Home Mata Pelajaran Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Kelas X BAB I
Mata Pelajaran

Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Kelas X BAB I

Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Bab 1 Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Nama Penyusun Mulyanti, S.Pd Sekolah MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Jenjang Madrasah Aliyah Kelas […]

Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Bab 1 Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa
Nama Penyusun Mulyanti, S.Pd
Sekolah MAN 1 Bandar Lampung
Tahun Ajaran/Semester 2025-2026/1
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Jenjang Madrasah Aliyah
Kelas X
Alokasi Waktu 6 Pertemuan (2 x 45 menit JP)
Tahapan Fase E
Konten Utama Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa
Identifikasi Kesiapan Peserta Didik Sebelum memulai pembelajaran, identifikasi kesiapan peserta didik dapat dilakukan sebagai berikut:

  • Pengetahuan Awal: Peserta didik telah mempelajari hubungan Pancasila dengan UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI di jenjang SMP (Kelas IX). Mereka memiliki pemahaman dasar tentang Pancasila sebagai dasar negara, namun mungkin belum mendalami gagasan pendiri bangsa atau dinamika perumusannya. Guru akan melakukan asesmen awal untuk menggali pemahaman mereka tentang Pancasila secara umum.
  • Minat: Peserta didik menunjukkan minat terhadap isu-isu kebangsaan, sejarah perjuangan bangsa, atau fenomena keberagaman di Indonesia. Beberapa mungkin tertarik pada diskusi tentang persatuan dan tantangan yang dihadapinya. Guru dapat memantik minat dengan kasus-kasus aktual yang berkaitan dengan persatuan bangsa.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari berbagai suku, agama, dan latar belakang sosial. Keberagaman ini menjadi kekayaan yang dapat dimanfaatkan dalam diskusi tentang Pancasila sebagai pemersatu. Mereka mungkin memiliki pengalaman langsung terkait keberagaman di lingkungan sekitar.
  • Kebutuhan Belajar:
    • Auditori: Kebutuhan belajar auditori akan dipenuhi dengan menyajikan rekaman pidato tokoh nasional, diskusi kelompok, dan presentasi lisan.
    • Visual: Kebutuhan belajar visual akan dipenuhi dengan menampilkan teks pidato, infografis sejarah perumusan Pancasila, foto/video dokumenter, dan peta konsep.
    • Kinestetik: Kebutuhan belajar kinestetik akan dipenuhi melalui kegiatan simulasi sidang BPUPK, bermain peran, membuat poster/proyek kolaboratif, atau kunjungan virtual ke museum sejarah.
Karakteristik Materi Pelajaran
  • Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
    • Konseptual: Peserta didik akan memahami gagasan pendiri bangsa tentang dasar negara, dinamika perumusan Pancasila (sidang BPUPK), kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, serta aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
    • Prosedural: Peserta didik akan menguasai langkah-langkah menganalisis ide-ide rumusan dasar negara, mengidentifikasi relevansi nilai Pancasila, serta merancang dan mengimplementasikan perilaku sesuai Pancasila.
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan karena Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Peserta didik sebagai generasi penerus perlu memahami, menghayati, dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman. Hal ini penting dalam menghadapi tantangan polarisasi dan perpecahan di masyarakat.
  • Tingkat Kesulitan: Materi disajikan secara bertahap, dimulai dari pemahaman konsep historis perumusan Pancasila, kemudian mendalami kedudukan dan fungsi Pancasila, hingga pada tahapan aktualisasi nilai dalam konteks kehidupan nyata. Tingkat kesulitan dapat disesuaikan dengan contoh kasus atau sumber belajar yang digunakan.
  • Struktur Materi: Materi tersusun secara sistematis dari pengenalan (Gagasan Pendiri Bangsa), dilanjutkan dengan dinamika (Proses Perumusan Pancasila), kemudian pendalaman (Kedudukan Pancasila), dan diakhiri dengan implementasi (Aktualisasi Nilai Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa).
  • Integrasi Nilai dan Karakter:
    • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Menerapkan nilai-nilai ketuhanan dalam menghargai perbedaan agama, toleransi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.
    • Kewargaan: Menumbuhkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan bangga sebagai warga negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Menghargai keberagaman sebagai kekayaan bangsa.
    • Bernalar Kritis: Menganalisis ide-ide tokoh, mengevaluasi dinamika perumusan Pancasila, dan merumuskan solusi atas permasalahan yang mengancam persatuan.
    • Kolaborasi/Bergotong Royong: Bekerja sama dalam kelompok untuk mendiskusikan topik, menganalisis kasus, dan merancang proyek aktualisasi Pancasila.
    • Kemandirian: Melakukan studi literatur secara mandiri dan merumuskan gagasan personal tentang aktualisasi Pancasila.
    • Komunikasi: Mengembangkan kemampuan menyampaikan gagasan, berargumen, dan mempresentasikan hasil diskusi secara efektif dan santun.
Dimensi Lulusan Pembelajaran Dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran ini adalah:

