Rencana Pembelajaran Kimia II : Teori Atom Dan Notasi Unsur |
|
Eva Nuryana, S.Pd., M.Si |
Sekolah |
MAN 1 Bandar Lampung |
Tahun Ajaran/Semester |
2025-2026/1 |
Mata Pelajaran |
Kimia |
Jenjang |
Madrasah Aliyah |
Kelas |
X |
Alokasi Waktu |
3 kali pertemuan ( 3 x 3 JP, 1 JP=45 menit) |
Tahapan |
Fase E |
A. Identifikasi |
Murid :
Murid kelas X dengan latar belakang pengetahuan dasar IPA SMP. Kesiapan belajar murid terhadap materi Struktur Atom (Teori Atom dan Notasi Unsur) sangat bergantung pada penguasaan konsep dasar tentang struktur materi yang telah diperoleh di jenjang sebelumnya, khususnya di SMP. Pengetahuan awal seperti pengertian atom, molekul, unsur, dan senyawa, serta pemahaman umum tentang tabel periodik menjadi fondasi utama.
Murid yang sudah familiar dengan perkembangan model atom secara historis, mulai dari model Dalton hingga model Bohr, akan lebih mudah memahami evolusi konsep atom yang mengarah pada teori modern. Pemahaman ini penting sebagai jembatan untuk memahami model atom kuantum dan notasi simbolik atom (notasi unsur) yang meliputi nomor atom, nomor massa, serta lambang unsur. Kemampuan dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, dan pengenalan bilangan bulat serta pecahan diperlukan dalam perhitungan jumlah partikel subatom (proton, neutron, dan elektron). Pemahaman terhadap notasi ilmiah dan penulisan lambang unsur menurut IUPAC juga sangat menunjang dalam penulisan dan pembacaan notasi unsur yang benar.
Minat Murid terhadap asal-usul dan struktur benda-benda mikroskopis, serta ketertarikan pada sejarah sains dan penemuan ilmiah, sangat mempengaruhi motivasi mereka dalam mempelajari teori atom. Murid yang memiliki rasa ingin tahu tinggi terhadap bagaimana teori atom menjelaskan sifat dan perilaku materi di alam cenderung lebih aktif dalam proses pembelajaran. Latar belakang pengalaman belajar peserta didik di SMP, termasuk metode pembelajaran yang digunakan (apakah berbasis eksperimen, diskusi, atau hafalan), turut memengaruhi kesiapan mereka dalam memahami konsep abstrak seperti model atom modern dan penulisan notasi unsur. Keterbatasan pengalaman eksploratif sebelumnya dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami konsep mikroskopik yang tidak dapat diamati langsung.
Lingkungan belajar yang mendukung visualisasi dan simulasi seperti animasi struktur atom, model 3D partikel subatomik, serta latihan digital interaktif, akan sangat membantu, terutama bagi Murid dengan gaya belajar visual dan kinestetik. Penyajian materi dengan pendekatan visual dapat mempermudah pemahaman terhadap lokasi dan jumlah partikel dalam atom. Dari segi keterampilan, peserta didik memerlukan kemampuan berpikir analitis dan deduktif dalam membedakan konsep antara nomor atom dan nomor massa, serta menghubungkannya dengan jumlah partikel. Keterampilan mencatat, mengelompokkan informasi, dan menyusun lambang unsur dengan benar juga penting dalam latihan notasi unsur. Kebutuhan belajar peserta didik mencakup kejelasan konsep, media visual yang mendukung, serta latihan berjenjang yang memungkinkan mereka membangun pemahaman bertahap. Strategi pembelajaran kolaboratif dan berbasis masalah juga dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis serta meningkatkan ketertarikan mereka terhadap hubungan antara teori atom dengan kehidupan nyata dan teknologi modern.
