secara
persuasif.
Topik Pembelajaran  Kontekstual Isu Sosial dan Lingkungan di sekitar sekolah/tempat tinggal: Mencari ide bisnis
yang solutif untuk masalah sampah, kemacetan, kebutuhan komunitas, dll.
● Tren Bisnis Digital dan Ekonomi Kreatif: Memanfaatkan platform online untuk
memasarkan ide atau mengembangkannya sebagai bisnis digital.
● Tantangan dan Peluang Karir Masa Depan: Bagaimana keterampilan presentasi dan kewirausahaan relevan untuk berbagai profesi.
● Studi Kasus Startup Lokal/Nasional: Mempelajari bagaimana startup berhasil mempresentasikan ide mereka dan menarik investor/pelanggan.
Kerengka Pembelajaran PRAKTIK PEDAGOGIK:
● Model Pembelajaran: Project-Based Learning (PjBL) karena menghasilkan produk presentasi ide, Problem-Based Learning (untuk menemukan solusi bisnis dari masalah), dan Inquiry-Based Learning (untuk riset ide).
● Strategi Pembelajaran: Collaborative Learning (diskusi kelompok), Brainstorming,
Design Thinking (fase ideation dan prototyping presentasi), Peer Coaching.
● Metode Pembelajaran: Diskusi kelompok, studi kasus, penulisan kolaboratif, simulasi presentasi, feedback session.
KEMITRAAN PEMBELAJARAN:
● Lingkungan Sekolah: Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Kewirausahaan
untuk pendalaman konsep bisnis. Menggunakan aula/ruang serbaguna untuk simulasi
presentasi. Mengundang guru mata pelajaran TIK untuk tips desain slide.
● Lingkungan Luar Sekolah: Mendorong peserta didik untuk melakukan riset pasar
sederhana di lingkungan sekitar (wawancara dengan calon konsumen/pelaku usaha
kecil). Jika memungkinkan, mengundang seorang entrepreneur muda atau
profesional public speaking sebagai narasumber (virtual/langsung).
● Masyarakat: Mengidentifikasi kebutuhan atau masalah di masyarakat sekitar yang
dapat menjadi peluang bisnis.
LINGKUNGAN BELAJAR:
● Ruang Fisik: Kelas yang fleksibel untuk diskusi kelompok dan presentasi. Tersedia
proyektor/layar, papan tulis, dan spidol.
● Ruang Virtual: Pemanfaatan Google Classroom untuk berbagi materi (contoh teks
presentasi, rubrik penilaian, video presentasi inspiratif), mengumpulkan draf teks,
forum diskusi daring untuk bertukar ide. Google Meet/Zoom untuk sesi coaching
individu atau presentasi virtual jika diperlukan.
● Budaya Belajar: Mendorong budaya inovasi, kolaborasi, berani berpendapat,
menerima kritik konstruktif, percaya diri, dan memiliki semangat kewirausahaan.
PEMANFAATAN DIGITAL:
● Internet: Untuk riset ide bisnis, riset pasar, mencari contoh presentasi inspiratif
(misalnya, TedTalks, pitch startup).
● Google Docs/Slides, Microsoft PowerPoint, Canva: Untuk menyusun teks
presentasi dan mendesain slide.
● Platform Rekaman Video (Zoom, Google Meet, atau fitur kamera ponsel): Untuk
merekam latihan presentasi dan mendapatkan umpan balik.
● Mentimeter/Slido: Untuk interaksi audiens saat presentasi (Q&A, polling).
● Google Forms: Untuk survei riset pasar sederhana atau umpan balik teman.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berdiferinsiasi KEGIATAN PENDAHULUAN (MINDFUL LEARNING, JOYFUL LEARNING)
● Penyambutan dan Apersepsi (Mindful): Guru menyapa peserta didik dan mengajak
mereka untuk menyadari potensi ide-ide di sekitar mereka. Guru bisa memulai
dengan pertanyaan: “Apa masalah kecil yang sering kamu temui di sekolah atau
rumah, dan terpikirkan olehmu solusinya?”● Pengait (Joyful & Meaningful): Guru menampilkan video singkat “pitching” ide
bisnis dari acara televisi populer (misalnya, Shark Tank versi Indonesia) atau cerita
inspiratif tentang remaja yang sukses dengan ide bisnis sederhana. Guru bertanya:
“Apa yang membuat ide ini menarik? Bagaimana cara mereka menyampaikannya?”
● Motivasi (Meaningful): Guru menjelaskan bahwa keterampilan ini tidak hanya
untuk menjadi entrepreneur, tetapi juga berguna dalam berbagai aspek kehidupan
(mempresentasikan ide proyek, melamar pekerjaan, meyakinkan orang lain). Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
● Cek Kesiapan Belajar (Diferensiasi Proses): Guru memberikan kuesioner singkat:
“Apa yang kamu ketahui tentang presentasi yang baik? Apakah kamu punya ide