  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Peserta didik mampu menghargai keberagaman keyakinan dan praktik keagamaan sebagai bentuk implementasi sila pertama Pancasila, serta menumbuhkan sikap toleransi dan menghormati sesama.
  • Kewargaan: Peserta didik mampu menunjukkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan bangga sebagai warga negara Indonesia yang majemuk namun tetap bersatu di bawah payung Pancasila. Mereka juga aktif berpartisipasi dalam menjaga persatuan bangsa.
  • Bernalar Kritis: Peserta didik mampu menganalisis gagasan-gagasan pendiri bangsa tentang dasar negara, mengevaluasi dinamika perumusan Pancasila, serta merumuskan cara-cara aktualisasi Pancasila dalam konteks kekinian untuk menjaga persatuan.
  • Kolaborasi/Bergotong Royong: Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mendiskusikan berbagai perspektif tentang Pancasila, menganalisis kasus-kasus terkait persatuan, dan merancang proyek bersama yang mengaktualisasikan nilai Pancasila.
  • Kemandirian: Peserta didik mampu melakukan studi literatur secara mandiri tentang Pancasila dan dinamika perumusannya, serta mengembangkan pemikiran personal tentang pentingnya Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
  • Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan gagasan dan argumen tentang Pancasila secara lisan maupun tulisan dengan jelas, logis, dan persuasif, serta berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas.
Dimensi Kurikulum Berbasis Cinta
  • Cinta pada Sesama: Peserta didik belajar bahwa perbedaan pendapat bukanlah penghalang, melainkan dapat disatukan melalui toleransi dan musyawarah. Semangat ini mendorong mereka untuk berkolaborasi dan bergotong royong demi mengatasi isu-isu yang mengancam persatuan, sekaligus menunjukkan tanggung jawab sosial dalam menjaga nilai-nilai Pancasila.
  • Cinta pada Tanah Air: Peserta didik tidak hanya menghargai perjuangan para pendiri bangsa, tetapi juga menyadari bahwa Pancasila adalah pondasi utama untuk menjaga persatuan di tengah keberagaman. Memahami dan mengamalkan Pancasila adalah wujud nyata dari tanggung jawab dan cinta mereka terhadap Indonesia.
  • Cinta pada Lingkungan: Peserta didik merumuskan solusi bertanggung jawab untuk mengatasi masalah lingkungan, menunjukkan bahwa keadilan sosial juga berlaku bagi alam.
  • Cinta pada Ilmu: Intinya, cinta pada ilmu adalah kunci untuk memahami, menghargai, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan mencintai ilmu, peserta didik tidak hanya menjadi individu yang gigih belajar, tetapi juga mampu berpikir kritis, menganalisis gagasan-gagasan pendiri bangsa, dan berani mengkomunikasikan pemahaman mereka. Pada akhirnya, cinta pada ilmu mendorong mereka untuk aktif mencari solusi terhadap masalah sosial dan mengajak orang lain mengaktualisasikan Pancasila demi menjaga persatuan bangsa.
Dimensi Pendidikan Anti Korupsi
  • Gigih: Peserta didik menunjukkan kegigihan dalam menggali dan menganalisis gagasan-gagasan visioner dari para pendiri bangsa.
  • Berani: Peserta didik berani menghadapi dan mengevaluasi beragam perbedaan pendapat yang muncul selama sidang BPUPK, menyadari bahwa proses perumusan Pancasila bukanlah hal yang mudah, melainkan hasil dari perjuangan yang gigih dan penuh keberanian.
  • Disiplin: Peserta didik memiliki kedisiplinan untuk memahami dan menginternalisasi Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi.
  • Tanggung jawab: peserta didik menunjukkan tanggung jawab moral untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, karena sadar bahwa Pancasila adalah pondasi pemersatu bangsa.
  • Empati: Peserta didik mengembangkan empati terhadap berbagai masalah sosial yang mengancam persatuan bangsa, yang memicu mereka untuk mencari solusi yang bertanggung jawab dan bijaksana.
  • Menghargai: Peserta didik menghargai setiap perbedaan dan mampu merumuskan gagasan solutif yang berlandaskan keadilan dan toleransi, sehingga dapat diterapkan untuk semua kalangan.
Capaian Pembelajaran (CP) Pada fase ini, peserta didik menganalisis cara pandang para pendiri negara, kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi negara; merumuskan gagasan solutif untuk mengatasi perilaku yang bertentangan dengan nilai Pancasila; menerapkan perilaku taat hukum berdasarkan peraturan yang berlaku; menganalisis tataurutan peraturan perundang-undangan di Indonesia; menyajikan asal usul dan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai modal sosial, membangun harmoni dalam keberagaman; dan mengenal gotong royong sebagai perwujudan sistem ekonomi Pancasila yang inklusif dan berkeadilan; menerapkan perilaku, peran dan kedudukan sesuai dengan hak dan kewajiban; memahami sistem pertahanan dan keamanan negara serta peran Indonesia dalam hubungan antarbangsa dan negara; menguraikan nilai-nilai Pancasila yang harus diwujudkan dalam pembangunan nasional.
Lintas Disiplin Ilmu
  • Sejarah: Memahami latar belakang sejarah perumusan Pancasila, peran tokoh pendiri bangsa, dan dinamika peristiwa yang melatarbelakanginya.
  • Sosiologi/Antropologi: Menganalisis keberagaman masyarakat Indonesia (suku, agama, budaya) dan tantangan yang dihadapinya, serta peran Pancasila dalam menjaga integrasi sosial.
  • Pendidikan Kewarganegaraan: Memahami hak dan kewajiban warga negara, sistem pemerintahan, dan pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai nilai Pancasila.
  • Bahasa Indonesia: Kemampuan membaca kritis, menulis ringkasan, dan mempresentasikan gagasan secara efektif dan persuasif.
Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1: Gagasan Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara (2 JP)