Materi Pelajaran :
- Perkembangan model atom (Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum)
- Partikel dasar atom (proton, neutron, elektron)
- Notasi unsur (simbol atom, nomor atom, nomor massa, isotop)
Dimensi Profil Lulusan :
- DPL 3: Penalaran Kritis
- DPL 4: Kreativitas
Topik Panca Cinta Yang Relevan
- Cinta kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya
- Cinta kepada Ilmu
|
B. Desain Pembelajaran |
Capaian Pembelajaran :Murid memahami struktur dan sifat atom serta kaitannya dengan tabel periodik; reaksi kimia dan hukum- hukum dasar kimia serta perannya dalam kehidupan sehari-hari.
🧪 Lintas Disiplin Ilmu:
– Fisika (konsep partikel dan energi)
– Sejarah Ilmu (perkembangan model atom)
🧪 Tujuan Pembelajaran :
Murid mampu:
10.2.1 Mengidentifikasi perkembangan teori atom dari masa ke masa. Dari model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr ,dan Mekanika Kuantum
10.2.2 Menjelaskan partikel penyusun atom dan sifat-sifatnya.
10.2.3 Menggunakan notasi unsur untuk menyatakan suatu unsur dan isotop.
10.2.4 Menganalisis hubungan antara nomor atom, nomor massa, dan jumlah partikel subatom. (Isotop, Isobar, Isoton dan Isoelektron)
🧪 Topik Pembelajaran :
- Sejarah dan perkembangan teori atom
- Struktur atom dan partikel penyusunnya
- Penulisan dan interpretasi notasi unsur
🧪 Praktik Pedagogis :
- – Pembelajaran berbasis inkuiri
– Diskusi kelompok dan eksperimen simulasi
– Presentasi dan refleksi
Metode Eksploratif Model Atom dan Notasi Unsur Melalui Simulasi Visual:
- Murid menggunakan simulasi digital atau animasi (misalnya PhET, Atom Visualizer, atau aplikasi berbasis AR) untuk mengeksplorasi perkembangan model atom dari Dalton hingga model Mekanika Kuantum, serta memvisualisasikan susunan partikel subatomik dalam notasi unsur.
- Berkesadaran: Menumbuhkan kesadaran bahwa model atom bukan teori tetap, tetapi hasil perkembangan pemikiran ilmiah berdasarkan bukti eksperimen.
- Bermakna: Memberikan gambaran konkret terhadap perubahan model atom, sehingga peserta didik dapat memahami alasan dibalik revisi teori.
- Menggembirakan: Menghadirkan pengalaman belajar interaktif dan menyenangkan melalui tampilan grafis yang menarik dan aktivitas eksploratif.
- Simulasi ini melatih kemampuan observasi, logika deduktif, dan pemahaman konseptual terhadap hubungan antara model atom dan notasi unsur.
Metode Investigatif Kolaboratif: Evolusi Model Atom dalam Kelompok Diskusi:
- Murid dibagi dalam kelompok untuk meneliti satu model atom secara mendalam (misalnya satu kelompok fokus pada model Thomson, kelompok lain pada Bohr, dst.), kemudian mempresentasikan kelebihan, kelemahan, dan bukti eksperimen yang mendasari model tersebut.
- Berkesadaran: Menumbuhkan kesadaran bahwa ilmu pengetahuan berkembang melalui kritik dan pengujian teori sebelumnya.
- Bermakna: Menyediakan ruang bagi Murid untuk melihat hubungan antara teori dan eksperimen, serta menyadari pentingnya bukti dalam sains.
- Menggembirakan: Membangun antusiasme belajar melalui kerja tim, diskusi terbuka, dan presentasi kreatif.
- Aktivitas ini melatih kemampuan berpikir kritis, argumentasi ilmiah, serta komunikasi visual dan verbal melalui media presentasi kelompok.
Strategi Inkuiri Kontekstual: Menyusun Notasi Unsur dari Data Eksperimen:
- Murid diberikan data empiris (seperti jumlah proton dan neutron dari hasil eksperimen atau studi kasus unsur tertentu), lalu diminta menyusun simbol atom lengkap dengan nomor atom, nomor massa, dan membedakan isotop.