bisnis yang ingin dikembangkan? Apa tantangan terbesarmu dalam berbicara di
depan umum?” Ini membantu guru mengelompokkan peserta didik atau memberikan
bimbingan sesuai kebutuhan.
Langkah-Langkah Pembelajaran Bediferiansi KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT PER PERTEMUAN)
Mindful Learning:
● Guru menyapa peserta didik, menciptakan suasana kelas yang terbuka dan interaktif.
● Menampilkan gambar/video singkat tentang aplikasi Kecerdasan Buatan yang relevan
dengan keseharian siswa (misalnya, rekomendasi di TikTok/YouTube, chatbot
layanan pelanggan, fitur AI di smartphone).
● Mengajukan pertanyaan pemantik: “Apa yang kalian pikirkan tentang teknologi ini?”,
“Bagaimana AI ini bisa ‘pintar’?”, “Apa perbedaan antara manusia dan AI?”
Meaningful Learning:
● Menjelaskan tujuan pembelajaran dan relevansi topik Kecerdasan Buatan dengan
masa depan mereka dan perkembangan dunia.
● Melakukan asesmen diagnostik non-kognitif singkat: meminta peserta didik
menuliskan satu harapan dan satu kekhawatiran terbesar mereka tentang Kecerdasan
Buatan di masa depan.
Joyful Learning:
● Mengajak peserta didik mencoba berinteraksi singkat dengan chatbot AI (misalnya,
ChatGPT atau Bard) untuk mengajukan pertanyaan sederhana dan mendiskusikan
responsnya.
● Melakukan “polling” cepat (misalnya, menggunakan Mentimeter atau fitur polling di
Google Meet/Zoom) tentang seberapa sering mereka berinteraksi dengan AI.
KEGIATAN INTI (60-70 MENIT PER PERTEMUAN)
(PERTEMUAN 1-2: KONSEP DASAR & ISU TERKINI KB):
Diferensiasi Konten:
● Menyediakan beragam artikel dari sumber populer (e.g., blog teknologi, media berita)
dan sumber yang lebih teknis (e.g., ringkasan jurnal, artikel ensiklopedia) tentang KB.
● Menampilkan video penjelasan konsep KB dengan visualisasi menarik atau podcast
tentang sejarah KB.
● Menyediakan glosarium istilah-istilah KB (algoritma, machine learning, deep
learning).
Diferensiasi Proses:● “Guided Reading”: Peserta didik membaca artikel tentang KB dan mencatat poin-
poin penting, kemudian berdiskusi dalam kelompok.● “Jigsaw Learning”: Setiap kelompok fokus pada satu aspek KB (misalnya, “AI
dalam kesehatan”, “AI dalam pendidikan”, “AI dalam seni”) lalu berbagi hasil
temuan.● “Peta Konsep KB”: Peserta didik membuat peta konsep untuk menghubungkan
definisi, jenis, dan aplikasi KB.
● Refleksi: Peserta didik menuliskan 3 hal baru yang mereka pelajari tentang
Kecerdasan Buatan.
(PERTEMUAN 3-4: DAMPAK POSITIF & NEGATIF KB):
Diferensiasi Konten:
● Menyediakan studi kasus (berita, video, atau skenario fiksi) yang menggambarkan
dampak positif dan negatif KB (misalnya, AI membantu diagnosis penyakit vs. AI
menyebabkan PHK).
● Menyediakan checklist atau panduan pertanyaan untuk menganalisis dampak.
Diferensiasi Proses:
● “Debate Simulation”: Membagi kelas menjadi pro dan kontra terhadap pernyataan
tertentu tentang KB (misalnya, “AI akan menghilangkan lebih banyak pekerjaan
daripada menciptakan pekerjaan baru”).
● “Four Corners Debate”: Peserta didik bergerak ke sudut ruangan yang
merepresentasikan pendapat mereka tentang isu tertentu, lalu menjelaskan alasannya.
● “SWOT Analysis”: Peserta didik menganalisis kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari penerapan KB.
● “Problem-Solution Chart”: Membuat tabel yang berisi masalah yang timbul dari
KB dan potensi solusinya.
● Refleksi: Peserta didik menuliskan satu dilema etika terbesar yang muncul dari
penggunaan AI.
(PERTEMUAN 5-6: MENULIS & MENGKOMUNIKASIKAN FENOMENA KB):
Diferensiasi Produk:
● Peserta didik dapat memilih fokus fenomena KB yang ingin mereka tulis (misalnya,
AI dalam seni, AI dalam transportasi, chatbot edukasi).
● Format presentasi dapat bervariasi (presentasi lisan dengan slide, infografis, video
singkat, podcast).
Diferensiasi Proses:
● “Outline Workshop”: Guru membimbing peserta didik membuat kerangka teks
eksplanasi, berfokus pada struktur (pernyataan umum, deret penjelas, interpretasi).
● “Collaborative Writing & Peer Editing”: Peserta didik menulis draf teks eksplanasi