  • Menganalisis: Peserta didik mampu menganalisis gagasan-gagasan pendiri bangsa tentang dasar negara (Moh. Yamin, Mr. Supomo, Ir. Soekarno) dengan tepat.
  • Menyajikan: Peserta didik mampu menyajikan ringkasan gagasan para tokoh secara lisan atau tulisan dengan jelas.

Pertemuan 2: Dinamika Perumusan Pancasila dalam Sidang BPUPK (2 JP)

  • Menguraikan: Peserta didik mampu menguraikan proses dan dinamika sidang BPUPK dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara dengan benar.
  • Mengidentifikasi: Peserta didik mampu mengidentifikasi nilai-nilai luhur dan semangat gotong royong dalam proses perumusan Pancasila.

Pertemuan 3: Kedudukan dan Fungsi Pancasila (2 JP)

  • Menganalisis: Peserta didik mampu menganalisis kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan tepat.
  • Menjelaskan: Peserta didik mampu menjelaskan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang mampu menyatukan keberagaman bangsa.

Pertemuan 4-5: Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa (4 JP)

  • Merumuskan: Peserta didik mampu merumuskan bentuk-bentuk aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  • Merancang: Peserta didik mampu merancang proyek sederhana atau kampanye digital yang mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai pemersatu bangsa.

Pertemuan 6: Presentasi Proyek Aktualisasi Pancasila (2 JP)

  • Mempresentasikan: Peserta didik mampu mempresentasikan proyek aktualisasi Pancasila sebagai pemersatu bangsa dengan percaya diri dan komunikatif.
  • Menunjukkan: Peserta didik mampu menunjukkan sikap toleransi dan semangat persatuan dalam berinteraksi dengan sesama.
Topik Pembelajaran Kontekstual
  • Gagasan Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara: Pemikiran tokoh-tokoh penting dalam merumuskan pondasi negara.
  • Dinamika Perumusan Pancasila dalam Sidang BPUPK: Proses musyawarah dan mufakat para pendiri bangsa dalam mencapai konsensus.
  • Kedudukan dan Fungsi Pancasila: Pancasila sebagai pondasi negara dan pedoman hidup yang menyatukan bangsa.
  • Aktualisasi Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa: Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan keberagaman dan menjaga keutuhan bangsa, seperti isu SARA, hoaks, dan intoleransi.
Kerangka Pembelajaran PRAKTIK PEDAGOGIK