- Berkesadaran: Membangun pemahaman bahwa data eksperimen dasar dapat digunakan untuk menyusun representasi simbolis dalam kimia.
- Bermakna: Mengaitkan notasi unsur dengan informasi riil dan fungsional dalam konteks ilmiah dan industri (misalnya radioisotop dalam medis atau karbon dalam biologi).
- Menggembirakan: Mendorong rasa ingin tahu saat Murid menelusuri “identitas” sebuah unsur dari data terbatas.
- Strategi ini melatih keterampilan analitis, ketelitian dalam notasi ilmiah, dan pemahaman konseptual yang kuat atas hubungan antar partikel subatomik.
🧪 Kemitraan Pembelajaran :
– Kolaborasi antar siswa dalam kelompok kecil
– Guru sebagai fasilitator pembelajaran kritis dan kreatif
🧪 Lingkungan Pembelajaran :
– Kelas reguler yang mendukung diskusi interaktif
– Laboratorium (jika tersedia) atau simulasi digital
Lingkungan Pembelajaran: Materi Teori Atom dan Notasi Unsur
Ruang Fisik:
- Ruang Kelas Interaktif: Dilengkapi dengan proyektor atau papan digital untuk menampilkan animasi perkembangan model atom, video eksperimen penemuan partikel subatomik, dan visualisasi notasi unsur. Area kelas diatur untuk mendukung diskusi kelompok dan presentasi mini proyek antar peserta didik.
• Laboratorium Kimia (jika tersedia): Dimanfaatkan untuk aktivitas eksperimen sederhana (misalnya percobaan tabung sinar katoda untuk ilustrasi model Thomson) atau eksplorasi model atom dengan alat bantu konkret seperti model atom 3D, kartu isotop, dan diagram struktur atom.
Ruang Virtual:
- Platform Pembelajaran Daring (LMS): Digunakan untuk mengakses materi multimedia seperti video sejarah model atom, simulasi penulisan notasi unsur, kuis interaktif, dan forum diskusi untuk kolaborasi jarak jauh.
• Simulasi Digital: Aplikasi seperti PhET “Build an Atom”, Atom Visualizer, atau Isotope Explorer digunakan untuk membantu peserta didik memahami penyusunan partikel subatomik dalam notasi unsur dan melihat dampaknya terhadap sifat kimia.
• Sumber Belajar Online: Termasuk e-book kimia dasar, artikel populer tentang penggunaan isotop, serta video dari kanal edukatif terpercaya untuk memperluas pemahaman tentang teori atom dan aplikasinya di dunia nyata.
Budaya Belajar:
- Berpikir Kritis dan Reflektif: Peserta didik diajak untuk membandingkan berbagai model atom dan menilai kekuatan serta keterbatasan masing-masing berdasarkan bukti eksperimen.
• Kreativitas Konseptual: Mengembangkan media pembelajaran seperti infografis evolusi model atom, poster notasi unsur, atau video penjelasan singkat tentang isotop dan penerapannya.
• Komunikasi Ilmiah: Menguatkan keterampilan menyampaikan ide dan data secara runtut melalui presentasi, diskusi, serta laporan hasil investigasi dalam bahasa ilmiah yang sesuai.
🧪 Pemanfaatan Digital :
– Video pembelajaran perkembangan model atom
– Simulasi interaktif (PhET, dll.)
– Quizziz/ Google form untuk evaluasi |
Pertemuan 1 |
Tujuan Pembelajaran :10.2.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi perkembangan teori atom dari masa ke masa. Dari model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum . |
Pengalaman Belajar |
Langkah-Langkah Pembelajaran :AWAL (15 menit):
Pembuka:
- Orientasi (salam, sapa, periksa, dan doa): Guru memulai pelajaran dengan sapaan hangat, mengecek kehadiran, dan memimpin doa.
- Apersepsi : pertanyaan pemantik“pernahkah kalian melihat bola bilyar atau jeruk? Menurut kalian, apakah benda sekecil itu masih bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi?” Guru menunjukkan tayangan (misalnya air mineral, garam dapur, koin logam). Guru bertanya: “Menurut kalian, zat-zat ini tersusun dari partikel seperti apa? Apakah partikel itu selalu sama bentuknya?”
