Nur Afifah, S.Pd., Guru Bimbingan Konseling MAN 1 Bandar Lampung

Nama lengkap saya Nur Afifah, anak tunggal dari Bapak Abdul Haris dan Ibu Siti Fatimah. Saya lahir di Titi Wangi, Lampung Selatan, pada 23 Mei 1988. Sejak kecil, saya telah mengalami perjalanan hidup yang penuh dinamika.Saya menghabiskan masa kecil di Cintamulya, Lampung Selatan, sebelum akhirnya pindah ke Bandar Lampung saat TK di TK Al-Jami’. Keluarga kami pernah mengontrak di Perumahan Korpri Blok C5 No. 6, dan saya bersekolah di SD Negeri 5 Sukarame hingga kelas 3. Setelah itu, kami pindah ke Komplek MAN 1 Jalan Pandawa. Pendidikan saya berlanjut di MTsN 2 Bandar Lampung, lulus tahun 2003. Saya sempat mencoba belajar mandiri di Ponpes Pabelan, Magelang, namun hanya bertahan 6 bulan karena masalah kesehatan. Akhirnya, saya kembali ke Bandar Lampung dan menuntaskan SMA di MAN 1 Bandar Lampung, lulus tahun 2007. Saya sempat kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tetapi harus berhenti di tengah jalan ,lagi-lagi dikarenakan faktor Kesehatan saya yang kurang baik. Tak menyerah, saya melanjutkan studi di IAIN Raden Intan Lampung jurusan Bimbingan dan Konseling Islam pada tahun 2009 dan berhasil lulus pada tanggal 3 Juni 2014.

Pada 14 Desember 2014, saya menikah dengan teman sekelas semasa di MAN 1 Bandar Lampung yang Bernama Yanuar Rizal, membangun rumah tangga dengan penuh harapan. Meski diuji dengan tiga kali keguguran, saya tetap sabar dan yakin pada rencana Allah. Di bulan Juli 2015, saya mulai mengajar sebagai guru honorer Bimbingan dan Konseling di MAN 1 Bandar Lampung. Selama 8 tahun, saya dan suami menantikan kehadiran buah hati, hingga akhirnya Allah SWT mengaruniai kami seorang putra bernama Muhammad Attar Rafasya. Di saat yang sama, saya lulus seleksi PPPK, membuktikan bahwa Allah memberikan rezeki di waktu yang tepat dan membuktikan bahwa kesabaran dan kerja keras selalu berbuah manis.

Saya percaya bahwa setiap perjuangan dan penantian ada hikmahnya. Meski pernah diuji dengan kesehatan, kegagalan studi  dan panjangnya proses menunggu momongan, saya yakin Allah punya rencana terbaik. “Allah memberikan yang terbaik di waktu yang tepat” adalah prinsip yang terukir dalam perjalanan hidup saya. Dengan segala lika-liku yang telah dilalui, saya adalah contoh nyata bahwa kesabaran, doa, dan ikhtiar akan membawa pada kebahagiaan yang dirancang oleh-Nya. Sekarang, saya bersyukur bisa menjalani peran sebagai seorang ibu, istri, dan pendidik dengan penuh rasa syukur.

Saya adalah pribadi yang ulet, sabar, dan berprinsip pada ketetapan Allah. Pengalaman hidup mengajarkan saya untuk tidak mudah menyerah dan selalu percaya bahwa setiap kesulitan akan diganti dengan kebahagiaan. Semoga perjalanan saya ke depan terus dipenuhi berkah, kesehatan, dan kebahagiaan bersama keluarga. Aamiin. 💖