  • Model Pembelajaran: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) dan Diskusi Kelompok (Group Discussion).
  • Pendekatan: Deep Learning (Mindful Learning, Meaningful Learning, Joyful Learning)
    • Mindful Learning: Peserta didik belajar untuk menyadari dan memahami secara mendalam nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, sejarah perumusannya, serta relevansinya dalam konteks kehidupan saat ini. Mereka didorong untuk merenungkan makna setiap sila dan bagaimana nilai tersebut dapat diterapkan secara sadar.
    • Meaningful Learning: Pembelajaran menjadi bermakna karena peserta didik menghubungkan konsep Pancasila dengan realitas kehidupan sehari-hari dan tantangan kebangsaan. Mereka merasakan langsung bagaimana Pancasila menjadi solusi atas permasalahan yang mengancam persatuan, dan melihat relevansinya dalam membangun masa depan bangsa yang harmonis.
    • Joyful Learning: Pembelajaran dirancang menyenangkan melalui kegiatan diskusi yang dinamis, simulasi sejarah, proyek kolaboratif, dan penggunaan media interaktif (video, infografis). Peserta didik diberi kesempatan untuk berekspresi, berkolaborasi, dan merasakan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa yang berPancasila.
  • Metode Pembelajaran: Ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi kelompok, studi kasus, simulasi, proyek, dan presentasi.
  • Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Diferensiasi Konten: Menyediakan beragam sumber belajar (teks, video, infografis, rekaman pidato) tentang Pancasila dan sejarah perumusannya; menyajikan contoh kasus aktual yang bervariasi tingkat kompleksitasnya.
    • Diferensiasi Proses: Mengatur kelompok berdasarkan minat atau gaya belajar; menyediakan panduan studi kasus yang terstruktur; memberikan pilihan aktivitas analisis (misalnya, membuat peta pikiran, tabel, atau presentasi singkat); pendampingan individual atau kelompok saat merancang proyek.
    • Diferensiasi Produk: Memberikan kebebasan memilih format proyek aktualisasi Pancasila (misalnya, poster, video pendek, artikel, kampanye media sosial, pertunjukan simulasi); memungkinkan presentasi dalam berbagai format (lisan, visual, digital).

 

KEMITRAAN PEMBELAJARAN

  • Lingkungan Sekolah: Pemanfaatan fasilitas sekolah (aula untuk simulasi, perpustakaan untuk referensi) dan kerja sama dengan guru mata pelajaran lain (misalnya Sejarah) untuk integrasi materi.
  • Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Jika memungkinkan, mengundang narasumber dari kepolisian/TNI/tokoh masyarakat yang kompeten dalam bidang kebangsaan untuk berbagi pengalaman tentang persatuan. Mengamati isu-isu persatuan di lingkungan masyarakat sebagai bahan studi kasus.
  • Mitra Digital: Situs web resmi pemerintah (Kemendikbudristek, BPIP) untuk sumber data dan informasi. Platform berita daring untuk studi kasus aktual.

 

LINGKUNGAN BELAJAR

  • Ruang Fisik: Ruang kelas yang fleksibel untuk diskusi kelompok dan simulasi. Area terbuka untuk presentasi proyek.
  • Ruang Virtual: Akses internet untuk mencari informasi, mengakses sumber digital, dan menggunakan aplikasi untuk merancang proyek.
  • Budaya Belajar: Mendorong budaya toleransi, saling menghargai perbedaan, musyawarah untuk mufakat, semangat gotong royong, dan aktif berpartisipasi dalam menjaga persatuan.

 

PEMANFAATAN DIGITAL

  • Perpustakaan Digital/Sumber Daring: Komputer/Laptop dan akses internet untuk mencari pidato asli para pendiri bangsa, artikel sejarah perumusan Pancasila, atau data tentang keberagaman di Indonesia.
  • Forum Diskusi Daring: (Opsional, dapat diintegrasikan melalui Google Classroom) untuk berbagi hasil analisis, diskusi, atau pengunggahan draf proyek.
  • Penilaian Daring: Kuis interaktif via Kahoot! atau Quizizz untuk menguji pemahaman konsep atau sejarah Pancasila.
  • Alat Desain/Presentasi Digital: Google Slides, Canva untuk membuat infografis, poster, atau materi presentasi. Aplikasi edit video/audio untuk proyek video atau podcast.
Langkah-langkah Pembelajaran Berdiferensiasi Pertemuan 1Pertemuan 1 (2 JP: 90 MENIT)