- Motivasi Belajar :Guru menyampaikan: “Hari ini kita akan membahas bagaimana para ilmuwan dari zaman ke zaman berusaha menjelaskan bentuk dan struktur atom. Dari yang sederhana seperti bola pejal, sampai akhirnya ditemukan model atom modern yang digunakan sekarang.
- Berkesadaran: Mengaktifkan pengetahuan awal dan membangkitkan rasa ingin tahu tentang atom.
- Menggembirakan: Aktivitas interaktif yang memicu keingintahuan.
- Menyiapkan Murid dengan topik yang akan didiskusikan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan ini.
INTI (100 menit):
Tahapan Memahami:
Eksplorasi Konsep melalui “Galeri Sejarah Atom”: Guru menayangkan video animasi menarik tentang sejarah teori atom. Setelah itu, peserta didik dibagi menjadi kelompok. Setiap kelompok mendapatkan kartu informasi tentang satu model atom yang berisi penemuan, karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya. Mereka bertugas memahami model tersebut.
- Bermakna: Mendorong pemahaman komprehensif melalui eksplorasi mendalam setiap model
- Berkesadaran: Membangun pemahaman bersama secara kolaboratif.
Diskusi “Mengapa Berubah?”: Guru memfasilitasi diskusi kelas mendalam tentang mengapa dan bagaimana model atom berkembang. Fokus pada proses ilmiah dan bukti eksperimen yang mendorong perubahan. Pertanyaan pemantik: “Mengapa ilmuwan terus mengubah model atom dari waktu ke waktu? Apakah ini menunjukkan kelemahan atau justru keagungan ilmu pengetahuan? Bukankah upaya tanpa henti untuk mencari kebenaran ini adalah wujud dari Cinta kepada Ilmu?”
- Bermakna: Menganalisis sifat dinamis ilmu pengetahuan dan menghubungkannya dengan kecintaan terhadap ilmu.
Tahapan Mengaplikasi:
“Timeline Interaktif Model Atom”: Siswa dalam kelompok membuat timeline visual interaktif sejarah model atom yang mencakup penemuan dan karakteristik utama setiap model, termasuk alasan perubahan dari satu model ke model berikutnya.
- Menggembirakan: Mengembangkan kreativitas dan keterampilan visualisasi.
- Bermakna: Mengaplikasikan pemahaman ke dalam representasi visual.
PENUTUP (20 menit):
Tahapan Merefleksi:
Refleksi Kelompok “Dampak Perubahan”: Refleksi kelompok kecil: “Apa yang akan terjadi jika model atom tidak pernah diperbarui? Bagaimana dampaknya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi? Apakah ini juga menunjukkan bahwa upaya manusia untuk memahami ciptaan-Nya adalah sebuah perjalanan tanpa akhir yang menuntut kerendahan hati?”
- Berkesadaran: Mengidentifikasi konsekuensi dari stagnasi ilmu pengetahuan dan merenungkan hikmah di baliknya.
- Bermakna: Menghubungkan teori dengan realitas dan nilai spiritual.
Penugasan: Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan memberikan penugasan individu: membuat ringkasan visual model atom dan penemunya sebagai penguatan konsep.
Penilaian/ assesmen: Memberikan tes formatif untuk mengevaluasi pemahaman konsep
|
Asesmen Pembelajaran |
Asesmen Awal:
– Kuis Interaktif Daring “Mengenal Atom Lebih Awal” Kuis ini akan menggunakan platform seperti Quizizz atau Kahoot! untuk memadukan elemen gameification yang menarik dengan evaluasi diagnostik.Asesmen Proses:
- Latihan soal 10 pilihan ganda.
- Observasi Diskusi Kelompok dan Presentasi Mini “Peta Pikiran Model Atom.
- Penilaian sikap: kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab.
