Home Guru Profil Guru Dra. Adelarina, Guru Biologi MAN 1 Bandar Lampung
Profil Guru

Dra. Adelarina, Guru Biologi MAN 1 Bandar Lampung

Dra. Adelarina, Guru Biologi MAN 1 Bandar Lampung Dra. Adelarina, sosok yang kini dikenal dengan sapaan hangat Bu Ade di kalangan siswa MAN 1 Bandar Lampung, menyimpan kisah hidup yang sarat makna […]

Dra. Adelarina, Guru Biologi MAN 1 Bandar Lampung

Dra. Adelarina, sosok yang kini dikenal dengan sapaan hangat Bu Ade di kalangan siswa MAN 1 Bandar Lampung, menyimpan kisah hidup yang sarat makna dari perjalanan panjangnya di dunia pendidikan. Ia lahir di Ogan Komering Ilir, tepatnya di Kayu Agung, Sumatera Selatan, dan diberi nama kecil Rina oleh orang tuanya. Nama itu begitu lekat dengan masa kecilnya, meski kini hanya segelintir orang terdekat—seperti Minan dan Jeng Durul, dua sahabat lamanya—yang masih menyapanya dengan nama penuh keakraban itu.

Masa kecil Rina tidaklah sederhana. Ia tumbuh dalam keluarga yang harus sering berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti penugasan sang ayah yang bekerja sebagai pegawai pos. Saat masih duduk di kelas satu sekolah dasar, ia meninggalkan tanah kelahirannya dan memulai kehidupan baru di Blambangan Umpu, Way Kanan, Lampung. Perpindahan ini membawa banyak tantangan—lingkungan yang asing, harus memulai dari awal, dan menjadi “anak baru” di sekolah yang belum memiliki teman. Namun di balik kesulitan itu, Rina belajar bertahan, beradaptasi, dan membangun kepercayaan diri. Pengalaman itu secara tidak langsung membentuk karakternya menjadi pribadi yang tangguh dan mudah bergaul—bekal yang sangat berguna di masa depannya.

Perjalanan hidupnya terus berlanjut. Sekitar lima tahun setelah menetap di Way Kanan, keluarganya kembali pindah, kali ini ke Sukadana, Lampung Timur. Di sana, Rina melanjutkan pendidikannya di sebuah SMP negeri. Meski harus kembali beradaptasi, ia terus menapaki jenjang pendidikan dengan semangat. Hingga akhirnya, pada tahun 1986, ia lulus dari SMAN 2 Bandar Lampung—sebuah pencapaian yang menjadi tonggak penting dalam hidupnya. Dengan tekad kuat, ia memutuskan untuk merantau dan memulai membangun masa depannya di Pringsewu.

Pendidikan Rina berlanjut hingga ke bangku perguruan tinggi, dan ia berhasil menamatkan studi di Universitas Muhammadiyah Metro pada tahun 1991. Setelah lulus, Rina mulai mempersiapkan diri untuk meniti karier di dunia pendidikan. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1994, ia berhasil lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Departemen Agama—sebuah pencapaian besar yang menandai awal pengabdiannya sebagai guru. Pada saat itu, kedua orang tuanya masih aktif bekerja, sebelum akhirnya memasuki masa pensiun beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1997. Masa transisi ini menjadi momentum penting dalam hidup Rina, di mana ia mulai mandiri dan membangun kariernya sendiri di jalur pendidikan formal.

Sejak saat itulah, sosok Rina perlahan tumbuh menjadi figur pendidik yang dikenal banyak orang sebagai Bu Ade. Nama ini melekat sejak ia mulai menjalankan tugas sebagai guru, dan menjadi panggilan penuh hormat sekaligus keakraban dari para siswa dan rekan sejawatnya.

Namun, pengabdiannya tidak dimulai dengan mudah. Penempatan pertamanya mengharuskan Bu Ade bertugas jauh dari kampung halaman, di wilayah pesisir Krui, Lampung Barat. Meski awalnya terasa berat, ia tetap menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Takdir kemudian membawanya pada kebahagian baru. Tak lama berselang, ia berhasil ditarik kembali ke Bandar Lampung dan mendapatkan kesempatan untuk mengajar di MAN 1 Bandar Lampung—madrasah yang kelak menjadi ladang pengabdiannya selama puluhan tahun.

Kehadiran Bu Ade di MAN 1 Bandar Lampung saat itu menjadi angin segar bagi madrasah yang baru memiliki satu guru Biologi itu. Dengan komitmen yang tinggi, ia segera menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut. Ketekunannya dalam mengajar, ketulusan dalam membimbing siswa, serta konsistensinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan menjadikan Bu Ade sosok yang tidak hanya dihormati, tetapi juga disayangi. Hingga kini, ia tetap menjadi figur inspiratif yang membekas dalam hati banyak siswa dan rekan sejawat—guru yang mengabdi sepenuh hati dan memberi makna dalam setiap langkahnya di dunia pendidikan.

Previously

Askariyah, S.Pd., Guru Bahasa dan Sastra Indonesia MAN 1 Bandar Lampung

Next

Ardiansyah, S.Pd., Guru PJOK MAN 1 Bandar Lampung

admin utama
Author

admin utama

MDC