Topik: Gagasan Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

  • Pembukaan: Guru membuka pelajaran dengan salam, doa, dan mengecek kehadiran.
  • Apersepsi (Mindful Learning): Guru menampilkan foto-foto pendiri bangsa (Ir. Soekarno, Moh. Yamin, Mr. Supomo) dan bertanya: “Siapa saja tokoh-tokoh ini? Apa peran mereka dalam sejarah bangsa kita?” “Menurut kalian, mengapa sebuah negara perlu memiliki dasar negara?”
  • Pertanyaan Pemantik: “Bagaimana para pendiri bangsa kita berjuang untuk menemukan dasar negara yang bisa menyatukan kita semua?” “Apakah gagasan mereka masih relevan hingga saat ini?”
  • Motivasi (Meaningful Learning): Guru menyampaikan bahwa dengan mempelajari gagasan pendiri bangsa, kita akan memahami betapa berharganya Pancasila sebagai hasil pemikiran mendalam dan perjuangan yang luar biasa, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air.
  • Penyampaian Tujuan Pembelajaran: Menganalisis dan menyajikan ringkasan gagasan para tokoh pendiri bangsa.

 KEGIATAN INTI (60 MENIT)

  • Asesmen Diagnostik (Assessment as Learning): Guru melakukan asesmen awal dengan menggali pemahaman peserta didik tentang Pancasila secara umum. Contoh: “Sebutkan 5 sila dalam Pancasila! Apa makna sila pertama menurutmu?”. Guru mencatat respons untuk memetakan pengetahuan awal.
  • Eksplorasi Sumber (Mindful Learning): Peserta didik membaca atau menyimak rekaman pidato/ringkasan gagasan Moh. Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno tentang dasar negara (dari buku siswa, hlm. 6-10, atau sumber digital). (Diferensiasi konten: Menyediakan ringkasan atau poin-poin utama gagasan bagi yang membutuhkan).
  • Analisis Gagasan (Bernalar Kritis): Dalam kelompok, peserta didik menganalisis pokok-pokok gagasan dari setiap tokoh. Mereka mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan dalam pandangan para tokoh. (Diferensiasi proses: Menyediakan lembar kerja perbandingan gagasan tokoh).
  • Diskusi Kelompok (Kolaborasi & Komunikasi): Setiap kelompok mendiskusikan inti dari setiap gagasan dan mengapa gagasan tersebut penting pada masanya.
  • Menyajikan Ringkasan: Peserta didik menyajikan ringkasan gagasan para tokoh secara lisan atau tulisan. Guru mendorong presentasi yang interaktif.
  • Penguatan Konsep: Guru memberikan penguatan tentang esensi gagasan setiap tokoh dan bagaimana semangat musyawarah mewarnai proses perumusan dasar negara.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Konten: Menyediakan teks atau audio/video pidato yang disesuaikan dengan preferensi belajar.
    • Produk: Peserta didik dapat menyajikan ringkasan gagasan dalam bentuk tabel, peta pikiran, atau presentasi singkat.

 KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

  • Refleksi (Mindful Learning): Peserta didik diajak merefleksikan pembelajaran: “Apa yang paling berkesan dari pemikiran para pendiri bangsa tentang dasar negara?” “Mengapa penting bagi kita untuk mengetahui sejarah perumusan Pancasila?”
  • Rangkuman: Guru bersama peserta didik merangkum materi tentang gagasan pendiri bangsa.
  • Tindak Lanjut: Guru memberikan tugas rumah untuk mencari tahu tentang peristiwa penting selama sidang BPUPK.
  • Penutup: Guru menutup pelajaran dengan salam dan doa.

Pertemuan 2 (2 JP: 90 MENIT)

Topik: Dinamika Perumusan Pancasila dalam Sidang BPUPK

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

  • Pembukaan: Salam, doa, cek kehadiran.
  • Apersepsi: Mengulas singkat gagasan pendiri bangsa yang sudah dipelajari.
  • Pertanyaan Pemantik: “Bagaimana gagasan-gagasan hebat itu akhirnya bisa disepakati menjadi Pancasila yang kita kenal sekarang?” “Apa yang bisa kita pelajari dari cara para pendiri bangsa berdiskusi untuk mencapai mufakat?”
  • Motivasi (Meaningful Learning & Joyful Learning): Guru menyampaikan bahwa proses perumusan Pancasila adalah bukti semangat gotong royong dan toleransi yang luar biasa, sehingga patut kita teladani.
  • Penyampaian Tujuan Pembelajaran: Menguraikan proses dan dinamika sidang BPUPK serta mengidentifikasi nilai luhur di dalamnya.