secara individu atau berpasangan, kemudian saling mengedit dan memberikan umpan
balik menggunakan Google Docs.
● “Visual Data Creation”: Peserta didik merancang visualisasi data sederhana (grafik,
diagram) untuk mendukung teks mereka menggunakan Canva.
● “Presentasi Publik”: Setiap peserta didik/kelompok mempresentasikan hasil
tulisannya, menjelaskan konsep dan dampaknya, serta menjawab pertanyaan.
● Refleksi: Peserta didik menuliskan pelajaran terpenting yang mereka dapatkan dari
proses penulisan tentang KB dan bagaimana mereka akan menggunakan AI secara
bertanggung jawab di masa depan.KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT PER PERTEMUAN)
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif:
● Guru memberikan apresiasi atas proses berpikir kritis, kreativitas dalam penulisan,
dan keberanian dalam presentasi.
● Memberikan umpan balik spesifik terkait kekuatan argumen, kejelasan bahasa, dan
struktur teks eksplanasi.
● Menyoroti bagaimana pembelajaran ini dapat meningkatkan literasi mereka dalam
menghadapi era digital.
Menyimpulkan Pembelajaran:
● Bersama dengan peserta didik, guru merangkum pentingnya memahami Kecerdasan
Buatan sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern.
● Menekankan bahwa kemampuan berbahasa Indonesia yang baik (membaca,
menganalisis, menulis, dan berbicara) adalah kunci untuk menyikapi dan mengelola
fenomena ini.
Melibatkan Siswa dalam Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya:
● Mengajukan pertanyaan: “Topik apa lagi di bidang teknologi atau sosial yang ingin
kalian analisis dan tuliskan?”, “Bagaimana kita bisa terus meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan menulis kita?”, “Apa peran Bahasa Indonesia dalam menghadapi
perubahan global seperti AI?”
● Memberikan tugas rumah (misalnya, mencari artikel berita tentang AI dari sudut
pandang yang berbeda, atau membuat daftar pertanyaan untuk narasumber jika ada
kunjungan).
● Mengucapkan salam penutup dan memberikan motivasi untuk terus menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
Asesmen Akhir Pembelajaran Sumatif Tujuan: Mengukur pencapaian kompetensi peserta didik dalam memahami
fenomena Kecerdasan Buatan, menganalisisnya, dan menyajikannya dalam
bentuk teks eksplanasi yang berkualitas serta mampu mengkomunikasikannya.
● Format:
○ Penilaian Proyek: “Teks Eksplanasi dan Presentasi Fenomena
Kecerdasan Buatan” (Produk & Presentasi).
■ Tugas: Secara individu, pilih satu fenomena atau aplikasi Kecerdasan
Buatan yang menarik minat Anda (misalnya, AI dalam bidang kesehatan,
AI dalam hiburan, dampak AI pada pekerjaan, etika AI). Buatlah sebuah
teks eksplanasi yang menjelaskan fenomena tersebut, dilengkapi dengan
data/fakta pendukung, serta analisis dampak positif dan negatifnya.
Kemudian, presentasikan teks eksplanasi Anda kepada kelas secara lisan,
bisa dilengkapi dengan visualisasi (infografis, slide).
■ Rubrik Penilaian Teks Eksplanasi:
• Kesesuaian dengan Struktur Teks Eksplanasi: Kelengkapan dan
keterkaitan bagian-bagian teks (pernyataan umum, deret penjelas,
interpretasi). (Bobot 25%)
• Kualitas Isi & Analisis: Kedalaman penjelasan konsep, akurasi
data/fakta, dan ketajaman analisis dampak. (Bobot 30%)
• Penggunaan Bahasa Indonesia: Tata bahasa, ejaan, pilihan kata,
dan gaya bahasa yang efektif. (Bobot 20%)
• Kohesi & Koherensi: Keterpaduan antarkalimat dan antarparagraf.
(Bobot 15%)
• Orisinalitas & Kreativitas: Keunikan sudut pandang atau cara
penyajian. (Bobot 10%)
■ Rubrik Penilaian Presentasi Lisan:
• Penguasaan Materi: Kemampuan menjelaskan isi teks eksplanasi
dengan jelas dan menjawab pertanyaan. (Bobot 35%)
• Keterampilan Berbicara: Artikulasi, intonasi, volume suara, dan
kontak mata. (Bobot 30%)
• Daya Tarik Visual (jika ada): Kualitas infografis/slide dan
relevansinya. (Bobot 20%)
• Sikap dan Percaya Diri: Postur tubuh, ekspresi wajah, dan
kepercayaan diri saat presentasi. (Bobot 15%).
Previously

Prestasi Klub Fisika MAN 1 Bandar Lampung

Next

Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia 4 : Teks Negoisasi

MDC

MDC