- Penilaian keterampilan proses sains: observasi dan analisis
Asesmen Akhir:
Tes formatif dalam bentuk uraian dan pilihan ganda |
Pertemuan 2 |
Tujuan pembelajaran |
10.2.2 Menjelaskan partikel penyusun atom dan sifat-sifatnya.10.2.3 Menggunakan notasi unsur untuk menyatakan suatu unsur dan isotop.
10.2.4 Menganalisis hubungan antara nomor atom, nomor massa, dan jumlah partikel subatom. (Isotop, Isobar, Isoton dan Isoelektron)Peserta didik mampu menjelaskan partikel penyusun atom dan sifat-sifatnya (proton, neutron, elektron, muatan, dan massa) |
Pengalaman Belajar |
Langkah-Langkah PembelajaranAWAL (15 menit):
Pembuka:
- Orientasi (salam, sapa, periksa, dan doa): Guru memulai pelajaran dengan sapaan hangat, mengecek kehadiran, dan memimpin doa.
- Apersepsi : Ketika kalian menyalakan lampu, pernahkah kalian bertanya bagaimana listrik bisa mengalir?” Menurut kalian, mengapa logam bisa menghantarkan listrik, sedangkan karet tidak? Apa hubungannya dengan partikel penyusun atom
- Motivasi Belajar :Guru menyampaikan: “Hari ini kita akan membahas lebih dalam tentang partikel penyusun atom, yaitu elektron, proton, dan neutron. Dengan memahami ini, kalian akan mengerti mengapa atom bisa berikatan, menghantarkan listrik, bahkan memancarkan cahaya.”
- Menyiapkan Murid dengan topik yang akan didiskusikan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan ini.
aspek deep Learning
- Berkesadaran: Membangkitkan rasa ingin tahu melalui studi kasus fenomena disekitar kita
- Menggembirakan: Aktivitas visual yang memicu pertanyaan.
INTI (100 menit):
Tahap Memahami:
Eksplorasi Konsep “Anatomi Atom”: Siswa mengekslporasi detail tentang proton, neutron, dan elektron, beserta muatan, massa relatif, dan lokasinya dalam atom, dengan menggunakan ilustrasi struktur atom dengan alat bantu visual. Guru menyampaikan, “Setiap partikel ini, sekecil apapun, memiliki peran dan tempatnya masing-masing. Ini menunjukkan betapa teraturnya ciptaan Allah Swt. dan betapa rumitnya struktur terkecil yang Dia ciptakan.”
Bermakna: Membangun pemahaman mendalam tentang struktur dasar atom.
Berkesadaran: Menganalisis fungsi dan hubungan antar partikel.
Tahap Mengaplikasi:
- Murid melakukan aktivitas menghitung jumlah partikel (proton, neutron, elektron) dari unsur-unsur dengan data nomor atom dan nomor massa berdasarkan data.
- Murid berdiskusi dalam rangka menganalisis data jumlah partikel unsur (e,p dan n) dalam rangka menentukan notasi unsur dengan menghubungkan nomor atom (Z), nomor massa (A), serta jumlah proton, neutron, dan elektron.
- Murid mengeksplorasi konsep isobar, isoton, dan isoelektron. Guru bisa menambahkan, “Kerumitan hubungan ini, di mana atom-atom dapat memiliki jumlah partikel yang berbeda namun tetap terhubung oleh suatu pola, menunjukkan betapa sempurnanya rancangan yang telah dibuat oleh Allah Swt.”
- Menggembirakan: Latihan praktis yang mengasah keterampilan perhitungan.
- Berkesadaran: membangkitkan tanggung jawab dan kolaborasi dalam kelompok untuk memperoleh kesimpulan apa yang di pelajari
- Bermakna: Menerapkan konsep ke dalam perhitungan konkret.
PENUTUP (15 menit):
Tahapan refleksi:
- Mengajak murid untuk berdiskusi hal-hal apa yang telah dipelajari, hal-hal apa yang masih belum dipahami tentang konsep struktur atom (partikel subatom dan lokasinya pada atom).
- Mintalah murid menyampaikan pembelajaran apa yang mereka peroleh pada bab ini.