 KEGIATAN INTI (60 MENIT)

  • Simulasi/Video Dokumenter (Joyful Learning): Guru dapat memutar video dokumenter singkat tentang sidang BPUPK atau mengadakan simulasi singkat suasana sidang (Diferensiasi konten: Menyediakan video atau teks deskripsi proses sidang).
  • Studi Kasus Dinamika Sidang (Bernalar Kritis): Peserta didik dalam kelompok mempelajari dinamika penting selama sidang BPUPK, termasuk perbedaan pendapat dan bagaimana jalan tengah dicapai (misalnya, pembahasan Piagam Jakarta dan perubahan frasa sila pertama).
  • Mengidentifikasi Nilai Luhur (Meaningful Learning & Kewargaan): Peserta didik mengidentifikasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam proses perumusan Pancasila, seperti musyawarah mufakat, toleransi, semangat gotong royong, dan patriotisme.
  • Diskusi dan Refleksi (Kolaborasi & Komunikasi): Setiap kelompok mendiskusikan relevansi nilai-nilai tersebut dengan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Bagaimana nilai-nilai itu dapat diterapkan untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan.
  • Presentasi dan Penguatan Konsep: Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya dinamika ini dalam membentuk Pancasila yang inklusif dan merangkul semua.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Proses: Memberikan opsi untuk membuat lini masa peristiwa penting atau narasi deskriptif tentang dinamika sidang.
    • Produk: Peserta didik dapat menyajikan analisis dinamika dalam bentuk peta konsep, infografis, atau narasi singkat.

 KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

  • Refleksi: Guru dan peserta didik merefleksikan nilai-nilai yang dipelajari dari dinamika perumusan Pancasila. “Apa yang membuatmu bangga dengan proses perumusan Pancasila?”
  • Rangkuman: Merangkum materi.
  • Tindak Lanjut: Mempersiapkan diri untuk memahami kedudukan dan fungsi Pancasila.
  • Penutup: Salam dan doa.

Pertemuan 3 (2 JP: 90 MENIT)

Topik: Kedudukan dan Fungsi Pancasila

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

  • Pembukaan: Salam, doa, cek kehadiran.
  • Apersepsi: Mengulas singkat proses perumusan Pancasila dan bagaimana ia akhirnya menjadi dasar negara.
  • Pertanyaan Pemantik: “Mengapa Pancasila disebut sebagai dasar negara kita? Apa artinya bagi kehidupan kita sehari-hari?” “Bagaimana Pancasila bisa menjadi ‘rumah bersama’ bagi seluruh rakyat Indonesia yang berbeda-beda?”
  • Motivasi (Meaningful Learning): Guru menyampaikan bahwa pemahaman mendalam tentang kedudukan dan fungsi Pancasila akan menjadikan kita warga negara yang kuat dan mampu menjaga keutuhan bangsa.
  • Penyampaian Tujuan Pembelajaran: Menganalisis kedudukan dan fungsi Pancasila serta menjelaskan Pancasila sebagai ideologi terbuka.

 KEGIATAN INTI (60 MENIT)

  • Eksplorasi Konsep (Mindful Learning): Peserta didik membaca materi tentang kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, jiwa bangsa, perjanjian luhur, dan ideologi terbuka (dari buku siswa, hlm. 11-15, atau sumber lain).
  • Diskusi Kelompok (Bernalar Kritis & Kolaborasi): Dalam kelompok, peserta didik menganalisis setiap kedudukan dan fungsi Pancasila. Mereka mendiskusikan contoh konkret dari setiap fungsi dalam kehidupan nyata.
  • Pancasila sebagai Ideologi Terbuka (Bernalar Kritis): Guru memfasilitasi diskusi tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka, bagaimana ia mampu menerima perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dasarnya, dan bagaimana ini berperan dalam menyatukan keberagaman.
  • Studi Kasus Relevansi: Peserta didik menganalisis kasus-kasus aktual (misalnya, isu intoleransi, berita hoaks) dan mendiskusikan bagaimana Pancasila berperan sebagai solusi atau panduan untuk menyelesaikannya.
  • Presentasi dan Penguatan: Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisis mereka. Guru memberikan penguatan tentang urgensi Pancasila sebagai perekat bangsa.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Proses: Menyediakan diagram atau visualisasi konsep kedudukan dan fungsi Pancasila.
    • Produk: Peserta didik dapat membuat infografis, mind map, atau ringkasan poin-poin penting tentang kedudukan dan fungsi Pancasila.

 KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

  • Refleksi: Guru dan peserta didik merefleksikan pemahaman tentang Pancasila. “Apa yang paling kalian pahami tentang Pancasila sebagai pemersatu bangsa hari ini?”
  • Rangkuman: Merangkum materi.
  • Tindak Lanjut: Meminta peserta didik mulai memikirkan contoh aktualisasi Pancasila di lingkungan sekitar.
  • Penutup: Salam dan doa.

Pertemuan 4-5 (4 JP: 180 MENIT)

Topik: Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT TIAP PERTEMUAN)

  • Pembukaan: Salam, doa, cek kehadiran.
  • Apersepsi: Mengingatkan kembali kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi terbuka.
  • Pertanyaan Pemantik: “Bagaimana kita bisa mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata sehari-hari?” “Apa peran kita sebagai pelajar dalam menjaga persatuan bangsa melalui Pancasila?”
  • Motivasi (Meaningful Learning & Kewargaan): Guru menyampaikan bahwa aktualisasi Pancasila adalah tanggung jawab setiap warga negara, dan melalui proyek ini, peserta didik dapat berkontribusi nyata bagi persatuan bangsa.
  • Penyampaian Tujuan Pembelajaran: Merumuskan dan merancang proyek aktualisasi Pancasila.

 KEGIATAN INTI ( 60 MENIT TIAP PERTEMUAN)

  • Identifikasi Permasalahan (Bernalar Kritis): Peserta didik dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan di lingkungan sekitar (sekolah, masyarakat) yang terkait dengan isu persatuan, toleransi, atau keberagaman (misalnya, kasus perundungan, konflik antar kelompok, penyebaran hoaks).
  • Brainstorming Solusi Berbasis Pancasila (Kreativitas & Kolaborasi): Setiap kelompok melakukan brainstorming untuk merumuskan ide-ide proyek atau kampanye yang dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut, dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila (misalnya, kampanye anti-hoaks, program toleransi di sekolah, kegiatan gotong royong).
  • Perancangan Proyek (Kemandirian & Kolaborasi): Peserta didik merancang detail proyek aktualisasi Pancasila: tujuan, sasaran, langkah-langkah pelaksanaan, media yang digunakan, dan pembagian tugas. (Diferensiasi proses: Guru menyediakan template atau panduan perancangan proyek yang bervariasi).
  • Penyusunan Draf Karya/Kampanye (Kreativitas): Peserta didik mulai menyusun draf produk proyek (misalnya, desain poster, skrip video kampanye, materi presentasi simulasi) dan mengumpulkan data/informasi yang diperlukan.
  • Umpan Balik dan Revisi: Guru dan sesama peserta didik memberikan umpan balik konstruktif terhadap draf proyek, fokus pada kesesuaian dengan nilai Pancasila dan potensi dampak positifnya. Peserta didik merevisi proyek berdasarkan masukan.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Proses: Menyediakan panduan yang bervariasi untuk perancangan proyek; pendampingan individual atau kelompok sesuai kebutuhan.
    • Produk: Peserta didik bebas memilih format proyek (poster, video, artikel, presentasi) sesuai minat dan keahlian.

 KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT TIAP PERTEMUAN)

  • Refleksi: Guru dan peserta didik merefleksikan progres proyek.
  • Tindak Lanjut: Menyampaikan target dan persiapan untuk pertemuan berikutnya (penyelesaian proyek dan persiapan presentasi).
  • Penutup: Salam.

Pertemuan 6 (2 JP: 90 MENIT)

Topik: Presentasi Proyek Aktualisasi Pancasila

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

  • Pembukaan: Salam, doa, cek kehadiran.
  • Apersepsi: Mengingatkan kembali semangat aktualisasi Pancasila.
  • Pertanyaan Pemantik: “Bagaimana kita bisa menyampaikan pesan persatuan dan nilai Pancasila agar dapat menginspirasi banyak orang?” “Apa yang ingin kalian tunjukkan dari proyek kalian?”
  • Motivasi (Joyful Learning & Komunikasi): Guru menyampaikan bahwa ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kontribusi nyata mereka dalam menjaga persatuan bangsa.
  • Penyampaian Tujuan Pembelajaran: Mempresentasikan proyek aktualisasi Pancasila dan menunjukkan sikap toleransi.