- Sesi tanya jawab: “Bagaimana jumlah partikel memengaruhi kestabilan atom? Bagaimana keteraturan ini menunjukkan keagungan Allah Swt. yang menciptakan segala sesuatu dengan presisi suatu unsur.
- Guru memfasilitasi murid untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan
- Berkesadaran: Menginternalisasi pemahaman pribadi dan mengaitkannya dengan keimanan.
- Bermakna: Merumuskan inti materi dengan perspektif spiritual.
Penugasan: Guru memberikan tugas kepada peserta didik mengerjakan Soal/membuat peta konsep/melakukan penelitian. Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi nomor atom, nomor massa, isotop, isobar dan isoton yg akan dibahas dipertemuan
Penilaian : Guru melaksanakan penilaian formatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran |
Asesmen Pembelajaran |
Asesmen Proses:
– Latihan soal .
– Penilaian sikap diskusi: partisipasi aktif, argumentasi ilmiah, kerja sama, kedisiplinan, tanggung jawab.Asesmen Akhir:
– Tes sumatif dalam bentuk uraian dan pilihan ganda
– Penugasan proyek : membuat infografis interaktif atom dan atau model 3D interaktif atom |
Pertemuan ke 3 |
Tujuan Pembelajaran |
Mengevaluasi pemahaman belajar siswa diakhir bab teori atom melalui tes sumatif |
Proses Pembelajaran |
AWAL (20 menit):
- Pembuka: salam,sapa pemeriksaan daftar hadir,dan berdoa. Kemudian guru memberikan pengarahan bagaimana sikap melaksanakan ujian sumatif agar tumbuh kesadaran siswa untuk jujur dalam mengerjakan soal serta disiplin dan bertanggung jawab.
- Berkesadaran: meningkatkan pemahaman akan cinta terhadap Allah dan rosulnya
- Bermakna: Aktivitas yang menerapkan sikap-sikap jujur disiplin dan bertangung jawab.
INTI (100 menit):
Melaksanakan proses ujian dengan penuh khidmat
Bermakna: mengaplikasikan pemahaman akan ilmu yang telah dipelajari (Cinta Ilmu)
PENUTUP (15 menit):
Tahapan Merefleksi:
Seletah proses ujian siswa direfleksi bagaimana dengan proses yang telah dilakukan dan bagaimana penerapan rasa tanggung jawab jujur dan gigih dalam mengerjakan ujian. Cinta kepada Ilmu dan Cinta kepada Allah Swt.. ”
prinsip :
- Berkesadaran: Menghubungkan semua konsep dan melihat gambaran besar.
- Bermakna: Mengkonsolidasikan pembelajaran dengan nilai spiritual.
|
Rencana Tindak Lanjut Asesmen Akhir |
Analisis Hasil Komprehensif: Setelah tes tertulis, guru menganalisis hasil untuk mengidentifikasi topik atau konsep mana yang masih menjadi tantangan bagi sebagian besar peserta didik.Sesi Penguatan (Remedial):
- Untuk Peserta Didik Belum Tuntas: Adakan sesi bimbingan kelompok kecil atau sediakan materi review tambahan (video tutorial, latihan soal serupa) untuk konsep yang belum dikuasai. Bisa juga menggunakan metode peer tutoring di mana siswa yang sudah paham membantu yang masih kesulitan.
- Uji Ulang: Berikan kesempatan uji ulang (soal berbeda namun setara) bagi peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Sesi Pengayaan (Enrichment):
- Untuk Peserta Didik Sudah Tuntas: Berikan tantangan soal yang lebih kompleks (misalnya, soal olimpiade sains) atau penugasan eksplorasi mandiri tentang topik terkait yang lebih mendalam (misalnya, radioaktivitas, spektroskopi, atau kimia kuantum tingkat dasar).
- Proyek Lanjutan: Dorong untuk membuat proyek lanjutan yang lebih kompleks atau melakukan penelitian kecil tentang topik minat mereka terkait atom.
|