 KEGIATAN INTI (60 MENIT)

  • Persiapan Akhir Presentasi (Kemandirian): Peserta didik melakukan persiapan akhir presentasi, termasuk pengaturan teknis (proyektor, suara), dan gladi bersih.
  • Presentasi Proyek (Komunikasi & Kewargaan): Setiap kelompok mempresentasikan proyek aktualisasi Pancasila mereka. Presentasi dapat berupa:
    • Pemaparan desain poster/infografis.
    • Pemutaran video kampanye.
    • Simulasi skenario penyelesaian konflik berbasis Pancasila.
    • Penjelasan konsep kampanye media sosial.
  • Sesi Tanya Jawab/Umpan Balik (Bernalar Kritis & Kolaborasi): Setelah presentasi, guru memfasilitasi sesi tanya jawab dan umpan balik dari teman-teman dan guru. Fokus pada kekuatan proyek, potensi perbaikan, dan relevansi dengan nilai Pancasila.
  • Diskusi dan Penguatan Nilai (Meaningful Learning & Keimanan): Guru memimpin diskusi tentang pentingnya konsistensi dalam mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana nilai-nilai Pancasila membantu menjaga keharmonisan dan toleransi di tengah keberagaman.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Proses: Memberikan panduan spesifik untuk presentasi sesuai format proyek yang dipilih (misalnya, tips presentasi video, cara efektif menggunakan poster).
    • Produk: Presentasi dalam berbagai format (lisan, visual, digital) sesuai preferensi dan keahlian kelompok.

 KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

  • Refleksi Akhir (Mindful Learning): Guru dan peserta didik melakukan refleksi menyeluruh tentang seluruh proses pembelajaran bab ini, mulai dari memahami gagasan pendiri bangsa hingga mampu mengaktualisasikan Pancasila dalam proyek nyata. “Apa pelajaran terbesar yang kalian dapatkan dari bab ini?” “Bagaimana kalian akan menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari setelah ini?”
  • Penghargaan: Guru memberikan apresiasi atas kerja keras, kreativitas, dan partisipasi aktif peserta didik dalam menjaga persatuan bangsa.
  • Tindak Lanjut: Menyampaikan garis besar materi bab selanjutnya.
  • Penutup: Salam dan doa.
Asesmen Pembelajaran Asesmen Diagnostik

  • Tanya Jawab: “Sebutkan 5 sila dalam Pancasila! Apa makna sila pertama menurutmu?” untuk menggali pengetahuan awal.
  • Kuis Singkat: Kuis singkat tentang tokoh pendiri bangsa atau konsep dasar persatuan.

Asesmen Formatif

  • Tanya Jawab: Seputar materi yang sedang dibahas, seperti “Apa inti gagasan Moh. Yamin tentang dasar negara?”, “Bagaimana dinamika sidang BPUPK menunjukkan semangat toleransi?”, “Sebutkan contoh aktualisasi sila kedua Pancasila!”.
  • Diskusi Kelompok: Penilaian partisipasi dan kontribusi peserta didik dalam diskusi dan studi kasus.
  • Latihan Soal/LKPD:
    • “Ringkaslah gagasan dasar negara dari Ir. Soekarno!”.
    • “Jelaskan mengapa Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka!”.
    • “Identifikasi dua permasalahan di lingkunganmu yang bisa diselesaikan dengan nilai Pancasila, dan berikan ide solusinya!”.
  • Observasi: Pengamatan guru terhadap sikap toleransi, semangat gotong royong, dan kemampuan bernalar kritis peserta didik selama kegiatan kelompok dan diskusi.
  • Produk (Proses):
    • Tabel perbandingan gagasan tokoh.
    • Peta konsep kedudukan dan fungsi Pancasila.
    • Draf rancangan proyek aktualisasi Pancasila.

Asesmen Sumatif

  • Produk (Proyek):
    • Produk Proyek Aktualisasi Pancasila: “Rancang dan hasilkan sebuah produk (misalnya poster digital, infografis, video kampanye singkat, atau skrip simulasi) yang mengaktualisasikan salah satu atau beberapa nilai Pancasila sebagai pemersatu bangsa, dengan target audiens di lingkungan sekolah atau masyarakat!” (menggunakan Rubrik Penilaian Proyek Aktualisasi Pancasila).
    • Laporan Proyek: “Buatlah laporan singkat yang menjelaskan tujuan, proses, dan dampak yang diharapkan dari proyekmu!”
  • Praktik (Kinerja):
    • Presentasi Proyek: “Presentasikan proyek aktualisasi Pancasila yang telah kamu buat di depan kelas. Jelaskan bagaimana proyekmu dapat berkontribusi pada persatuan bangsa dan tunjukkan sikap toleransi dalam interaksimu!” (menggunakan Rubrik Penilaian Presentasi Proyek).
    • Tes Tertulis: Tes akhir bab untuk mengukur pemahaman konseptual tentang Pancasila sebagai pemersatu bangsa (pilihan ganda atau esai singkat).

Previously

MODUL AL-QUR'AN HADIS BAB 1 (HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA)

Next

Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Kelas X BAB II

MDC

MDC